Puluhan Rumah di Kampung Tua Tanjung Uma Batam Terdampak Banjir Rob 

Banjir rob terbesar sepanjang 10 tahun terakhir

Batam, IDN Times - Puluhan rumah warga di pesisir Kampung Tua Tanjung Uma, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) terdampak banjir pesisir atau banjir rob.

Ketua RT 03/RW 02 Kelurahan Tanjung Uma, Kecamatan Lubuk Baja, Mujianto (55) mengatakan, banjir rob di pesisir Kampung Tua Tanjung Uma ini terjadi pada Pukul 09.00 WIB hingga Pukul 12.30 WIB.

Dari peristiwa ini, setidaknya terdapat 60 rumah warga yang terdampak banjir rob dan mengalami kerusakan yang cukup ringan.

“Tidak ada korban jiwa, kerusakannya juga tidak terlalu parah, tetapi memang banjir rob kali ini cukup besar,” kata Mujianto, Senin (12/2/2024).

1. Peristiwa banjir rob terbesar sepanjang 10 tahun terakhir

Puluhan Rumah di Kampung Tua Tanjung Uma Batam Terdampak Banjir Rob Masyarakat pesisir Kampung Tua Tanjung Uma saat memperbaiki saluran air bersih yang rusak akibat banjir rob (IDN Times/Putra Gema Pamungkas)

Mujianto yang merupakan warga asli pesisir Kampung Tua Tanjung Uma ini menjelaskan, banjir rob yang terjadi kali ini merupakan peristiwa terbesar sepanjang 10 tahun terakhir.

Akibat dari banjir tersebut, beberapa rumah warga mengalami rusak ringan dan terdapat beberapa fasilitas umum yang mengalami kerusakan cukup parah.

“Ini banjir rob ini yang terbesar sepanjang 10 tahun terakhir, tapi alhamdulillah dampaknya tidak terlalu parah ke rumah warga. Namun ada beberapa pelantar yang roboh dan beberapa pipa air bersih yang rusak," ujarnya.

2. Gelombang besar di sebabkan kapal ferry internasional yang melintas

Puluhan Rumah di Kampung Tua Tanjung Uma Batam Terdampak Banjir Rob Aktivitas nelayan Kampung Tua Tanjung Uma di depan kawasan pelabuhan internasional Harbour Bay Batam (IDN Times/Putra Gema Pamungkas)

Masih kata Mujianto, banjir rob yang terjadi ini juga di perparah dengan tingginya gelombang laut yang hampir mencapai 1,5 meter.

Hal itu menyebabkan air laut naik ke permukaan hingga mencapai pemukiman warga yang berjarak 15 meter dari bibir pantai.

Tingginya gelombang yang terjadi kali ini juga tidak terlepas dari adanya aktivitas lalu lintas kapal dari pelabuhan internasional Harbour Bay Batam yang hanya berjarak 600 meter dari pemukiman warga.

“Ya tadi tinggi gelombang itu sampai 1,5 meter makanya sampai masuk ke rumah-rumah warga yang ada di atas laut hingga daratan. Itu gara-gara kapal yang mau ke Singapura ugal-ugalan, tapi tadi sudah kita sampaikan ke pihak manajemen kapal agar bawa kapalnya pelan-pelan,” lanjutnya.

Upaya lain sebelumnya juga pernah dilakukan agar gelombang tinggi dari aktivitas lalu lintas kapal internasional dapat di minimalisir. Hal itu terlihat dari adanya batu pembatas di tengah-tengah perairan Tanjung Uma tersebut.

“Batu pembatas itu di bangun 10 tahun lalu, tapi sudah roboh dan tidak dapat memecah ombak lagi,” tegasnya.

3. Dikhawatirkan banjir rob kembali menerjang selama tiga hari kedepan

Puluhan Rumah di Kampung Tua Tanjung Uma Batam Terdampak Banjir Rob Salah satu fasilitas umum warga setempat yang rusak di terjang banjir rob (IDN Times/Putra Gema Pamungkas)

Sementara itu, Doly (45) yang juga merupakan masyarakat asli pesisir Kampung Tua Tanjung Uma menjelaskan bahwa peristiwa banjir rob ini terjadi di luar prediksi masyarakat setempat.

“Biasanya itu banjir rob datang pada akhir atau awal tahun, tapi kemarin itu tidak ada. Kami kaget juga banjir rob terjadi pada hari ini,” kata Doly.

Ia juga memperkirakan banjir rob ini akan kembali terjadi hingga tiga hari ke depan, seperti halnya yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.

Dengan adanya kemungkinan itu, dirinya pun mengungsikan keluarganya untuk menjaga keamanan dan keselamatan pada saat banjir rob kembali menerjang pesisir Kampung Tua Tanjung Uma ini.

“Biasanya itu tiga hari berturut-turut banjir rob ini akan datang. Ya kami memang harus bersiap-siap untuk segala kemungkinan. Kami ungsikan dulu keluarga ke atas (pemukiman warga yang berada di daratan),” tutupnya.

Putra Gema Pamungkas Photo Community Writer Putra Gema Pamungkas

🛵🛵🛵

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya