17 Voters Usung Mosi Tak Percaya terhadap Ketua Askot PSSI Medan

Medan, IDN Times- Kepengurusan Askot Kota Medan mendapat mosi tidak percaya dari para klub-klub anggotanya. Sebanyak 17 voters menyampaikan mosi tidak percaya disampaikan langsung ke Sekretariat Asprov PSSI Sumatera Utara pada Selasa (14/1/2025).
1. Surat diterima langsung perwakilan Asprov PSSI Sumut

Surat tersebut diterima oleh Stefanus Purba, perwakilan dari Asprov PSSI Sumatera Utara.
Surat mosi tidak percaya anggota klub voters Askot PSSI Kota Medan yang bertujuan agar digelarnya Kongres Luar Biasa (KLB) ini diterima langsung oleh Stefanus Purba sebagai perwakilan dari Asprov PSSI Sumatera Utara.
"Hari ini (14/1) kami resmi menerima surat mosi tidak percaya dari voters Askot PSSI Kota Medan. Kemudian biar ini berproses sesuai admninistrasi dan statuta," ujar Stefanus Purba saat dikonfirmasi awak media.
2. Alasan klub menyampaikan mosi tidak percaya

Mosi tidak percaya yang disampaikan voters ini berdasarkan beberapa alasan krusial yang selama ini menjadi penghambat berkembangnya sepakbola di Kota Medan.
Sunarto Fadjar yang menjadi koordinator voters membeberkan sejumlah alasan kuat yang mereka tuliskan dalam surat mosi tidak percaya untuk segera menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) segera digelar.
"Keberadaan Ketua Umum Askot PSSI Medan (Yandrinaldi) yang tidak diketahui (tidak aktif) tanpa alasan jelas dalam beberapa bulan ini bahkan hingga saat ini. Lalu, mereka (Askot PSSI Medan, Red) juga memilih pelatih terbaik yang tidak semestinya dalam gelaran Turnamen Askot U-10. Askot menetapkan pelatih terbaik yang tidak memiliki sertifikat lisensi kepelatihan sebagaimana mestinya sesuai standar PSSI," kata Sunarto Fadjar yang mewakili klub PS Pratama kepada media.
3. Keluhan klub soal turnamen yang sebelumnya digelar

Ucok Pratama panggilan akrab dari Sunarto Fadjar juga mengatakan jika Askot PSSI Medan tidak mengembalikan uang jaminan uang Walk Out (WO) dalam Turnamen Medan Cup antar SSB U-15.
"Kecuali hanya kepada empat tim SSB. Padahal itu seharusnya dikembalikan tanpa syarat kepada seluruh perserta (SSB) yang mengikuti event tersebut," tegas Sunarto Fadjar.
Hal senada juga disampaikan Sumitro dari PS Sahata. "Askot PSIS Medan tidak memutar roda kompetisi antar klub, tetap hanya memutar kompetisi antar sekolah sepak bola (SSB) saja," ucapnya.
"Askot PSSI Medan juga tidak menjalankan kegiatan turnamen antar SSB dengan perencanaan yang baik dan matang, baik dalam penyusunan jadwal serta venue pertandingan yang selalu berpindah-pindah dalam turnamen antar SSB," pungkasnya.