Polisi Tangkap Johar Terkait Match Fixing, Siapa Dia Sebenarnya?

Ketua umum PSSI serahkan kasus ini pada polisi

Jakarta, IDN Times - Kamis (27/12) pagi, polisi menangkap Johar Lin Eng, salah satu anggota Exco PSSI sekaligus Ketua Asprov PSSI Jateng.

Johar ditangkap di pintu kedatangan Bandara Halim Perdanakusuma pada pukul 10.00 WIB. Ia baru saja menjalani penerbangan dari Solo dan ditangkap oleh kepolisian di Halim, sebelum akhirnya kini tengah jalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya.

Nama Johar Lin Eng sendiri sejatinya bukan nama asing di sepakbola Indonesia, namun harus diakui, namanya jarang muncul ke permukaan, sebelum kasus mafia bola dan pengaturan skor di sepakbola Indonesia mencuat akhir-akhir ini.

Jadi, siapa sebenarnya Johar Lin Eng ini?

1. Mencuat karena kasus match fixing Persibara

Polisi Tangkap Johar Terkait Match Fixing, Siapa Dia Sebenarnya?Twitter/@psis_semarang

Pada acara Mata Najwa, Rabu (19/12), nama Johar Lin Eng mencuat dengan jelas ke permukaan. Namanya disebut oleh Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono, sebagai pihak yang menawarkan Persibara Banjarnegara untuk menyerahkan sejumlah uang demi memuluskan langkah promosi dari Liga 3 ke Liga 2.

Tak hanya itu, anak Budhi, Lasmi Indrayani, juga menyebutkan bahwa pihaknya diminta oleh Johar uang senilai Rp500 juta untuk menjadi tuan rumah. Hal ini, menurut Lasmi dan Budhi, demi memuluskan langkah Persibara promosi ke Liga 2.

"Waktu itu ditawari oleh orang Asprov, Pak Johar Lin Eng, untuk Banjarnegara menjadi tuan rumah. Tapi dimintakan uang sebesar Rp500 juta," ujar Budhi di acara Mata Najwa, Rabu (19/12) lalu.

Baca Juga: La Nyalla: Pak Edy Pimpin PSSI Lebih Baik dari Saya

2. Johar menjabat sebagai Ketua Asprov PSSI Jateng selama dua periode

Polisi Tangkap Johar Terkait Match Fixing, Siapa Dia Sebenarnya?Twitter/@ainurohman

Di kancah sepakbola Jawa Tengah, nama Johar Lin Eng sangat populer. Hal ini memungkinkan karena yang bersangkutan adalah Ketua Asprov PSSI Jawa Tengah selama dua periode (2013-2017) dan (2017-2021). Bahkan, di pemilihan kedua, ia dan wakilnya, Edy Suyuti, terpilih secara aklamasi.

Kala itu, musyawarah daerah untuk menentukan pemilihan Ketua Asprov PSSI Jateng dikabarkan berjalan tidak sesuai regulasi. Oleh sebab itu, calon-calon lain memilih mengundurkan diri dan Johar-Edy terpilih sebagai Ketua dan Wakil Ketua selama dua periode.

3. Didapuk menjadi anggota Exco periode (2017-2021)

Polisi Tangkap Johar Terkait Match Fixing, Siapa Dia Sebenarnya?www.tanjungpinangpos.id

Saat Edy Rahmayadi didapuk menjadi Ketua Umum PSSI, nama Johar Lin Eng juga kemudian masuk dalam jajaran petinggi PSSI dalam wujud anggota Exco.

Namanya dipilih sebagai anggota Exco PSSI periode 2017-2021 bersama nama-nama lain seperti Dirk Soplanit, Very Mulyadi, Juni Ardianto Rahman, Pieter Tanuri, AS Sukawijaya, Condro Kirono, Yunus Nusi, Gusti Randa, Refrizal, Hidayat, dan Papat Yunisal.

Yang terbaru, nama Johar dan Papat Yunisal disebut oleh Budhi dan Lasmi terlibat dalam kasus pengaturan skor dan bagian dari mafia bola di sepakbola nasional.

Baca Juga: Diduga Terlibat Pengaturan Skor, Petinggi PSSI Ditangkap Polisi

4. Edy Rahmayadi serahkan kasus ini pada kepolisian

Polisi Tangkap Johar Terkait Match Fixing, Siapa Dia Sebenarnya?kompas.com

Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi menyerahkan sepenuhnya kasus ini pada pihak kepolisian. Pasalnya saat ini PSSI memang fokus menyelesaikan masalah pengaturan skor.

"Terkait status Pak Johar, kami menyerahkan penuh pemeriksaan kepada kepolisian. PSSI juga menghargai proses pemeriksaan yang dilakukan Komite Disiplin terkait semua kasus pengaturan skor dan lain-lain," ujar Edy seperti dilansir di situs resmi PSSI, Kamis (27/12).

Saat ini pihaknya juga akan berkoordinasi untuk kelanjutan kasus Johar.

"PSSI akan selalu berkoordinasi dengan Kepolisian Republik Indonesia terkait masalah ini. Kami mendukung dan tetap komitmen untuk menyelesaikan masalah match fixing ataupun match manipulation. Kami akan ikuti semua proses hukumnya," tambahnya.

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya