Cerita Para Desainer yang Harumkan Nama Indonesia di Kancah Dunia

Ada modifikasi kain perca jadi karya lokal yang mendunia

Medan, IDN Times- Salah satu hal yang menjadi fokus dalam Sustainable Development Goals (SDGs) adalah isu kesetaraan gender. Untuk mewujudkannya, tidak terlepas melalui kolaborasi untuk meningkatkan partisipasi efektif dan memberikan ruang kepada perempuan sehingga mampu berkontribusi dalam berbagai sektor, terutama ekonomi.

Melihat hal itu, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) - Indonesia Eximbank berkolaborasi dengan beberapa asosiasi atau organisasi perempuan menggelar webinar bertema Perempuan dalam Kemerdekaan Berkreasi dan Berkarya di Kancah Global.

1. Karya Rinaldy digunakan Taylor Swift, harumkan Indonesia di kancah global

Cerita Para Desainer yang Harumkan Nama Indonesia di Kancah DuniaDok.Istimewa

Ada empat narasumber inspiratif yang telah sukses mengharumkan nama Indonesia di kancah global melalui produk-produk yang berwawasan lingkungan hadir dalam webinar ini. Yang pertama, Fashion Art Accecories dengan designer Rinaldy A.Yunardi. 

Ia memaparkan pengalaman merintis bisnis aksesoris ketika sedang menjadi seorang marketing untuk sebuah produk aksesoris. Selama menjadi marketing, ia belajar seluk-beluk tentang aksesoris dan fokus mengembangkan bisnis ini hingga karyanya diminati dan dikenakan oleh berbagai artis internasional seperti Lady Gaga, Taylor Swift dan Madonna.

“Fokus berkarya dengan apa yang kita cintai serta terus belajar dan memperbanyak relasi untuk memperdalam bisnis yang kita jalani merupakan kunci keberhasilan dalam menghasilkan produk aksesoris yang mampu menembus pasar global,” ujar Rinaldy.

2. Angkat kain perca jadi karya lokal yang mendunia

Cerita Para Desainer yang Harumkan Nama Indonesia di Kancah DuniaIlustrasi menjahit (pixabay.com/tuulemeelne-2697073)

Sementara narasumber lainnya Adrie Basuki adalah seorang desainer yang mengangkat kain perca sebagai sebuah karya #LokalyangMendunia yang berawal dari kepedulian Adrie
Basuki terhadap isu lingkungan dan pemberdayaan masyarakat, hingga ia memiliki gagasan membentuk kampung perca.

“Ide memanfaatkan kain perca sebagai produk ekspor berawal dari 2018 ketika kita fokus dengan produk tenun. Sisa kain dari perusahaan konveksi yang tidak digunakan kemudian kami manfaatkan untuk dijadikan menjadi produk fashion,” kata Adrie.

Dalam kesempatan itu, Sean dan Sheila, pasangan desainer muda yang sukses mengharumkan Indonesia melalui karya fashionnya melalui Paris Fashion Week 2017 dan 2022 ini juga membagikan pengalamannya. 

Di balik kesuksesan itu, ia mengatakan telah melibatkan dan memberikan ruang bagi para kaum difabel untuk berkarya agar ikut berkontribusi melahirkan produk yang bisa dikenal sampai ke luar negeri.

Baca Juga: Cabai dan Bawang Merah di Sumut Alami Inflasi, Edy: Saya Tak Percaya

3. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Community Development for Women Empowerment

Cerita Para Desainer yang Harumkan Nama Indonesia di Kancah Duniapexels.com/fotografierende

Kegiatan ini, kata Direktur Eksekutif LPEI Riyani Tirtoso, merupakan tindak lanjut dari Community Development for Women Empowerment yang diresmikan oleh Menteri Keuangan RI pada tanggal 20 Mei lalu.

Webinar ini bertujuan memberikan inspirasi bagi masyarakat untuk memberikan kesempatan yang setara dengan membuka akses pekerjaan dan pendampingan bagi para perempuan dan kaum difabel.

“Webinar ini diharapkan dapat menambah wawasan para pelaku UMKM perempuan sehingga dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan daya saing produk guna menghasilkan produk yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan,” katanya. 

Dalam kegiatan tersebut, LPEI juga menggandeng Kongres Wanita Indonesia, Pertiwi Indonesia, Sisternet XL Axiata, Dharma Wanita Kementerian Keuangan RI, Sisterhood Kementerian Luar Negeri RI dan Dharma Wanita TNI. 

4. Semakin kecil kesenjangan pembangunan antara laki-laki dan perempuan

Cerita Para Desainer yang Harumkan Nama Indonesia di Kancah Duniapexels.com/@judit-peter-281675

Anggota Dewan Pertimbangan Presiden RI, Putri Kuswisnuwardhani menyebutkan bahwa Indeks Pembangunan Gender (IPG) Indonesia terus mengalami peningkatan dari 90,99 pada tahun 2018 menjadi 91,27 di tahun 2021.

"IPG yang mendekati 100 itu secara jelas mengindikasikan bahwa semakin kecil kesenjangan pembangunan antara laki-laki dan perempuan dibandingkan masa lalu di mana perempuan hanya menjalankan rutinitas domestik," ujarnya.

Dikatakan Putri, saat ini kaum perempuan juga turut aktif di ruang publik, berkontribusi sesuai minat dan bakatnya. Melalui bantuan teknologi, perempuan pelaku usaha perlu melihat ekonomi dunia yang artinya mempunyai produk tidak hanya untuk Indonesia tapi harus mampu menembus pasar internasional. 

Baca Juga: Motif Penjewer Anak Tetangga Mengaku Gemas, Pelakunya Dokter  

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya