20 Tahun Tsunami Aceh, Mengenang Irwansyah Penyerang Terbaik Persiraja

Medan, IDN Times- Setiap 26 Desember, klub Liga 2 Persiraja Banda Aceh selalu membuat postingan soal Irwansyah. Termasuk saat peringatan 20 dekade Tsunami Aceh pada 26 Desember 2024.
Nama Irwansyah selalu dikenang sebagai pesepak bola terbaik yang pernah dilahirkan Persiraja. Striker lokal dengan skill individu mumpuni dan insting mencetak gol yang tajam. Terbukti 54 gol diceploskannya untuk Laskar Rencong, satu-satunya klub yang dibelanya sepanjang karier pemain kelahiran 19 Mei 1975.
Namun sejak 26 Desember 2004, tepat 20 tahun lalu, Irwansyah tak lagi terlihat. Bencana tsunami yang meluluhlantakkan tanah Aceh ikut merenggutnya.
Berikut sederet fakta soal sosok Irwansyah, legenda Persiraja dan sepak bola Indonesia.
1. Bakatnya ditemukan Parlin Siagian

Bakat Irwansyah sebagai pesepak bola ternyata lebih dulu ditemukan Parlin Siagian, legenda PSMS Medan. Almarhum Parlin saat itu menangani tim PON Aceh di tahun 1993.
Irwansyah didapuk sebagai striker utama. Aceh melaju hingga ke final namun harus puas dengan medali perak setelah kalah dari Irian Jaya (kini Papua).
Tajam di skuat Aceh, Irwansyah dibawa Parlin memperkuat Persiraja.
2. Cetak 54 gol di Liga Indonesia

Dulu Liga Indonesia tak hanya mengenal nama Kurniawan Dwi Yulianto sebagai penyerang lokal terbaik. Irwansyah termasuk salah satu nama yang diperhitungkan.
Hal itu karena torehan golnya bersama Persiraja. Di Liga Indonesia 1 musim 1994/1995, Irwansyah bersaing di jajaran top skor dengan torehan 17 gol. Musim berikutnya atau Liga II, Irwansyah lebih ganas dengan torehan 18 gol.
Pada Liga Indonesia musim ketiga tahun 1996/1997, Irwansyah masih tajam dengan 13 gol. Meskipun saat musim berikutnya torehan golnya berkurang hanya 6 karena dibalut cedera. Total catatan dari 4 liga itu dia mencetak 54 gol.
Setelah itu tidak ada catatan apakah Irwansyah masih mencetak gol mengingat ia masih bermain untuk Persiraja hingga tahun 2004.
3. Dipanggil seleksi timnas SEA Games 1997

Sudah tentu ketajamannya di depan gawang membuat nama Irwansyah pun dilirik untuk masuk skuat tim nasional. Ia sempat bersaing dalam seleksi timnas SEA Games 1997. Saat itu ia bersaing dengan Widodo C Putra, Kurniawan Dwi Yulianto dan Rochi Putiray. Pada akhirnya Irwansyah tak terpilih untuk berlaga di SEA Games Chiangmay.
"Irwansyah saya mengenalnya saat seleksi timnas SEA Games 1997. Sama-sama di Bandung 2-3 bulan. Kita sama-sama striker, tapi saya sering jalan dengan dia. Saya kenal dia sosok pribadi yang menyenangkan, baik, sangat care dengan teman," kata Kurniawan Dwi Yulianto dalam petikan wawancara di YouTube Lensor Match.
"Walaupun di satu posisi, tapi prinsip yang kita jaga, kita tidak pernah membicarakan persaingan itu, sampai dia dicoret pun saya merasa sedih. Apa yang kita bangun bersama di training centre harus berpisah. Pilihannya mungkin kalau bukan Irwansyah, saya yang dicoret. Cerita tentang Irwansyah yang saya kenal yang baik-baik saja," tambah si Kurus.
Danurwindo juga sempat memanggilnya memperkuat timnas untuk Pra Piala Dunia pada tahun 1997. Itu merupakan kualifikasi untuk berlaga di Piala Dunia 1998 Prancis. Dia sempat mencetak 1 gol ke gawang Arab Saudi saat uji coba.
4. Pesepak bola one man club

Kesetiaan Irwansyah bersama Persiraja tak terbendung. Terbukti dia hanya memperkuat Persiraja sepanjang kariernya.
Ada banyak tawaran dari klub-klub elit seperti Persija, hingga Persib Bandung. Bahkan saat laga Persiraja kontra Persib yang dimenangkan tuan rumah di Siliwangi dengan skor 2-0, publik Persib meneriaakkan namanya memintanya bergabung.
"Dek Wan -sapaan akrab Irwansyah- tidak tergoda dengan tawaran dari tim lain, pernah ia bercerita kalau dirinya diminta untuk bergabung dengan Persija Jakarta dan Persib Bandung. Tapi ia tolak karena cinta dengan rakyat Aceh dan Persiraja," kata Nina, kakak kandung Irwansyah dinukil dari website resmi Persiraja.
Dua dekade berlalu sejak tsunami 2024. Kini nama Irwansyah dikenang sebagai striker terbaik Laskar Rencong yang pernah ada.