Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Legenda Sepak Bola Sumut Suharto AD Dimakamkan dengan Upacara Militer

Jenazah legenda PSMS Suharto AD dilepas dengan upacara militer (IDN Times/Doni Hermawan)
Jenazah legenda PSMS Suharto AD dilepas dengan upacara militer (IDN Times/Doni Hermawan)

Medan, IDN Times- Mantan pelatih dan pemain PSMS Medan Suharto AD sudah dimakamkan di Pekuburan Muslim Kelurahan Pangkalan Masyhur, Kecamatan Medan Johor, Minggu (25/5/2025) dengan upacara militer. Diketahui di samping berkecimpung di sepak bola, Suharto merupakan purnawirawan TNI dengan pangkat terakhir Pembantu Letnan Satu (Peltu).

Jenazah Suharto lebih dulu disalatkan di Masjid Baitul Iman, Jalan Karya Jaya, Pangkalan Mahsyur Medan. Tak jauh dari kediaman Suharto. Pemakaman diiringi dengan tembakan ke udara sebelum jenazah dimasukkan ke liang lahat.

Susanto Adik kandung Suharto AD mengatakan Suharto dimakamkan satu liang dengan makam istrinya. "Satu liang sama mbak, istrinya. Memang itu wasiatnya sejak dulu ingin dimakamkan di sana," kata Susanto.

Turut mengantar enam orang anaknya. Riska, salah satu anak kembarnya terlihat terus memegang foto bergambar wajahnya di pemakaman.

Susanto mengatakan terakhir kali berkomunikasi terkait profesi pelatih. Suharto sering memberikan masukan.

"Saya merasa berduka cita yang sangat dalam. Kehilangan sosok pelatih sepak bola yang punya karakter di Sumatra Utara," kata Susanto.

"Sebagai adek, teman seprofesi saya selalu komunikasi bagaimana menjadi seorang pelatih yang mempunya komitmen terhadap profesi kita," kata Susanto.

Ia mengatakan sang abang selalu berpesan agar serius pada profesinya. "Kalau sudah terjun harus ditekuni," bebernya.

Para mantan pemain dan pelatih PSMS dari berbagai generasi hingga para anak asuhnya terlihat ikut mengantarkan jenazah maupun datang ke rumah duka. Terlihat Abdul Rahman Gurning, Iwan Karo Karo, Legimin Rahardjo hingga Syaiful Ramadan dan Aulia Lubis.

Suharto tutup usia 59 tahun. Sejak masih bermain Suharto adalah striker andalan di PSMS dan PON Sumut. Bahkan pria kelahiran Rambung Sialang, Sergai ini yang terakhir kali membawa Sumut meraih medali emas cabang sepak bola PON lewat golnya pada tahun 1989.

Di dunia kepelatihan, Suharto kerap bolak balik dipercaya menangani PSMS di beberapa musim berbeda. Mulanya di Piala Caltex 1995 bersama PSMS. Kemudian di Liga Indonesia 1996-1997 sebagai pelatih muda yang baru pensiun dari pemain. Suharto kembali lagi ke PSMS tahun 2010/2011 menggantikan Rudi Keltjes, dan 2012/2013 menggantikan Raja Isa. Sayangnya PSMS degradasi dari ISL di tahun 2012/2013 itu.

Suharto kembali lagi dipercaya membesut PSMS di Piala Kemerdekaan 2015. Hasilnya PSMS berhasil menjadi juara. Itu menjadi prestasi terbaik Suharto di PSMS. Terakhir dia di PSMS saat menjadi asisten dari Peter Butler di Liga 1 2018. Suharto juga sempat menangani PS TNI di Liga 1.

Selanjutnya Suharto melalang buana di kompetisi Liga 3. Dia membesut Bhinneka FC di babak regional Sumatra Liga 3 2019. Tapi Bhinneka gagal ketika itu.

Kemudian Suharto sempat dipercaya menangani PON Sumut 2020. Namun sebulan sebelum keberangkatan dia didepak. Di Liga 3 tahun 2021-2022 ini, Suharto awalnya menangani tim pendatang baru, Batubara Bisa FC. Sayangnya gagal di babak penyisihan grup. 

Suharto kemudian dipercaya menangani Karo United yang melakukan pergantian pelatih jelang babak 64 Besar nasional. Hasilnya Karo United dibawanya juara Liga 3 nasional tahun 2022.

Di Liga 2 2022/2023, Suharto membawa Karo United di peringkat 2 klasemen grup Barat. Namun saat itu kompetisi hanya berjalan separuh musim karena tragedi Kanjuruhan. Kemudian di musim 2023/2024, Karo United berganti nama menjadi Sada Sumut dan Suharto masih dipercaya sebagai pelatih kepala.

Sayangnya selama separuh musim, Sada Sumut berada di peringkat 5 klasemen. Suharto kemudian berpisah dengan Sada Sumut FC.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Doni Hermawan
EditorDoni Hermawan
Follow Us