Unik, Anak Medan Ini Bisnis Gelang dan Tasbih dari Biji Kopi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times - Di tengah tren kopi saat ini, bagi penikmat dan pecinta kopi kaum millennial ada yang berbeda. Nah, kalau biasanya biji kopi akan disajikan dengan seduhan hangat dan dingin. Namun, kali ini biji kopi dibuat untuk fashion.
Kreativitas memang tak kenal batas. Yups, di tangan anak muda asal Medan, Ahmad Yusuf (24), biji kopi menjadi peluang bisnis lain dengan membuatnya menjadi aksesoris berupa gelang dan lainnya.
Yusuf mengakui aksesoris ini berawal dari coba-coba dan diberi kesempatan mengolah dari biji kopi gratis.
1. Biji kopi diolah jadi bisnis aksesoris bermodalkan kreativitas
Selalu ada keluaran terbaru untuk aksesoris para kaum millennial. Ahmad Yusuf pun menyadari itu.
Menurutnya aksesoris berbau kopi ini sudah sejak akhir tahun 2018 dilakukan dengan bermodalkan referensi di internet. Selanjutnya mengembangkan kreativiras dengan sendirinya.
"Nah sedangkan kopi kalau sebulan udah di-packaging walaupun masih beans belum di-blend itu pasti ada yang berkurang rasanya, intensitas rasa dan segala macam. Mungkin pahitnya makin naik, asemnya makin turun dan gimana-gimana," ucapnya.
2. Titik pembuatan yang paling rumit awalnya teknik bor
Dalam pembuatan aksesoris ini, Yusuf mengaku bahwa titik paling rumit yaitu teknik bor karena merasa adanya kebingungan dan ketakutan biji kopi pecah.
"Untuk pertama kali bor itu agak susah karena aku bingung mata bornya sekecil apa, teknik ngebor, terus banyak yang pecah kemaren yaudah mulai belajar sortirnya, belajar bornya, mata bor yang tepat, berhasil langsung kurangkai itu pakai benang goni beras yang warna putih," jelasnya.
Baca Juga: Kawa Daun, Kopi Khas Minang yang Diseduh Pakai Batok
3. Semua tahap dilakukan dengan sendiri
Produksi aksesoris yang kece ini dilakukan sendiri oleh Yusuf, mulai dari awal seperti pemilihan biji atau beans kopi hingga berbentuk produk unik yang dapat dijual.
"Walaupun susah masukinnya tapi berhasil, oke bisa lalu aku cari pretelan lainnya kayak si benang karetnya, kayak benang sulam, mainannya juga langsung aku cari. Ya udah persiapannya lalu desain logo, desain bungkus, mikirkan packaging-nya," ucapnya.
4. Penjualan hanya dari via instagram
Untuk sementara, Yusuf mengaku hanya bisa menjual produk hanya via instagram, serta dari orang-orang terdekat di lingkungannya.
"Jualnya masih Instagram, terus karena aku masih sering duduk-duduk di kampus ya lumayan dari adek mahasiswa mulut ke mulut. Terus kenal sama para penggiat kreatif juga kemaren Insan Kreatif Medan (IKM) itu aku merasa cukup ada network dari itu. Jadi ada penggiat-penggiat yang lain," ujarnya.
5. Produk unik ini dijual terjangkau mulai Rp20 ribu hingga Rp70 ribu
Produk ini dibanderol dengan harga yang cukup terjangkau, sehingga berbagai kalangan khususnya kaum Millenials dapat mendapatkan produk unik tersebut.
"Kalau harga, mulai dari Rp20 ribu hingga Rp70 ribu. Rinciannya gelang Rp35 ribu, rantai Rp40ribu, dan ada yang Rp45 ribu, cincin Rp20 ribu, dan kalung Rp70 ribu," ungkapnya.
Baca Juga: Moscot.co Medan Gandeng Petani Kenalkan Kopi Mandailing