Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Pertanyaan yang Membantu tentang Mengakhiri Hubungan yang Sudah Lama

ilustrasi pasangan (pexels.com/RDNE Stock project)

Mengakhiri hubungan yang telah lama terjalin adalah keputusan besar yang tidak bisa dianggap enteng. Ada banyak perasaan, kenangan, dan harapan yang terlibat. Namun, ada kalanya hubungan itu tidak lagi memberikan kebahagiaan, bahkan menjadi beban emosional.

Ketika kalian merasa berada di persimpangan antara bertahan atau melepaskan, mungkin sulit untuk mendapatkan perspektif yang jelas. Di sinilah pertanyaan-pertanyaan tertentu bisa membantu kalian merenung lebih dalam, memahami situasi, dan menentukan apa yang terbaik untuk diri sendiri.

Berikut lima pertanyaan penting yang bisa menjadi panduan kalian.

1. "Apakah aku merasa lebih banyak bahagia atau sedih dalam hubungan ini?"

ilustrasi pasangan (pexels.com/Jorge Ortiz)

Salah satu indikator utama apakah suatu hubungan masih layak dipertahankan adalah perasaan yang kalian rasakan selama menjalaninya. Apakah lebih sering merasa bahagia, atau justru tenggelam dalam kesedihan dan frustrasi?

Jika kalian mendapati lebih banyak momen negatif daripada positif, ini bisa menjadi tanda bahwa hubungan tersebut tidak lagi sehat. Hubungan yang baik seharusnya menjadi sumber dukungan dan kebahagiaan, bukan sebaliknya. Jadi, jujurlah pada diri sendiri saat menjawab pertanyaan ini.

2. "Apakah aku masih bisa menjadi diriku sendiri?"

ilustrasi pasangan (pexels.com/cottonbro studio)

Dalam hubungan yang sehat, kalian seharusnya bisa menjadi diri sendiri tanpa rasa takut dihakimi atau tidak diterima. Namun, jika kalian merasa harus terus-menerus berubah, menekan keinginan, atau kehilangan jati diri demi menyenangkan pasangan, maka ada sesuatu yang salah.

Hubungan yang memaksa kalian untuk melepaskan identitas asli bisa sangat melelahkan dan merugikan. Tanyakan pada diri sendiri, apakah kalian merasa bebas menjadi diri sendiri, atau justru merasa terkekang? Jika jawabannya lebih condong ke arah negatif, ini bisa menjadi tanda peringatan.

3. "Apakah kami masih memiliki tujuan yang sama?"

ilustrasi pasangan (pexels.com/ShotPot)

Seiring berjalannya waktu, tujuan dan prioritas hidup bisa berubah. Hal ini sangat wajar, tapi jika kalian dan pasangan tidak lagi memiliki visi yang sejalan, hubungan tersebut bisa menjadi sulit untuk dijalani.

Misalnya, jika kalian menginginkan komitmen jangka panjang tetapi pasangan belum siap, ini bisa menjadi konflik besar. Diskusikan apakah tujuan kalian masih sejalan, atau apakah perbedaan tersebut terlalu besar untuk diatasi.

4. "Apakah aku merasa dihargai dalam hubungan ini?"

ilustrasi pasangan (pexels.com/Michelangelo Buonarroti)

Rasa saling menghargai adalah dasar dari hubungan yang sehat. Jika kalian merasa usaha, pendapat, atau perasaan kalian sering diabaikan, ini bisa menjadi tanda bahwa hubungan tersebut tidak berjalan dengan baik.

Coba renungkan, apakah pasangan kalian menunjukkan penghargaan terhadap apa yang kalian lakukan? Apakah kalian merasa dicintai dan dihormati? Jika tidak, pertimbangkan apakah hubungan ini benar-benar pantas untuk dipertahankan.

5. "Apakah aku tetap bertahan karena takut berubah atau sendiri?"

ilustrasi pasangan (pexels.com/RDNE Stock project)

Kadang-kadang, alasan utama kita tetap bertahan dalam hubungan bukan karena cinta, melainkan ketakutan. Takut tidak bisa menemukan pasangan baru, takut sendirian, atau takut menghadapi perubahan besar dalam hidup.

Namun, bertahan karena takut bukanlah alasan yang sehat untuk melanjutkan hubungan. Kebahagiaan kalian lebih penting daripada rasa takut. Beranikan diri untuk jujur pada diri sendiri: apakah kalian benar-benar mencintai pasangan, atau hanya takut melepaskan?

Mengakhiri hubungan yang telah lama terjalin bukanlah keputusan yang mudah, tapi itu adalah bagian dari perjalanan hidup. Jika kalian merasa hubungan tersebut lebih banyak memberikan rasa sakit daripada kebahagiaan, mungkin inilah saatnya untuk melangkah pergi.

Gunakan lima pertanyaan di atas untuk merenung dan mencari kejelasan. Jangan terburu-buru mengambil keputusan, tapi juga jangan ragu untuk melepaskan sesuatu yang tidak lagi sehat. Ingat, kebahagiaan dan kesejahteraan kalian adalah yang utama.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Arifin Al Alamudi
EditorArifin Al Alamudi
Follow Us