Gemar Makan Mi Instan? Ini 5 Tips Sehat Mengonsumsinya

21 Des 2024, 22:30 WIB

ilustrasi mie instan (freepik.com/jcomp)

Mi instan telah menjadi salah satu makanan favorit di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Dengan rasa yang menggugah selera, proses penyajian yang cepat, dan harga yang ramah di kantong, mi instan sering kali menjadi pilihan praktis.

Di balik rasa yang lezat, mi instan umumnya rendah kandungan gizi dan memiliki kadar garam yang cukup tinggi. Bagi kamu gemar menikmati mi instan, ada baiknya memahami batasan konsumsi yang aman untuk menghindari risiko gangguan kesehatan.

Ini sejumlah tips yang bisa dilakukan untuk meminimalkan dampak negatif dari mi instan dilansir dari Halodoc.

1. Mengatur porsi dengan bijak dan penuhi kebutuhan air putih

Ilustrasi air putih (pexels.com/Pixabay)

Walaupun mi instan terasa lezat dan mengenyangkan, penting untuk mengontrol porsi konsumsi.

Hindari makan lebih dari satu porsi dalam satu waktu. Jika memungkinkan, kombinasikan mi instan dengan makanan lain yang lebih bergizi untuk mendapatkan keseimbangan nutrisi.

Kandungan natrium yang tinggi dalam mi instan dapat mempercepat kehilangan cairan tubuh. Pastikan pasokan air putih cukup baik untuk tubuh. Sehingga tubuh tetap terhidrasi dengan baik.

2. Menambahkan sayuran dan sumber protein

Ilustrasi mencuci sayuran (freepik.com/wirestock)

Untuk meningkatkan kandungan gizi mi instan, tambahkan berbagai sayuran segar seperti bayam, sawi, wortel, atau brokoli.

Sayuran kaya akan serat, vitamin, dan mineral yang penting bagi tubuh. Tambahkan pula sumber protein seperti telur, tahu, tempe, atau daging tanpa lemak agar hidangan menjadi lebih bergizi dan seimbang.

3. Bijak memilih varian mi instan yang lebih sehat

ilustrasi merebus mie instan (pixabay.com/half_rain)

Saat ini, banyak produsen mi instan yang menyediakan varian lebih sehat, seperti mi berserat tinggi atau mi yang terbuat dari biji-bijian utuh.

Beberapa produk juga rendah natrium atau menggunakan bahan organik. Pilihan ini dapat menjadi alternatif yang lebih baik untuk kesehatan.

4. Hindari menggoreng ulang

Ilustrasi gambar mie instan (pexels.com/PRODUKSI MART)

Menggoreng mi instan setelah dimasak dapat menambah jumlah kalori dan lemak jenuh yang tidak baik bagi tubuh.

Sebaiknya, konsumsi mi instan dengan cara direbus sesuai petunjuk pada kemasan untuk menghindari lemak tambahan yang tidak diperlukan.

5. Perhatikan penggunaan bumbu bubuk

ilustrasi mi instan (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Salah satu penyumbang utama kadar natrium yang tinggi dalam mi instan adalah bumbu kemasannya. Anda bisa mengurangi jumlah bumbu yang digunakan atau menggantinya dengan bumbu alami seperti bawang putih, bawang merah, cabai, dan rempah lainnya.

Langkah ini tidak hanya mengurangi asupan natrium, tetapi juga memberikan rasa yang lebih segar dan alami.