Harga Telur di Banda Aceh Mahal, Mendag: Karena Ada Program Kemensos

Tinjau harga barang kebutuhan pokok di Pasar Al Mahirah

Banda Aceh, IDN Times - Program bantuan yang dijalankan Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI) disebut sebagai penyebab harga telur ayam ras di Kota Banda Aceh, Aceh, menjadi lebih tinggi dibandingkan daerah lain.

Pernyataan itu disampaikan Menteri Perdagangan Republik Indonesia (Mendag RI) Zulkifli Hasan, usai meninjau harga barang kebutuhan pokok (bapok) yang ada di Pasar Al Mahirah, Gampong Lamdingin, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh, pada Jumat (19/8/2022).

“Karena ada program dari Kemensos,” kata Zulkifli Hasan, turut didampingi Penjabat (Pj) Wali Kota Banda Aceh, Bakri Siddiq.

1. Pemesanan dalam jumlah besar di kala permintaan pasar tinggi

Harga Telur di Banda Aceh Mahal, Mendag: Karena Ada Program KemensosMenteri Perdagangan Republik Indonesia (Mendag RI) Zulkifli Hasan, saat meninjau Pasar Al Mahirah, Gampong Lamdingin, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh, Aceh. (IDN Times/Muhammad Saifullah)

Dia menyampaikan, program yang dilaksanakan Kemensos berupa kegiatan sosial dalam bentuk membagikan telur. Meski tidak menyebutkan berapa jumlahnya, namun pemesanan diperkirakan dalam jumlah besar dan berbenturan dengan meningkatnya permintaan pasar.

“Jadi ada satu waktu pemesanannya itu banyak sekali sehingga harga naik. Jadi Minggu depan bisa stabil lagi,” ungkap Zulkifli Hasan.

Untuk diketahui, harga telur ayam ras di Aceh, khususnya di Kota Banda Aceh dikatakan Zulkifli Hasan, mencapai Rp30 ribu per kilogram. Sedangkan harga untuk penjualan per papan Rp50 ribu atau Rp2 ribu per butir.

“Memang telur tadi agak mahal. Telur mungkin bisa Rp30 ribu per kilogram,” imbuhnya.

Baca Juga: Mulai Tersisih, Kaum Ibu di Aceh Gelar Lomba Kupas dan Parut Kelapa

2. Hasil pemantauan harga barang kebutuhan pokok di Pasar Al Mahirah

Harga Telur di Banda Aceh Mahal, Mendag: Karena Ada Program KemensosMenteri Perdagangan Republik Indonesia (Mendag RI) Zulkifli Hasan, saat meninjau Pasar Al Mahirah, Gampong Lamdingin, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh, Aceh. (IDN Times/Muhammad Saifullah)

Selain telur, menteri dari Kabinet Indonesia Maju tersebut juga meninjau harga barang kebutuhan pokok lainnya di Pasar Al Mahirah, seperti cabai, bawang, telur, minyak goreng curah, daging ayam potong, dan daging sapi. Diakui Zulkifli Hasan, harga sejumlah barang memang lebih mahal namun ada pula yang murah.

Harga bawang di Aceh dengan kualitas terbaik dijual Rp30 ribu per kilogram, sedangkan di Pulau Jawa mencapai Rp40 ribu per kilogram.

“Lebih mahal di Jawa daripada di sini. Di sini Rp30 ribu per kilogram dan di sini bawangnya yang kelas satu, yang bagus,” ujarnya.

Sehubungan dengan itu, ketersediaan minyak goreng curah di Pasar Al Mahirah terbilang aman dan harganya juga stabil. Minyak goreng curah dijual dengan harga Rp15 ribu per kilogram atau sekitar Rp13 ribu per liter.

3. Harga daging ayam turun namun daging sapi mencapai RP150 ribu

Harga Telur di Banda Aceh Mahal, Mendag: Karena Ada Program KemensosMenteri Perdagangan Republik Indonesia (Mendag RI) Zulkifli Hasan, saat meninjau Pasar Al Mahirah, Gampong Lamdingin, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh, Aceh. (IDN Times/Muhammad Saifullah)

Selanjutnya, untuk harga ayam potong dikatakan Zulkifli Hasan turun menjadi Rp25 ribu per kilogram dan lebih rendah dari yang biasa dijual di pasar, yakni Rp30 ribu sampai Rp35 ribu per kilogram. Murahnya harga penjualan dikarenakan stok ayam berlebih.

Sementara, harga daging sapi mencapai Rp150 per kilogram. Meski terbilang tinggi, namun sapi yang dipotong merupakan ternak pilihan.

“Daging di sini agak mahal karena daging di sini agak khas. Dagingnya di sini pilihan, tidak mau dicampur. Daging yang terbaik tadi Rp150 ribu tadi,” tutupnya.

Baca Juga: Rumah Mewah Bos Judi Online Sumut Digeledah, Pemilik Entah di Mana

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya