Selalu Jadi Problem, Begini Revolusi Pengelolaan Sampah di Era Jokowi
Ternyata sampah juga memiliki nilai jual loh
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Sampah seperti menjadi masalah yang tak ada habisnya, khususnya di kota-kota metropolitan.
Untuk itu, Pemerintah Indonesia era kepemimpinan Presiden Joko Widodo saat ini sedang menggalakkan bersih-bersih sampah mulai dari diet sampah plastik hingga daur ulang sampah organik menjadi pupuk kompos.
Melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di bawah kepemimpinan Siti Nurbaya Bakar, Jokowi memberikan tongkat estafet instruksinya untuk dijalankan dengan sebaik-baiknya.
Revolusi baru mengenai sampah mulai terlihat jelas. Dahulu, kebanyakan masyarkat menganggap bahwa sampah sebagai sesuatu yang tidak memiliki manfaat, apalagi nilai ekonomi yang menguntungkan.
Baca Juga: Bahas soal Lingkungan Hidup, Momen Prabowo Jokowi Saling Setuju
1. Sampah sebagai sumber daya bernilai jual
Namun, di tangan Siti Nurbaya Bakar hal tersebut berubah. Saat ini masyarakat sudah banyak yang memanfaatkan sampah untuk dikembangkan menjadi barang yang bernilai ekonomi tinggi.
“Kalau dilihat sekarang, (sampah) juga bernilai ekonomi karena ada sirkuler ekonomi dimana paradigma barunya adalah sampah sebagai sumber daya bukan lagi sampah sebagai sesuatu yang harus dibuang-buang saja,” ujar Siti Nurbaya Bakar sebelum membuka agenda Gerakan Indonesia Bersih, Jakarta, Kamis (21/2).
Baca Juga: Pengamat: Jokowi dan Prabowo Gagal Paham Soal Lingkungan Hidup
Baca Juga: [Foto] Selamat Datang di Pantai Kuta, Jangan Kaget Ada Sampah Kiriman