'Takuluak Barembai', Baju Melayu Khas Kuansing yang Penuh Filosofi

IDN Times, Kuansing - Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Kuansing, Provinsi Riau, turut meramaikan Festival Pacu Jalur 2025, Jumat (22/8/2025). Salah satu stand bernama Batik Kuansing Batik Nagori, memamerkan baju khas melayu Kabupaten Kuansing.
Nama baju itu adalah 'Takuluak Barembai'. Baju ini dinilai memiliki filosofi dan makna. Adapun filosofinya yakni, kerukunan, keharmonisan dan kejayaan. Tidak sampai disitu, setiap motif di Takuluak Barembai, juga memiliki makna filosofi.
Jika dilihat secara detail, motif persimpangan empat suku melambangkan kerukunan dan keharmonisan masyarakat rantau Kuantan. Untuk warna kuning, melambangkan kejayaan dan kehormatan. Lalu warna putih, melambangkan cerdik dan pandai. Sedangkan warna merah, melambangkan keberanian. Terkahir, warna hitam melambangkan kekuatan adat yang kokoh.
Keempat warna itu juga memiliki filosofi, yakni mencerminkan Tali Tigo Sapilin yang ada pada lambang Kabupaten Kuantan Singingi. Tali Tigo Sapilin artinya peran pemangku adat dan ulama sangat mempengaruhi cara berpakaian masyarakat Kuantan Singingi.
"Filosofi lainnya, motif Takuluak Barembai sudah menjadi icon Kuansing saat ini. Motif ini berasal dari karya seni Kenogorian Teluk Kuantan," ucap Ezi selaku marketing Batik Kuansing Batik Nagori.
"Takuluak itu artinya penutup kepala. Sedangkan Barembai itu artinya renda-renda yang ada dibagian penutup kepala itu," sambungnya.
1. Biasa digunakan di acara adat

Ezi menerangkan, baju Takuluak Barembai itu, biasanya digunakan pada saat acara kebesaran. Seperti adat ada acara kebesaran Kabupaten Kuansing.
"Digunakan memang untuk acara adat maupun acara-acara kebesaran di Kuansing," terangnya.
Baju Takuluak Barembai ini, berbentuk baju kurung biasa pada umumnya. Yang Mana, Baju tersebut dipadukan dengan kain tenun.
2. Selain baju melayu, Kuansing juga memiliki batik yang khas

Tak hanya baju khas melayunya, Kabupaten Kuansing juga memiliki ciri khas di baju batik. Oleh Batik Kuansing Batik Nagori, sejumlah kategori batik khas Kabupaten Kuansing dipamerkan dan diperjualbelikan dalam Festival Pacu Jalur 2025.
"Kalau batik yang kami buat ini ada 3 kategori. Ada batik tulis, cap dan kombinasi," terang Ezi.
"Batik kombinasi ini perpaduan antara batik tulis dan batik cap," sambungnya.
Lebih lanjut dikatakannya, pembuatan baju batik tulis, lebih lama dibandingkan dengan pembuatan baju batik cap maupun batik kombinasi.
"Kalau batik tulis ini lebih lama pengerjaannya. Karena semuanya manual pakai tangan. Sedangkan batik cap itu pakai alat. (Batik) kombinasi itu biasanya kita kerjakan pakai tangan dulu baru pakai alat," katanya.
3. Motif pacu jalur best seller

Dikatakan Ezi, salah satu motif batik yang kini menjadi best seller adalah motif pacu jalur.
"Ada batik tulis motif pacu jalur. Ada juga yang batik cap motif pacu jalur. Dua-duanya best seller di tempat kami," katanya.
Ezi menerangkan, batik motif pacu jalur ini sebenarnya sudah lama ada, bahkan sebelum event pacu jalur viral.
"Ini (batik motif pacu jalur) sebenarnya sudah lama, sebelum pacu jalur viral. Tapi karena pacu jalur viral, batik ini semakin dicari orang," terangnya.