TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Suimin Dukung Calon Ketum Asprov PSSI Sumut yang Targetkan Juara PON

Mantan pelatih PSMS ini tertarik pada sosok Benny Tomasoa

Mantan Pelatih PSMS, Suimin Diharja (IDN Times/Doni Hermawan)

Medan, IDN Times- Nama Suimin Diharja sudah lama malang melintang di dunia kepelatihan Sumut maupun nasional. Lama tak terdengar, mantan pelatih PSMS ini ternyata masih mengikuti perkembangan sepak bola di Sumut.

Termasuk soal pemilihan Ketua Asprov PSSI Sumatra Utara yang saat ini ramai diperbincangkan. Suimin turut angkat bicara menyampaikan asanya untuk calon pemimpin yang diharapkan bisa memajukan sepak bola di Sumut. 

"Saya pikir calon pemimpin itu harus anak muda yang memiliki semangat baru, visi misi baru, kalau dia punya kemampuan, kalau bisa dari mantan-mantan pemain sepakbola," kata Suimin ditemui di Medan, Rabu (23/2/2022).

Baca Juga: Benny Tomasoa Sebut Punya Sponsor Danai Sepak Bola Sumut di PON 2024

1. Pemahaman sepak bola menjadi salah satu hal penting memimpin Asprov PSSI Sumut

Mantan Pelatih PSMS, Suimin Diharja (IDN Times/Doni Hermawan)

Menurut Suimin pemahaman akan sepak bola menjadi satu hal penting. Apalagi jika didukung kemampuan manajerial yang baik.

"Kenapa? pasti dia melakukan sesuatu yang berlebih bagus lagi dalam membangun sepakbola Sumut, daripada orang-orang yang hanya ngerti manajemen , tapi tidak ngerti sepakbola dengan benar. Jadi kalau saya, kandidat mantan pemain sepakbola yang punya potensi untuk membangun sepakbola Sumatera Utara yang saya dukung," kata Suimin.

2. Suimin menilai calon ketum harus meyakinkan sepak bola Sumut bisa raih juara PON

Tim sepak bola PON Sumut (IDN Times/Doni Hermawan)

Suimin yang pernah dua kali membawa PSMS ke semi final Liga Indonesia 1999 dan 2001 mengatakan, Sumatra Utara biasanya selalu melahirkan pemain-pemain yang mewarnai sepak bola nasional. Apa yang salah?

"Saya menilai permasalahan ini dikarenakan pembinaan di Asprov yang tidak memiliki program yang baik, sehingga Askab tidak mampu meneruskan program pembinaan tersebut. Jadi wajar saja sepakbola PON Sumut gagal menjadi juara," bebernya.

"Saya cuma ingin bilang, kepada yang punya hak suara, pilih orang yang tepat, yang benar-benar ingin membangun sepakbola Sumut, bukan memilih orang yang hanya mengambil posisi, mementingkan kepentingan pribadi maupun politik," bebernya.

Selain itu satu yang saat ini jadi agenda besar adalah bagaimana mengawal sepak bola Sumut kembali menjadi juara PON setelah terakhir kali diraih tahun 1989.

"Mungkin satu hal lagi, kita perlu menanyakan kepada kandidat yang ingin maju, apakah bisa membawa sepakbola Sumut menjadi juara," tambah eks pelatih Persikabo ini.

Baca Juga: Balon Ketua Asprov Sumut, Benny Tomasoa Programkan Liga 3 Tanpa Biaya

Berita Terkini Lainnya