Kabut Asap Riau, Warga yang Merantau ke Medan Makin Ramai 

Warga makin takut terlalu lama di Riau

Medan, IDN Times - Salah satu pool bus di Kota Medan tampak tak seperti biasanya, Kamis (19/9). Penumpang yang turun lebih ramai seperti layaknya akhir pekan.

Ternyata mereka adalah penumpang dari asal Pekanbaru, Riau. Mereka terpaksa berpindah sementara ke Medan karena dampak kabut asap Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang tak kunjung menemui solusi.

1. Warga takut kesehatannya terganggu jika semakin lama di Riau

Kabut Asap Riau, Warga yang Merantau ke Medan Makin Ramai Istimewa

Gelombang perantau ke Medan ini semakin masif dalam beberapa hari terakhir. Yehezkiel, 33 Warga Desa Karta Tunas Jaya, Kecamatan Tempuling, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau salah satunya.

Dia memboyong istri dan anaknya yang masih berusia delapan bulan. Yehezkiel khawartir jika semakin lama di Riau akan terpapar penyakit akibat kabut asap.

“Banyak anak-anak di sana yang mulai sakit. Sakit kepala dan mual-mual,” katanya, Kamis (19/9).

Baca Juga: Kabut Asap Kian Pekat, Jarak Pandang di Bandara FL Tobing Makin Turun

2. Transmigran dari Jawa banyak yang pasrah hirup udara kotor

Kabut Asap Riau, Warga yang Merantau ke Medan Makin Ramai Twitter/@KSPgoid

Bersama anak dan istrinya, dia rela menempuh perjalanan darat belasan jam ke Medan. Saat ini kabut asap di Riau, kata dia, semakin tebal. Sehingga jarak pandang pun terbatas.

“Kondisinya juga semakin pekat,” ungkapnya.

Beruntung dia punya keluarga di Medan. Sehingga tidak terlalu jauh mengungsi.

Sebab, di daerah tempatnya tinggal, sebagian besar warganya merupakan pendatang dari daerah Jawa, yang ikut program transmigrasi era Orde Baru. Sebagian besar dari mereka tak bisa berbuat banyak, terpaksa menghirup udara bercampur asap selama 24 jam.

3. Bayinya sempat sakit selama dua hari

Kabut Asap Riau, Warga yang Merantau ke Medan Makin Ramai IDN Times/Prayugo Utomo

Kondisi ini juga membuat anak perempuannya, Yoselin yang masih berusia 8 bulan, sempat sakit selama dua hari. Menghindari hal-hal yang tak diinginkan terjadi pada anaknya, mereka memutuskan mengungsi ke Medan.

“Kemungkinan kita akan tinggal di sini hingga tiga minggu. Atau hingga kondisi di sana mulai pulih,” ungkapnya.

Dia menambahkan, kondisi kabut asap di Provinsi Riau, baik di Pekanbaru dan beberapa daerah lainnya kian pekat, karena hujan tak kunjung turun. “Sebenarnya, kalau hujan turun sekali aja, mungkin kabut asap tak separah ini,” tandasnya.

Baca Juga: [BREAKING] Kabut Asap, BMKG: Ada Bandara di Sumut yang Ditutup

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya