Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Dapat Orderan Fiktif, Driver Ojol di Medan Jadi Korban Begal

Driver ojol korban begal di Medan Polonia (dok.istimewa)
Intinya sih...
  • Korban driver ojol dibegal setelah terima orderan fiktif, mengaku mendapat ancaman senjata tajam dari para pelaku.
  • Driver ojek online korban begal sudah lanjut usia, tidak bisa melawan karena komplotan begal membawa sajam.
  • Driver ojol yang bekerja sampai larut malam sering menjadi sasaran tindak kejahatan, perlu memilah orderan dengan melihat rating pelanggan.

Medan, IDN Times - Seorang driver ojek online (ojol) kembali menjadi sasaran kelompok begal di Kota Medan. Kali ini modus yang dilakukan komplotan begal yaitu dengan membuat orderan fiktif.

Driver ojol yang sudah lanjut usia bernama Fonso Ginting itu dibegal saat menjemput orderannya. Ia mengaku juga mendapat ancaman senjata tajam dari para pelaku.

1. Korban dibegal setelah terima orderan fiktif

ilustrasi orderan ojol (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Video Fonso Ginting usai dibegal viral di media sosial. Ia menyebutkan bahwa peristiwa terjadi di satu gang dekat Jalan Mangonsidi.

"Sebelah Hermes. Sedang menjemput orderan, di area pembangunan 3, Masjid Ar Ridho," aku Fonso, Minggu (22/6/2025) dini hari.

Penjemputan orderan itu disebut Fonso atas nama customernya bernama Andre. Sempat jumpa dan mengajak beli rokok, namun saat masuk ke dalam gang sepi, muncul 2 orang dari semak-semak dengan membawa senjata tajam (sajam).

"Kendaraan saya Vario 2017 hilang, sama handphone," lanjutnya.

2. Driver ojek online korban begal sudah lanjut usia, tidak bisa melawan karena komplotan begal membawa sajam

Driver ojol korban begal di Medan Polonia (dok.istimewa)

Agam selaku Ketua Komunitas Godams (Gabungan Ojek Roda Dua Medan Sekitar) membenarkan peristiwa yang menimpa rekannya itu. Ia mengatakan bahwa pembegalan terjadi pukul 2.00 WIB dini hari.

"Benar adanya kejadian ini. Dan sekaligus menjadi keprihatinan kami. Karena modus operandi perampokan atau begal kendaraan masih terus terjadi menyasar dan menargetkan driver ojol, terutama driver baru atau rekan-rekan yang tak memahami bagaimana memfilter potensi kejahatan," kata Agam kepada IDN Times, Senin (23/6/2025).

Tak dapat dipungkiri, orderan fiktif dari pelanggan ojol kerap menjadi momok bagi para driver. Kali ini cara tersebut digunakan para pelaku sebagai modus pembegalan.

"Jenis orderan ini adalah orderan Ride. Sampai di lokasi titik penjemputan sudah ada rekan pelaku yang menunggu hingga terjadilah penyergapan yang diberikan ancaman sajam kepada rekan ojol yang tidak berdaya di lokasi. Karena memang punya fisik rentan karena dia sudah usia lanjut, tidak memiliki kekuatan apapun membela diri. Akhirnya rekan kami menyerahkan kendaraannya karena di kawasan itu sangat sepi dan sunyi," akunya.

3. Driver ojol yang bekerja sampai larut malam sering menjadi sasaran tindak kejahatan

Pelaku begal yang sasar driver ojek online (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Agam membenarkan bahwa masih banyak driver ojol bekerja sampai larut malam. Istilah "ngalong" ini cukup populer bagi para driver ojol.

"Kita sampaikan terutama driver yang mempunyai rutinitas di jam ngalong (dini hari) sampai shubuh, agar bisa memilah orderan mana yang berpotensi rill dengan melihat rating pelanggan. Jangan sesekali ambil orderan pelanggan dengan rating tidak baik dan baru sekali atau dua kali memesan order. Ini salah satu cara kita meminimalisir latar belakang customer yang berpotensi ingin melakukan tindak kejahatan dengan driver," pungkas Agam.

Beberapa waktu lalu, seorang driver ojol bernama Anggi juga dibegal di Sunggal. Sama seperti Fonso, Anggi dibegal pada dini hari saat menjemput orderan.

Terkini pelaku pembegalan di Sunggal telah ditangkap. Yang mengejutkannya, para pelaku sudah beraksi lintas Kabupaten dan Kota.

"Pelaku beraksi di 12 TKP lintas Kabupaten Kota. Jadi masuk akal juga bahwa proses pergeseran hasil kejahatan ini sampai keluar kota. Dan ini jadi lebih mudah mereka menggeser hasil curian untuk selanjutnya juga melakukan kejahatan yang baru," ungkap Rudy, Kamis (19/6/2025) lalu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Doni Hermawan
EditorDoni Hermawan
Follow Us