Ada Masyarakat Tolak Jenazah COVID-19, Jubir Gugus Tugas: Bukan Aib!

Sosialisasi tentang penanganan terus digalakkan

Medan, IDN Times – Beberapa waktu terakhir, di Kota Medan mencuat isu penolakan jenazah korban corona. Bahkan mencuat spanduk yang menyatakan penolakan.

Spanduk itu terpasang di kawasan Kelurahan Simalingkar, Kota Medan. "Kami warga Kelurahan Simalingkar B menolak keras korban Covid-19 yang meninggal dimakamkan di pemakaman Pemda Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan," demikian isi spanduk tersebut.

Kejadian ini juga mengingatkan saat penolakan jenazah terduga teroris di Medan beberapa waktu lalu. Sekelompok orang sampai berunjuk rasa di dekat pemakaman.

Namun belakangan spanduk itu sudah diturunkan dari gapura. Penolakan juga sempat terjadi saat pemakaman jenazah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) corona di kawasan Jalan Brigjen Katamso Medan. Video yang beredar belakangan menunjukkan warga menolak karena takut tertular dari jenazah.

Satu sisi sedikit miris melihatnya. Namun di sisi lain, masih banyak masyarakat yang belum memahami soal proses pencegahan dan penanganan corona secara bijak.

1. Corona bukanlah aib, masyarakat harus memahaminya

Ada Masyarakat Tolak Jenazah COVID-19, Jubir Gugus Tugas: Bukan Aib!Seorang petugas dari Brimob Polda Sumut mengenakan pakaian pelindung diri sebelum kegiatan penyemprotan cairan disinfektan di beberapa ruas jalan Kota Medan, Selasa (24/3) (IDN Times/Prayugo Utomo)

Sebelum menuai gelombang yang lebih besar, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sumut langsung meresponnya. Juru Bicara Gugus Tugas dr Aris Yudhariansyah mengatakan, harusnya warga tidak melakukan penolakan itu.

"Kami ada menerima banyak laporan terkait penolakan masyarakat terhadap para PDP termasuk penolakan masyarakat terhadap jenazah pasien terkonfirmasi corona yang dimakamkan. Kami sampaikan ke masyarakat Sumut terinfeksi virus corona bukan aib," ujarnya saat konferensi pers virtual, Selasa (31/3).

Baca Juga: Cegah Penolakan Jenazah, Medan Siapkan Pemakaman Khusus Korban Corona

2. Masih banyak yang belum paham tentang penanganan jenazah corona

Ada Masyarakat Tolak Jenazah COVID-19, Jubir Gugus Tugas: Bukan Aib!pexels.com/Gustavo Fring

Pun begitu, Aris memahami jika masih banyak masyarakat yang belum memahami secara detil penanganan jenazah corona. Pihaknya pun terus menggalakkan sosialisasi.

"Kita akan mensosialisasikan penyakit corona ini dan penanganannya serta pasca perawatan seandainya meninggal sudah diatur dengan aturan. Kami sudah bekerja sama dengan para aparat  pemerintahan di wilayah kabupaten kota termasuk dengan aparat hukum terus aktif bersosialisasi pemutusan rantai virus corona ini agar masyarakat paham. Dan, tidak ada lagi penolakan terhadap DPD dan jenazah pasien corona,” ungkapnya.

3. Untuk diketahui, penanganan jenazah COVID-19 pakai protokol khusus

Ada Masyarakat Tolak Jenazah COVID-19, Jubir Gugus Tugas: Bukan Aib!Ilustrasi Mobil jenazah (IDN Times/Lia Hutasoit)

Masyarakat harusnya tidak perlu khawatir atau sampai melakukan penolakan. Penanganan jenazah COVID-19 sudah menggunakan prosedur khusus. Bahkan dijamin steril dan tidak akan menulari.

Sebelum dimakamkan, jenazah sudah dibungkus dan dalam keadaan sudah dibersihkan. Bagi yang beragama muslim, jenazah juga sudah disalatkan terlebih dahulu sebelum dibawa dari rumah sakit.

Bahkan, jenazah juga dimasukkan ke dalam peti jenazah yang sudah disterilisasi. Jenazah tidak lagi disemayamkan ke rumah duka. Langsung dibawa ke rumah sakit.

Petugas yang memakamkan juga menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) saat memakamkan jenazah. Hanya petugas yang boleh memakamkan, sanak keluarga dan kerabat tidak diperkenankan untuk ikut.

Setelah prosesi pemakaman, petugas kemudian disemprot disinfektan. Begitu juga peralatan dan ambulance yang membawa jenazah.

Di Kota Medan, Pemko juga tengah mempersiapkan pemakaman khusus korban COVID-19. Belum diketahui berapa luas dan di mana areal pemakaman itu

Baca Juga: [UPDATE] Positif Corona di Sumut 26 Orang, Data PDP Tidak Sinkron

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya