Penyebab Disfungsi Ereksi, Dari Psikologis Hingga Konsumsi Obat

Mengatasinya dengan olahraga hingga pengobatan

Medan, IDN Times – Performa aktifitas seksual menjadi salah satu faktor penentu hubungan yang baik dengan pasangan. Disfungsi ereksi menjadi masalah yang kerap muncul, dari laki-laki.

Gangguan kesehatan ini bisa dideteksi dari tiga kondisi utama. Mulai dari tidak bisa mencapai ereksi, durasi ereksi yang cepat dan mengalami penurunan gairah seksual.

Para laki-laki, harus mengenali gejala-gejala ini. Terutama pada penyebab, dan pengobatannya.

1. Kondisi medis tertentu

Penyebab Disfungsi Ereksi, Dari Psikologis Hingga Konsumsi Obatilustrasi disfungsi ereksi (pexels.com/@Deon-Black)

Dilansir Halodoc, seorang laki-laki bisa mengalami disfungsi ereksi dikarenakan penyebab kondisi medis tertentu. Misalnya, tekanan darah tinggi, diabetes, penyakit jantung, penyumbatan pemuluh darah, obesitas, sindrom metabolik hingga gangguan tidur.

Dalam kondisi lain, penyebab disfungsi ereksi bisa disebabkan oleh, gagal ginjal, sirosis, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) yang sering menyerang perokok, zat besi pada darah berlebih (hemokromatosis), dan skleroderma atau pengerasan kulit.

Selain itu, ketidakseimbangan hormon jugfa kerap menjadi penyebab disfungsi ereksi. Kemudian ada  penyakit yang menyerang sistem saraf, seperti epilepsi, multiple sclerosis, stroke, alzheimer, parkinson, dan sindrom Guillain-Barre juga memengaruhi kemampuan ereksi seorang pria.

Baca Juga: 5 Posisi Seks yang Bikin Tidur Nyenyak Menurut Penelitian

2. Kondisi psikologis juga bisa jadi penyebab disfungsi ereksi

Penyebab Disfungsi Ereksi, Dari Psikologis Hingga Konsumsi Obatunsplash.com/Christian Erfurt

Kondisi psikologis juga menjadi salah satu penyebab disfungsi ereksi. Ereksi bisa terjadi jika ada rangsangan.

Namun, proses ini bisa terganggu bila ada masalah psikologis tertentu, seperti stres, depresi, kecemasan, atau masalah dengan pasangan.

Selain itu, usia dan tingkat stres juga bisa menjadi faktor-faktor penentu seseorang mengalami gangguan ereksi. Ada juga faktor psikologis, seperti widower syndrome yang menyebabkan efek samping yang sama. Sindrom ini sering terjadi pada pria yang kehilangan pasangan hidupnya. Begitu pula pria dengan tingkat kepercayaan diri yang rendah juga kerap mengalami lemah syahwat.

3. Efek samping penggunaan obat dan cedera

Penyebab Disfungsi Ereksi, Dari Psikologis Hingga Konsumsi Obatilustrasi obat-obatan (IDN Times/Mardya Shakti)

Obat memang memiliki fungsi untuk menyembuhkan penyakit. Namun di sisi lain ternyaata memiliki dampak yang bisa menjadi penyebab disfungsi ereksi.

Beberapa jenis obat yang mungkin bisa memicu terjadinya masalah seksual tersebut antara lain; Antidepresan, Antipsikotik, penurun tekanan darah tinggi, penurun kolesterol, obat untuk kanker prostat. Kemudian penggunaan obat-obatan terlarang, seperti kokain atau ganja.

Disfungsi ereksi juga bisa disebabkan karena cedera. Misalnya cidera pada penis, bagian saraf, atau pembuluh darah pada punggung. Cidera pada area penis juga bisa memicu pembentukan jaringan parut dan membuat posisi organ tersebut jadi melengkung secara tidak normal selama ereksi.

Selain itu, cedera pada panggul yang berdampak pada organ reproduksi seksual juga bisa menyebabkan terjadinya masalah seksual ini. Termasuk mengendarai sepeda atau motor dalam waktu yang lama juga bisa memicu kondisi tersebut, karena dapat menekan area sekitar anus.

4. Efek samping operasi medis

Penyebab Disfungsi Ereksi, Dari Psikologis Hingga Konsumsi ObatPixabay.com/frolicsomepl

Beberapa jenis operasi yang bisa menimbulkan efek samping disfungsi ereksi, seperti operasi pada otak dan tulang belakang. Ini karena terdapat saraf yang bertugas untuk mengatur proses ereksi pada kedua bagian tubuh tersebut.

Operasi yang berlangsung pada panggul atau bagian tulang belakang juga berisiko merusak saraf dan pembuluh darah pada area sekitar penis sehingga meningkatkan risiko terjadinya disfungsi ereksi.

Tindakan medis lainnya yang bisa jadi turut memicu gangguan ereksi adalah operasi kelenjar prostat, terapi radiasi untuk kanker usus besar atau kandung kemih, dan operasi pengangkatan usus besar.

5. Langkah pengobatan disfungsi ereksi

Penyebab Disfungsi Ereksi, Dari Psikologis Hingga Konsumsi Obatilustrasi olahraga (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Gangguan ereksi berkepanjangan bisa memicu ketidaharmonisan dengan pasangan. Untuk mengatasinya, bisa dilakukan beberapa cara.

Perubahan pola hidup sehat, seperti rutin olahraga, konsumsi makanan bergizi, penuhi asupan cairan tubuh, cukup istirahat, dan kendalikan stres dengan baik.

Konsumsi obat, termasuk pil biru, obat injeksi, obat hormonal, dan obat yang masuk dalam kelompok supositoria. Psikoterapi untuk gangguan ereksi yang terjadi karena masalah psikologis, seperti stres maupun depresi.

Baca Juga: Waktu Terbaik Berhubungan Seks Berdasarkan Kronotipe Tidur

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya