Warna-warni Gang Muhajir, Kampung Tematik Pertama di Siantar

Pelukisnya dari SMP hingga mahasiswa

Pematangsiantar, IDN Times - Gang Muhajir yang berada di Jalan Tongkol, Kelurahan Pardomuan, Kecamatan Siantar Timur dulunya hanya sebuah kampung kecil yang tidak memiliki sesuatu yang ditonjolkan.

Berada di antara perlintasan kereta api dan kampung-kampung besar lainnya membuat kampung Muhajir seperti 'kampung mati'. Rumah-rumah hanya menjadi tempat persinggahan.

Sekarang pandangan itu berbeda. Kampung Muhajir itu hampir setiap hari ramai dikunjungi masyarakat luar. Dari terbitnya matahari sampai terbenam. Anak-anak terlihat bahagia bermain di atas lantai jalan yang sudah dilukis.

1. Berbagai macam gambar dilukis di Gang Muhajir

Warna-warni Gang Muhajir, Kampung Tematik Pertama di SiantarGang Muhajir, kampung tematik pertama di Siantar (IDN Times/Gideon Aritonang)

Kampung Muhajir sekarang tampak indah. Dinding-dinding rumah dan jalan setapak antar rumah warga diwarnai lukisan indah. Mulai dari pemandangan, gambar tokoh dan rumah ibadah telah menghiasi.

Warga setempat pun turut bahagia. Para ibu-ibu dengan riang mengabadikan dirinya bersandar di dinding yang sudah dilukis indah. Lukisan lukisan itu penuh konsep, membuat kampung Muhajir menjadi kampung tematik pertama di Kota Siantar.

2. Menerjunkan 15 pelukis muda Qalam Jihad

Warna-warni Gang Muhajir, Kampung Tematik Pertama di SiantarGang Muhajir, kampung tematik pertama di Siantar (IDN Times/Gideon Aritonang)

Sanggar Lukis Qalam Jihad dipercaya mencorat-coret tembok warga itu. Dari keterangan Zainal, dari Sanggar Seni Qalam Jihad, pengerjaan kampung tematik itu sudah berjalan sejak 12 Desember 2019.

"Kalau target kita tidak ada. Selama masih ada dindingnya yang masih kosong, kita lukis," terang beberapa waktu lalu.

Zainal dan 15 orang anak didiknya bergotong royong mengerjakan lukisan itu. Setiap harinya, warga bergantian menyediakan makan dan minum para pelukis muda didikan Qalam Jihad.

Baca Juga: 5 Kampung Ini Berubah 180 Derajat, dari Kumuh Jadi Kampung Wisata

3. Tidak sekadar indah tapi juga ada edukasi

Warna-warni Gang Muhajir, Kampung Tematik Pertama di SiantarGang Muhajir, kampung tematik pertama di Siantar (IDN Times/Gideon Aritonang)

Menurut Zainal mereka gak sekadar melukis saja agar kampung terlihat indah. Tapi ada pelajaran dari gambar-gambar yang dilukisnya.

"Tematik itu menggambarkan suatu konsep dicampur dengan edukasi. Bukan cuma dibuat indah, tapi juga sebagai pelajaran," kata Zainal.

4. Setiap rumah berhak menentukan lukisan di dinding rumahnya

Warna-warni Gang Muhajir, Kampung Tematik Pertama di SiantarGang Muhajir, kampung tematik pertama di Siantar (IDN Times/Gideon Aritonang)

Kampung yang dipenuhi berbagai macam suku dan budaya serta agama, berbagai macam pula keinginan warga setempat. Setiap kepala rumah tangga berhak menentukan thema lukisan di dinding rumah masing-masing.

Terkadang, warga dilibatkan dalam proses pelukisan. Sementara pelukis Qalam Jihad mengarahkan jika lukisan tampak lain dari konsep awalnya.

"Kita perbaiki kalau sudah lari. Kita arahkan. Jadi warga setempat sekalian belajar lukis,"katanya.

 

5. Lingkungan yang positif akan membuat warganya lebih baik

Warna-warni Gang Muhajir, Kampung Tematik Pertama di SiantarGang Muhajir, kampung tematik pertama di Siantar (IDN Times/Gideon Aritonang)

Selain untuk memperindah kampung itu, lukisan-lukisan indah itu akan membuat warga setempat lebih sehat dan kreatif. Sebab dalam lingkungan positif, katanya, akan membuat warganya lebih baik.

"Kita gak mau terus-terusan kampung kita ini dinilai negatif. Ini juga akan membuat tingkat kriminal di sini berkurang, mulai dari narkoba sampai pergaulan bebas,"jelasnya.

Belum lama ini gelaran seni lainnya juga digelar di Gang Muhajir. Dinamai Gelegar Payung Nusantara Gang Tematik Kota Pematangsiantar. Melibatkan 100 pelukis untuk melukis payung-payung menjadi indah. 

Baca Juga: 4 Mal Paling Popular di Pematang Siantar, Cocok Buat Hang Out

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya