Kisah Stiven Wijaya Tinggalkan Kerjaan Bonafit Dirikan Carnegie School

Stiven: Uang saya pernah tersisa Rp50 ribu di kantong

Medan, IDN Times - Stiven Wijaya, merupakan salah satu sosok inspirasi yang lahir dari keluarga sederhana dengan harapan-harapan yang besar. Dalam ceritanya, kehidupan sejak kecil secara finansial sangat terbatas. Meski begitu, dia mendapatkan penuh cinta dan dididik untuk menghargai pendidikan.

Hanya bermodal tekad semangat untuk belajar, dan memiliki impian besar mencapai kesuksesan serta memiliki niat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. Hingga akhirnya, dia mampu menyelesaikan pendidikan tingkat menengah Atas dan melanjutkan studinya di San Jose State University di Amerika Serikat.

Simak berikut ini cerita Stiven Wijaya dalam perjuangannya menggapai mimpi kepada IDN Times.

1. Kesempatan mendapat pekerjaan ditinggalkan Sitven karena prioritaskan keluarga

Kisah Stiven Wijaya Tinggalkan Kerjaan Bonafit Dirikan Carnegie SchoolSosok Stiven Wijaya yang berhasil dirikan Carnegie School (Dok. Pribadi)

Belajar keras dan menghadapi berbagai rintangan menjadi modal selama prosesnya dalam menguji ketangguhan. Namun, semua usaha dan perjuangannya terbayar ketika dia lulus dengan gelar sarjana dan mendapatkan pekerjaan di salah satu perusahaan terbesar di dunia, WYSE TECH, San Jose di bidang thin-client computing.

Kebahagiaan Stiven hanya bertahan sekejap karena mendapat kabar Ayahnya yang tercinta jatuh sakit parah.

“Saat itu, saya cepat mengambil keputusan untuk berani meninggalkan karier dan kembali ke Indonesia demi merawat orang tua yang sedang berjuang dengan penyakitnya,” jelasnya.

Hal ini dilakukannya karena bagi Stiven, keluarga adalah prioritas utama dalam hidupnya.

Baca Juga: Kisah Jumira Makan Nasi Jagung, Dampak Harga Beras Mahal

2. Stiven sempat sakit demam berdarah dengan kondisi memburuk hingga kritis

Kisah Stiven Wijaya Tinggalkan Kerjaan Bonafit Dirikan Carnegie SchoolSosok Stiven Wijaya yang berhasil dirikan Carnegie School (Dok. Pribadi)

Lanjutnya, saat merawat ayahnya yang sakit. Dia sempat jatuh sakit karena terkena demam berdarah. Kondisinya memburuk hingga kritis. Semua diserahkan pada sang maha kuasa, dalam doanya diberikan kesempatan untuk hidup kembali.

Ia berjanji jika diberi kesempatan, akan menggunakan hidupnya untuk memberikan kontribusi dan perubahan positif bagi masyarakat sekitar.

“Dan Tuhan mengabulkan doa saya untuk sembuh dari penyakit yang hampir merenggut nyawa,” kata Stiven.

3. Berhasil membangun sekolah bernama Carnegie School

Kisah Stiven Wijaya Tinggalkan Kerjaan Bonafit Dirikan Carnegie SchoolSosok Stiven Wijaya yang berhasil dirikan Carnegie School (Dok. Pribadi)

Stiven berusaha mewujudkan janjinya, melalui sekolah formal yang bernama Stanford. Di masa ini juga, dia menghadapi berbagai tantangan, masa sulit, dan cobaan, termasuk saat hampir bangkrut.

“Bahkan, saat itu saya hanya memiliki Rp50 ribu tersisa di kantong. Namun, saya memiliki prinsip untuk tidak menyerah dan yakin bisa melewati masa-masa sulit,” tambahnya.

Sembari waktu berjalan, dia mencari dukungan dan sumber daya yang dibutuhkan untuk mewujudkan mimpinya. Akhirnya, dia berhasil membangun sebuah sekolah yang ia beri nama Carnegie School.

Sekolah ini bukan hanya tempat untuk belajar, tetapi juga sebagai wadah bagi generasi muda untuk memperoleh pendidikan berkualitas yang menitik beratkan kepada Pendidikan budi pekerti, moralitas, serta tanpa memandang latar belakang suku, agama, ras dan antar golongan.

4. Stiven contohkan kepada siswanya untuk meraih impian dan kesuksesan

Kisah Stiven Wijaya Tinggalkan Kerjaan Bonafit Dirikan Carnegie SchoolSosok Stiven Wijaya yang berhasil dirikan Carnegie School (Dok. Pribadi)

Lewat sekolah ini, Stiven mencontohkan para siswanya dengan penuh kasih sayang, inspirasi untuk meraih impian dan mencapai kesuksesan. Tidak hanya memberikan kontribusi bagi masa depan generasi muda, tetapi juga membuka pintu-pintu harapan bagi masyarakat sekitar.

“Banyak yang bilang, melalui sekolah Carnegie memberikan kontribusi yang berharga dan positif bagi masyarakat, memberikan pendidikan dan harapan bagi anak-anak yang sebelumnya tidak memiliki kesempatan,” ucapnya.

Hal ini menjadi bukti nyata bahwa, satu orang dengan tekad dan tujuan yang kuat dapat membuat perubahan yang besar dalam dunia.

5. Keyakinan dan tekad menjadi bekal untuk perubahan positif pada masyarakat

Kisah Stiven Wijaya Tinggalkan Kerjaan Bonafit Dirikan Carnegie SchoolSosok Stiven Wijaya yang berhasil dirikan Carnegie School (Dok. Pribadi)

Dia menilai bahwa orang-orang yang memiliki keyakinan, tekad dan pendirian teguh bisa mencapai kesuksesan hingga perubahan positif pada masyarakat.

“Jika kita tetap teguh pada nilai-nilai kita dan memiliki keyakinan dan tekad yang kuat, kepercayaan kepada Tuhan, keserderhanaan, keberanian, dan semangat untuk berbuat baik. Maka, kita dapat menciptakan perubahan yang positif kepada masyarakat sekitarnya, bahkan dari situasi yang paling sulit sekalipun,” pungkasnya.

Dari kisah hidup Stiven Wijaya, mengajarkan untuk tidak pernah menyerah dalam menghadapi cobaan hidup.

Baca Juga: Janji Hasanuddin usai Dilantik Jadi Pj Gubernur Sumut

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya