Liburan Usai, Toko Perlengkapan Sekolah Diserbu Orang Tua Siswa

Sudah persiapkan seragam dan buku sekolah belum?

Binjai, IDNTimes - Masa  libur sekolah tahun ajaran 2018/2019 berakhir. Mulai Senin (15/7), pelajar, guru, maupun pengelola lembaga pendidikan, akan kembali menjalankan aktifitas belajar-mengajar secara normal untuk tahun ajaran baru 2019/2020.

Di Kota Binjai, Sumatera Utara, masuknya tahun ajaran baru, secara langsung memicu kesibukan baru bagi beberapa pihak. Bukan hanya terhadap penyelenggara pendidikan, tetapi juga bagi para orang tua siswa.

Sebagian besar orang tua siswa di daerah itu terlibat langsung pada proses rekrutmen calon siswa, hingga mempersiapkan segala kebutuhan belajar anak-anak mereka. Lantas, bagaimanakah suasana kesibukan menjelang masuk sekolah.

1. Toko perlengkapan sekolah dipadati pengunjung

Liburan Usai, Toko Perlengkapan Sekolah Diserbu Orang Tua SiswaIDN Times/Handoko

Pasca libur panjang, sejumlah toko maupun pusat perbelanjaan yang menjual pakaian dan segala jenis perlengkapan sekolah di Kota Binjai, terlihat dipadati pengunjung.

Pantauan wartawan di salah satu toko serba ada kawasan Jalan Jenderal Ahmad Yani, Kelurahan Pekan Binjai, Kecamatan Binjai Kota, Kamis (11/07) siang, misalnya.

Di tempat itu, puluhan pengunjung yang sebagian besarnya adalah ibu rumah tangga sengaja datang sejak pagi, untuk membeli barang kebutuhan sekolah anggota keluarganya.

"Memang hampir satu bulan terakhir ini toko selalu ramai. Padat dari pagi sampai sore. Soalnya sekarang ini kan lagi masa-masa anak masuk sekolah," ungkap Ako, pria pemilik toko.

Baca Juga: Tahun Ini Disdukcapil Binjai Luncurkan Kartu Identitas Anak

2. Pastikan kebutuhan sekolah anak terpenuhi

Liburan Usai, Toko Perlengkapan Sekolah Diserbu Orang Tua SiswaIDN Times/Handoko

Tika, salah satu pengunjung toko mengaku, dirinya sengaja membeli pakaian dan perlengkapan belajar untuk kebutuhan sekolah sang anak di penghujung masa liburan.

Selain dikarenakan masa efektif masuk sekolah tepat berlangsung di awal bulan, dia juga ingin memastikan seluruh sarana dan perlengkapan belajar sang anak sudah terpenuhi.

"Kebetulan yang mau sekolah ini anak pertama. Baru masuk SD tahun ini. Jadi, mau nggak mau semua kebutuhan sekolahnya kita beli yang baru," sebut ibu tiga anak tersebut.

3. Pengelola toko tambah karyawan

Liburan Usai, Toko Perlengkapan Sekolah Diserbu Orang Tua SiswaIDN Times/Handoko

Jumlah pengunjung yang membludak tentu saja membuat pengelola toko pakaian dan perlengkapan sekolah di Kota Binjai kewalahan, terutama.dalam melayani dan memenuhi barang permintaan pengunjung.

Tidak heran, hampir sebagian besar pemilik dan pengelola toko menambah jumlah karyawannya. Hal itu mereka lalukan untuk menjamin pelayanan dan aktifitas transaksi jual-beli berjalan dengan maksimal.

"Khusus momen-momen seperti ini, kita memang sering tambah jumlah orang kerja (karyawan). Tapi bukan cuma di masa-masa masuk sekolah, tapi juga menjelang lebaran dan tahun baru," ungkap Latifah.

4. Usaha bordir turut sibuk

Liburan Usai, Toko Perlengkapan Sekolah Diserbu Orang Tua SiswaIDN Times/Handoko

Suasana kesibukan tidak hanya terlihat dari aktivitas pengunjung di sebagian besar toko dan pusat perbelanjaan, melainkan di pusat usaha bordir dan konveksi yang ada di Kota Binjai.

Seperti halnya di kawasan Pasar Bundar Kota Binjai, Kamis (11/07) siang. Di tempat ini, sebagian besar penjahit sibuk memenuhi permintaan pakaian jadi, baik pemesan dari pihak sekolah maupun perorangan.

"Rata-rata ditempakan itu baju dan celana sekolah. Ada juga topi, dasi, rompi. Tapi sebagaian besar sudah diambil," sebut Rahmad, pengelola salah satu toko bordir pakaian.

5. Omset naik dua kali lipat meski kalah banyak dari tahun sebelumnya

Liburan Usai, Toko Perlengkapan Sekolah Diserbu Orang Tua SiswaInstagram.com/hanindhiyaatys

Besarnya permintaan pakaian dan sarana perlengkapan sekolah, secara langsung berimbas pada peningkatan penghasilan pemilik maupun pengelola toko dan pusat perbelanjaan.

Suheri, salah satu pedagang pakaian dan sepatu di kawasan Pasar Tavip Kota Binjai mengaku, ada peningkatan omset penjualan sebesar dua kali lipat dibandingkan dengan penghasilan yang didapatnya pada hari biasa.

Hanya saja dia mengaku, penghasilan yang didapatkan saat ini tidak sebanyak seperti tahun-tahun sebelumnya. Bahkan menurutnya, penghasilan yang didapat tidak sesuai harapan, mengingat grafik omset penjualan terus saja mengalami penurunan setiap tahunnya.

"Saya kira, banyaklah faktornya. Mulai dari penurunan kemampuan dan daya beli masyarakat, inflasi, hingga banyaknya bermunculan toko-toko baru dengan bidang usaha yang sama," sebut pria lulusan salah satu perguruan tinggi negeri di Kota Medan itu.

Baca Juga: Kisah Robert Sianipar dan Galeri yang Sediakan Ulos Keluarga Jokowi 

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya