TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Transportasi Daring Beri Kontribusi Positif Ekonomi di Sumut 

Grab catatkan kontribusi Rp2,66 triliun di Medan

IDN Times/Prayugo Utomo

Medan, IDN Times - Digitalisasi begitu mendukung produktifitas. Terbukti dengan perkembangan ekonomi digital yang semakin masif.

Masyarakat pun terus memanfaatkan era ekonomi digital untuk menggali pundi rupiah. Jasa transportasi daring menjadi salah satu yang diminati.

Grab, salah satu aplikator transportasi daring, baru saja merilis laporan dampak sosial mereka. Laporan disusun berskala se Asia Tenggara. Di Indonesia, kontribusi yang diberikan cukup signifikan.

Kontribusi ekonomi Grab mencapai Rp 48,9 triliun melalui pendapat para mitranya di Indonesia. Angka ini merupakan bagian dari kontribusi Grab di Asia Tenggara sebesar Rp 81,5 triliun.

“Prinsip kami adalah bagaimana Grab bisa memberikan dampak sosial yang baik bagi masyarakat,” ujar Manajer Komunikasi Publik dan Dampak Sosial Grab Indonesia Shally Pristine di sela diskusi publik di Kota Medan, Selasa (29/10) siang.

1. Survey di lima kota besar menunjukkan hasil positif

Dewa Ilmu

Riset Centre for Strategic and International Studies (CSIS) dan Tenggara Strategics menunjukkan hasil positif dari kehadiran ekonomi digital. Grab menjadi objek penelitian mereka.

Lima kota besar menjadi objek penelitian mereka. Antara lain, Jakarta, Bandung, Surabaya, Makassar dan Medan. Riset pertama dilakukan pada November-Desember 2018.

Baca Juga: GrabFood Klaim Berkembang Pesat di-Asia Tenggara

2. Di Medan Grab berkontribusi Rp2,66 triliun untuk lapangan kerja

IDN Times/Prayugo Utomo

Medan menjadi salah satu kota yang mendapat kontribusi baik. Di tahun 2018 Grab berkontribusi Rp2, 66 triliun pada perekonomian di Kota Medan.

Transportasi daring memang punya andil besar memberikan lapangan pekerjaan kepada masyarakat Sumut.

Kontribusi paling besar dihasilkan oleh mitra GrabBike sejumlah Rp1,06 triliun. Diikuti GrabFood sebesar Rp 1,03 triliun. Lalu GrabCar senilai Rp 541 milyar, GrabKios individual dan toko sebesar Rp 34 milyar.

Dari sisi pendapatan setiap merchant juga mengalami peningkatan. GrabBike mengalami peningkatan 72 persen dan GrabCar 86 persen. Juga, penjualan mingguan mitra merchant GrabFood meningkat sebesar 19 persen.

“Selain meningkatkan pendapatan para mitra, Grab juga berkontribusi dalam penciptaan lapangan kerja. Sebelumnya 31 persen mitra pengemudi GrabBike dan agen individual GrabKios, serta 29 persen mitra pengemudi GrabCar tidak memiliki sumber penghasilan tetap sebelum bermitra dengan Grab,” terang Stella Kusuma, Peneliti Ekonomi Tenggara Strategics.

3. Kontribusi terhadap konsumen juga sangat positif

IDNTimes/Holy Kartika

Ekonomi digital juga berpengaruh positif kepada konsumen. Pada transportasi digital konsumen diberikan surplus berlebih.

“Surplus konsumen adalah manfaat yang diperoleh konsumen dari membeli barang atau jasa pada harga yang lebih rendah dari harga maksimal yang sebenarnya rela mereka bayar,” ungkap Stella.

Misalnya, jika seseorang bersedia membayar Rp40 ribu untuk sebuah perjalanan dari kantornya di bilangan CBD Polonia ke kawasan Merdeka Walk. Sementara harga yang diberikan GrabCar untuk perjalanan tersebut adalah Rp27 ribu. Maka orang tersebut memperoleh surplus konsumen sebesar Rp13 ribu.

Dalam riset itu juga menunjukkan Grab berkontribusi sekitar Rp46,14 triliun dalam surplus konsumen untuk Jabodetabek pada 2018.

Surplus konsumen yang diperoleh konsumen GrabBike adalah Rp5,73 triliun, sementara GrabCar berkontribusi sebesar Rp40,41 triliun.

4. Grab terus ambil peran untuk ekonomi digital

Ilustrasi ekonomi digital (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Riset itu membuktikan potensi teknologi digital menjadi landasan pembangunan ekonomi yang inklusif bagi usaha kecil dan mereka yang selama ini belum cukup terlayani oleh sistem yang ada.

Grab ingin memberikan peluang yang sama bagi seluruh lapisan masyarakat di Indonesia, termasuk Medan untuk mengambil peran dalam ekonomi digital.

Dalam Laporan Dampak Sosial Grab 2018-2019 diluncurkan pada 24 September lalu estimasi kontribusi Grab mencapai. Rp81,5 triliun terhadap ekonomi Asia Tenggara dalam 12 bulan hingga Maret 2019.

Dampak sosial Grab tampak pada dua aspek, pertama pembukaan akses perbankan kepada usaha kecil dan menengah (UKM), di mana 1,7 juta UKM di Asia Tenggara telah dibantu Grab untuk membuka rekening bank pertama mereka.

“Formulasi kebijakan terkait ekonomi digital seharusnya mempertimbangkan kesejahteraan seluruh pihak terkait agar manfaatnya bisa dirasakan secara optimal,” imbuh Shally.

Baca Juga: Grab Klaim Medan Kota Paling Minim Kejahatan Transportasi Online

Berita Terkini Lainnya