TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mantan Pemain Prihatin Konflik di PSMS dan Soroti Manajemen Baru

Berharap diisi orang-orang yang tepat

Keluarga besar Mantan PSMS menyoroti manajemen baru PSMS (IDN Times/Doni Hermawan)

Medan, IDN Times- Hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) telah menetapkan susunan manajemen terbaru PSMS Medan. Selain itu sempat ada konflik karena ada penentangan dari salah satu pemilik saham.

Hal ini mengundang keprihatinan Mantan PSMS. "Kami dari mantan pemain dan pengurus keluarga besar merasa sedih kecewa dengan konflik di tubuh PSMS. Jangan sampai berlarut dan bisa menganggu persiapan PSMS dalam mengarungi Liga 2," kata Bambang Usmanto di tengah acara buka bersama mantan PSMS, Sabtu (9/4/2022).

Acara itu dihadiri Witya Pusen, Bambang Usmanto, Abdur Rahman Gurning, Amri Siregar, Sumardi, Musimin, Iwan Karokaro, Sunardi. A, M.Siddik, Sugiar, Arianto, dan Rahmat.

Baca Juga: 5 Fakta Soal Ponirin Meka, Legenda Kiper PSMS dan Timnas

1. Mantan PSMS pertanyakan kredibilitas beberapa sosok dalam manajemen baru

Keluarga besar Mantan PSMS menyoroti manajemen baru PSMS (IDN Times/Doni Hermawan)

Selain itu para mantan juga mempertanyakan kredibilitas  beberapa sosok dalam manajemen baru tersebut. Ada beberapa posisi yang disoroti.

“Kami mempertanyakan kredibilitas dan kapasitas orang-orang yang telah ditunjuk untuk mengurus PSMS saat ini sekaligus rekam jejaknya,” kata Bambang didampingi Ketua Mantan PSMS, Witia Pusen.

Salah satunya posisi Direktur Operasional. Menurut Bambang akan ada permasalahan diisi orang yang gemar memasok pemain.

“Kita sebagai mantan pemain tentu sudah mengenal sepak terjang sosok ini. Dia dikenal sering memasok dan mendatangkan pemain untuk PSMS. Memang tidak ada aturan yang melarang dia menjabat sebagai Dir. Operasional. Itu sah-sah saja, tapi harus diingat bahwa di sini ada conflict of interest (konflik kepentingan). Ini masalah yang serius buat kami,” jelas Bambang.

Untuk Direktur Marketing, menurut informasi yang didapat, sosok ini pernah menjabat sebagai Manajer Borneo FC pada tahun 2018, tapi sebelum berakhir kompetisi sudah dicopot. Kemudian pada kompetisi Liga 3 tahun 2022, Ia menjabat CEO salah satu klub Liga 3 asal Malang, NZR Sumbersari, hanya saja tak lolos ke Liga 2.

“Dari rekam jejaknya tentu kita wajar mempertanyakan kredibilitasnya sebagai Dir. Marketing. Selain prestasi kinerjanya di sepakbola belum pernah meraih prestasi yang bisa dibanggakan, beliau ini juga bukan warga Kota Medan,” tambahnya.

2. Mantan PSMS berharap bisa bertemu Gubernur Edy untuk menyampaikan harapannya ini

Keluarga besar Mantan PSMS menyoroti manajemen baru PSMS (IDN Times/Doni Hermawan)

Para mantan juga menyoal posisi Direktur Teknik yang dalam regulasi harus memiliki pengalaman sebagai pelatih serta memiliki sertifikat kepelatihan.

“PSSI/PT LIB sendiri juga sudah mengatur tentang syarat dan posisi Dirtek di sebuah klub liga dan harus memiliki sertifikat kepelatihan sesuai dengan jenjang/level klub yang dia naungi,” tambah Bambang.

Selain itu untuk posisi manajer tim, Bambang juga mengatakan sosok tersebut sudah mengeluarkan statement akan mengundurkan diri jika musim lalu PSMS gagal naik ke liga 1. Namun masih terus berlanjut.

“Kami tidak ada masalah dengan beliau tapi dalam konteks ini kita bicara tentang kinerja dan profesionalitas, bukan atas dasar kedekatan ataupun pertemanan,” katanya lagi.

Meski para mantan pemain PSMS tidak berada di dalam tim, namun pihaknya terus mengikuti perjalanan PSMS mulai dari persiapan, pembentukan, sampai di pertandingan resmi kompetisi.

“Besar harapan kami, semoga bapak Edy Rahmayadi selaku pembina PSMS dapat meninjau kembali orang-orang yang ditunjuk untuk mengurus PSMS. Kami para mantan pemain sedikitpun tidak punya kepentingan. Murni hanya ingin PSMS bisa bangkit dan berjaya kembali. Kami juga siap untuk bertemu Pak Edy jika memang beliau bersedia,” tutupnya.

Baca Juga: [BREAKING] Ponirin Meka, Legenda Kiper Timnas dan PSMS Meninggal Dunia

Berita Terkini Lainnya