Polemik Baru PSMS Medan, Kodrat Shah Klaim Dipecat Oleh Edy Rahmayadi
Ini duduk perkara yang melanda PSMS Medan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
PSMS Medan memang tak pernah jauh dari problematika. Persoalan yang melanda saban tahun seputar gaji pemain yang tertunggak, dualisme manajemen, polemik 40 klub anggota PSMS Medan dan lain sebagainya.
Kondisi ini membuat PSMS Medan menjadi sulit berkembang seperti tim-tim Liga 2 lainnya. Bahkan ada tim Liga 2 yang baru didirikan sudah berhasil promosi.
Pada 25 Maret 2022, PT Kinantan Medan Indonesia (KMI), badan hukum yang menaungi PSMS mengklaim baru menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Dalam RUPS ini dipilih susunan manajemen baru PSMS Medan.
Namun kekisruhan timbul, bahkan ada pihak yang akan membawa persoalan ini ke ranah hukum. Apa yang terjadi dengan RUPS PSMS Medan hingga terjadi polemik? Yuk simak duduk perkaranya.
Baca Juga: Hasil RUPS PT KMI, Menantu Edy Rahmayadi Jadi Direktur Utama PSMS
1. Dua pemilik saham PSMS Medan tidah hadir dalam RUPS
Di PT Kinantan Medan Indonesia (KMI) ada dua pemilik saham. Pertama Edy Rahmayadi mengklaim punya saham 51 persen serta merupakan komisaris tunggal, kedua Kodrat Shah mengklaim memiliki saham 49 persen dan menjabat Direktur Utama.
Namun anehnya, dalam RUPS ini tidak satupun dari mereka yang hadir. Edy Rahmayadi sedang ada di Bali dalam pertemuan dengan Presiden Joko Widodo terkait Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia.
Sedangkan Kodrat Shah sedang mengikuti Kongres Asprov PSSI Sumut. Dalam Kongres tersebut Kodrat Shah terpilih menjadi Ketua Asprov PSSI Sumut.
Jadi sangat janggal, dua pemilik saham PSMS Medan tidak hadir langsung. Apakah keduanya diwakili oleh penasehat hukum dalam RUPS?
Baca Juga: Kodrat Shah Tolak Hasil RUPS PSMS, Ancam Gugat ke Ranah Hukum