Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Fakta Konsumsi Tempe Mentah, Apakah Aman untuk Kesehatan Tubuh?

Tempe mentah (freepik.com/EyeEm)

Tempe adalah makanan fermentasi khas Indonesia yang kaya nutrisi dan menjadi bagian penting dari kuliner dan kehidupan sehari-hari. Di tengah informasi yang sliweran di sosial media ada perdebatan menarik mengenai konsumsi tempe mentah vs tempe olahan.

Dalam artikel ini akan mengupas fakta seputar konsumsi tempe mentah, apakah aman untuk dikonsumsi secara rutin? Dan apakah benar tempe mentah lebih tinggi kandungan nutrisinya daripada tempe yang sudah diolah? Simak pembahasannya di bawah ini!

1. Probiotik lebih tinggi

Tempe mentah (freepik.com/Edgunn)

Probiotik atau biasa disebut 'bakteri baik' merupakan zat yang mengandung mikroorganisme hidup yang memberikan dampak baik untuk kesehatan bagi inangnya (manusia). Proses fermentasi tempe menghasilkan probiotik yang baik untuk kesehatan pencernaan.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kandungan probiotik mungkin lebih tinggi pada tempe mentah karena tidak melalui proses pemanasan. Probiotik dapat membentuk antibodi dan meningkatkan aktivitas sel-sel kekebalan tubuh serta membantu dalam penyerapan nutrisi.

2. Rendah karbohidrat

Tempe mentah (freepik.com/ikarahma)

Bagi kamu yang sedang mengurangi asupan karbo memilih tempe mentah sebagai camilan atau lauk bisa jadi pilihan yang tepat. Proses fermentasi pada kedelai yang melibatkan mikroorganisme memecah karbohidrat kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana.

Sebagian karbohidrat dalam tempe mentah adalah serat pangan yang tidak dicerna oleh tubuh dan tidak dihitung sebagai karbohidrat yang menghasilkan energi. Pada tempe mentah mengandung sekitar 8-10 gram karbohidrat, 5 gram lebih rendah dari kandungan pada kedelai utuh (direbus). 

3. Anggapan nutrisi akan lebih tinggi

Tempe mentah (freepik.com/wirestock_creators)

Beberapa orang mempercayai jika mengonsumsi tempe mentah akan menjaga kandungan protein dan nutrisi lain yang terkandung dalamnya. Namun beberapa dokter dan ahli gizi menyarankan untuk mengonsumsi tempe melalui proses pemasakan yang tepat.

Meskipun potensi manfaat probiotik yang lebih tinggi perlu diperhatikan pula risiko keamanan pangan dari potensi kontaminasi zat yang berbahaya. Kandungan nutrisi penting seperti protein dan mineral pun tetap terjaga dengan baik setelah proses memasak. 

4. Efek samping tempe mentah

Tempe mentah (freepik.com/tyasindayanti)

Mengonsumsi tempe dalam kondisi mentah tidak selalu menjadi lebih baik daripada memasaknya terlebih dahulu. Ada beberapa resiko dan efek samping bagi kesehatan yang perlu dipertimbangkan seperti keracunan dari bakteri atau zat berbahaya yang hanya bisa hilang dengan proses pemasakan yang tepat.

Tempe mentah berisiko terkontaminasi bakteri seperti Salmonella atau E. coli dari tempat produksi yang tidak higienis dan bisa menyebabkan gangguan pencernaan. Selain itu kandungan serat dan senyawa anti-nutrisi seperti inhibitor enzim dan fitat yang tinggi pada tempe mentah membuatnya sulit dicerna.

5. Hasil penelitian menurut ahli

Tempe mentah (freepik.com/tyasindayanti)

Beberapa penelitian mengenai perbandingan nutrisi antara tempe mentah dan matang menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan dalam kadar protein, lemak, mineral, karbohidrat, vitamin, tembaga, dan seng. Bahkan ada penelitian menunjukkan sedikit penurunan protein dan lemak setelah pemasakan.

Sehingga mayoritas penelitian dan rekomendasi dari ahli gizi tidak menyarankan konsumsi tempe mentah. Jika kamu ingin memaksimalkan nutrisi dari konsumsi tempe, olah dengan cara mengukus yang bisa mempertahankan lebih banyak nutrisi.

Buat kamu yang gemar nyemilin tempe mentah, setelah mengetahui fakta diatas apakah masih segan konsumsi tempe tanpa dimasak lagi? Bagikan informasi ini ke teman, keluarga dan orang terdekatmu ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Doni Hermawan
EditorDoni Hermawan
Follow Us