Nirwana Manik Raih Emas Perdana untuk Sumut di Popnas 2025

- Nirwana Manik meraih emas pertama untuk Sumut di Popnas 2025
- Nirwana diproyeksikan turun di ajang ASEAN Youth Games dan menjadi modal untuk PON 2028
- Kontingen Sumut juga meraih 2 perak dan 1 perunggu di cabang gulat di Ragunan
Medan, IDN Times- Senyum lebar terpancar dari wajah Nirwana Etamala Manik saat menembus garis finis di Stadion PPOP Ragunan, Rabu (5/11). Keringat yang mengucur seolah terbayar lunas, pelari muda binaan SPOBDA Sumut itu mempersembahkan medali emas pertama bagi kontingen Sumatera Utara di ajang Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) 2025.
Turun di nomor lari 5.000 meter putri, Nirwana tampil dominan sejak awal lomba. Ia mencatatkan waktu 18 menit 36,19 detik, unggul tipis atas Wilna Selvi dari Sumatera Barat (18 menit 41,96 detik) dan Azhara dari Bangka Belitung yang finis ketiga (19 menit 40,41 detik).
1. Nirwana diproyeksikan turun di ajang ASEAN Youth Games

Pelatih Mulia Harapan dan Sadam Harahap, didampingi ofisial Johny Siahaan, menyebut kemenangan ini buah dari latihan panjang dan terukur.
“Hasil ini sesuai prediksi. Kami terus memotivasi Nirwana untuk percaya diri, fokus, dan berani melampaui batas dirinya sendiri,” ujar Mulia Harapan usai lomba.
Ia menambahkan, Nirwana adalah salah satu aset terbaik atletik Sumut saat ini. “Usianya masih sangat muda. Kami proyeksikan dia bisa tembus ke level nasional bahkan internasional. Untuk jangka panjang, kami siapkan menuju PON 2032,” tambahnya.
Setelah Popnas, Nirwana direncanakan tampil di ajang ASEAN Youth Games yang juga digelar di Sumatera Utara, sambil terus menjalani pembinaan intensif di SPOBDA Sumut.
2. Modal untuk PON 2028

Ketua Pengprov PASI Sumatera Utara David Luther Lubis menyambut gembira prestasi Nirwana. “Terima kasih kepada Nirwana dan para pelatih di SPOBDA Dispora Sumut. Emas ini menjadi modal berharga bagi kita menuju PON 2028 di Nusa Tenggara,” ujarnya saat dihubungi Rabu malam.
Pada cabang atletik, Sumut menurunkan 14 atlet (5 putri dan 9 putra) di berbagai nomor lintasan dan lapangan, termasuk lempar cakram, tolak peluru, serta lari jarak menengah. Tim pelatih optimistis, peluang menambah medali masih terbuka di nomor 1.500 meter, 2.000 meter, dan tolak peluru.
3. Gulat raih 2 perak, 1 perunggu di Ragunan

Sementara itu, dari cabang olahraga gulat, kontingen Sumut turut menorehkan hasil membanggakan dengan meraih dua medali perak dan satu perunggu di GOR Ragunan, Jakarta.
Medali perunggu disumbangkan Alzior Boas Fabian Simorangkir di kelas 51 kg gaya bebas putra, setelah mengalahkan Nico Langgeng Budiono (Jawa Tengah) pada perebutan perunggu. Sebelumnya, Alzior menyingkirkan pegulat Achmad Hidayat (Jawa Timur) di perempatfinal, namun kalah dari wakil tuan rumah Bintang Permata Yunaz (DKI Jakarta) di semifinal.
Dua medali perak sebelumnya disumbangkan oleh Ester Debora Manurung (kelas 43 kg putri) dan Jessica Afnita Purba (kelas 46 kg putri).
Pelatih Mangasi Simangunsong mengaku puas dengan capaian anak asuhnya.“Alzior tampil luar biasa, sempat menumbangkan unggulan dari Jawa Timur. Hanya saja, setelah itu tenaganya terkuras habis,” ujarnya didampingi pelatih Aldo Yusuf Simangunsong dan Lipin Sitorus.
Meski belum meraih emas, Mangasi menilai performa lima pegulat Sumut kali ini cukup menggembirakan. “Dari lima atlet yang bertanding, tiga menyumbangkan medali. Dua lainnya juga berpotensi besar, hanya perlu jam terbang,” katanya optimisti















