3 Kelompok Ini Paling Banyak Alami Masalah Kesehatan Mental

Medan, IDN Times - Psikolog, Irna Minauli menyoroti tren masalah kesehatan mental yang banyak ditangani di biro psikologi Minauli Consulting. Hal ini dapat dilihat berdasarkan tahap perkembangannya.
"Pada kelompok anak-anak, masalah yang paling banyak saat ini adalah Autism Spectrum Disorder (ASD). Tampaknya terjadi 'booming' dalam angka kejadian kelahiran anak dengan ASD. Pada 30 tahun yang lalu, prevalensinya 1 dari 10.000 kelahiran. Akan tetapi saat ini prevalensinya 1 dari 50 kelahiran," jelasnya pada IDN Times, pada Jumat (31/1/2025).
1. Kasus yang banyak ditangani salah satunya adalah anak-anak yang speech delay

Kasus lain yang banyak pada anak-anak, menurutnya adalah anak yang mengalami disabilitas secara intelektual (intellectual disability) yang membuat mereka mengalami kesulitan untuk mengikuti pendidikan di sekolah umum.
Selain itu juga, anak yang mengalami keterlambatan bicara (speech delay). Artinya, anak yang kurang mendapat stimulasi atau yang terlalu lekat dengan gawainya menjadi lebih rentan mengalami keterlambatan bicara.
2. Kasus lain ada kelompok remaja yang melukai diri sendiri

Sedangkan, pada kelompok remaja, masalah yang paling banyak adalah mereka yang melukai diri sendiri (Non-suicidal self-injury).
"Umumnya, karena mereka mengalami depresi dan kemarahan yang tidak tersalurkan dengan baik sehingga mereka mengalihkannya dengan melukai diri sendiri," ucap Irna.
Masalah lain yang banyak ditangani adalah remaja yang mengalami trust issue dan insecurity. Hal ini membuat mereka mengalami kesulitan untuk berinteraksi dengan lingkungannya. Keluarga yang tidak utuh sering menjadi penyebab kejadian tersebut.
"Masalah lain adalah kesulitan belajar karena rendahnya motivasi remaja. Mereka menjadi mudah menyerah dan putus asa ketika dihadapkan pada kesulitan. Sulit berkonsentrasi sehingga perhatian mudah teralihkan. Umumnya gangguan ini dilatarbelakangi oleh kecanduan games atau internet dan media sosial," tambahnya.
Paparan media sosial sering membuat remaja menjadi membandingkan dirinya dan menghabiskan banyak waktu karena ingin mengikuti tren yang ada di dunia maya. Mereka menjadi procastinator yang selalu menunda-nunda pekerjaannya, untuk mengerjakan tugad dari sekolah atau dari rumahnya.
3. Kelompok dewasa masalah yang sering muncul adalah gangguan seksual

Pada kelompok dewasa, masalah yang sering muncul adalah gangguan perilaku seksual. Hal ini umumnya dipicu oleh masalah pornografi, sehingga mereka menjadi terobsesi dan kurang berminat untuk melakukannya dengan pasangannya.
"Hal ini menjadi salah satu penyebab konflik dalam perkawinan yang mengarah pada depresi. Depresi dan gangguan kecemasan seolah menjadi hal yang umum terjadi pada kelompok ini. Banyak yang kemudian mengalami serangan panik (panic attack). Jumlah penderitanya tampaknya juga semakin meningkat dan mulai menimpa kelompok usia yang lebih muda," pungkas Irna.