Urgent! PJSI Sumut Desak Perlengkapan Tanding Atlet PON Direalisasikan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times- Pengurus Provinsi Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI) Sumatra Utara mendesak perlengkapan tanding atlet PON Sumut segera direalisasikan. Dalam hal ini adalah judogi (baju tanding judo) dan sabuk.
"Kemarin itu kami sudah rapat dengan perwakilan Dispora dan PB PON Sumut, mereka menjanjikan butuh waktu 18 hari tendernya. Jadi tanggal 21 (Agustus). Ini sudah tanggal 15. Saya berharap perlengkapan itu bisa segera kami dapatkan untuk dipakai atlet bertanding di PON Sumut. Kalau gak mana mungkin kami bertanding dengan baju compang-camping," kata Kabid Pembinaan dan Prestasi Pengprov PJSI Sumut Eka Setya Wirawan Siregar, Rabu (14/8/2024).
1. Perlengkapan harus sesuai dengan spesifikasi IJF
Perlengkapan atlet yang dijelaskan Eka juga tidak sembarangan. Harus sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan International Judo Federation (IJF). Baik judogi maupun sabuknya.
"Waktu itu mereka (PB PON) minta kami tanyakan juga soal perlengkapan itu ke toko. Di dalam negeri stok sudah menipis, karena yang main ini kan se-Indonesia. Dan bukan mudah mencari dalam waktu singkat ukuran dan modelnya. Salah satu merek sudah kami tanya, habis," kata Eka.
Baca Juga: Venue Dalam Tahap Finishing, Panpel Siap Gelar Futsal PON di Sumut
2. Mencari di luar negeri juga tidak mudah
Sementara untuk persediaan di luar negeri juga harus dipesan dan dicari. Selain itu belum tentu original.
"Ketua Pengprov saat ini berada di Vietnam, tapi di sana ada made in China, sementara kami mengajukan yang original dari Jepang dan anggarannya sudah disetujui. Rugi lah kita mendapat yang bukan sesuai dari yang diajukan, karena kualitasnya juga pasti beda," kata pria yang juga menjadi pelatih pelatda judo PON Sumut ini.
Masalah ini disebut Eka juga dialami pengprov-pengprov cabor lainnya. Dia berharap segera dicarikan solusinya. "Kami mendesak agar ini segera direalisasikan. Karena masalah ini dialami cabor lain juga," kata mantan pelatih judo Asian Games itu.
Tim judo Sumut sendiri saat ini sedang menjalani pemusatan latihan di Vietnam sejak Juli 2024 lalu. PJSI Sumut memboyong seluruh atlet pelatdanya. Mereka dijadwalkan kembali 26 Agustus 2024.
Cabor judo akan digelar di GOR Universitas Syiah Kuala Aceh pada 10-14 September 2024 mendatang.
3. Pemprov Sumut menjanjikan perlengkapan akan tersedia sebelum pertandingan
Sebelumnya Pihak Pemprov Sumut dalam hal ini PB PON Sumut sudah menggelar rapat dengan para pengprov cabor olahraga pada 3 Agustus 2024. Saat itu diwakili Kabid Peningkatan Prestasi Olahraga Dispora Sumut yang juga Kabid Pertandingan PB PON Sumut Budi Syahputra menjanjikan agar pengadaan alat tersebut bisa terealisasi sebelum pertandingan.
Saat itu Budi menjelaskan anggaran pengadaan item tersebut tidak ditampung pada APBD 2024 sehingga pengadaan perlengkapan pertandingan menggunakan anggaran PB PON. Sesuai ketentuan proses tender yang memakan waktu minimal 18 hari. Sedangkan pertandingan sudah ada yang digelar 26 Agustus 2024.
Kondisi yg sangat kritis ini dibutuhkan kebijakan para pimpinan PB PON agar proses pengadaan dapat terlaksana tepat waktu karena tanpa perlengkapan pertandingan 58 cabor tidak bisa bertanding alias gagal menjadi peserta PON .
"Tidak mungkin kontingen Sumut bertanding tanpa perlengkapan. Kami mengakui selama ini Pengprov sudah dimintai pengajuan data perlengkapan. Dan kali kami kembali agar Pengprov memberi pengajuan terhadap perlengkapan yang benar-benar dibutuhkan," ujar Budi.
Sementara Ketua Panitia Pengawas dan Pengarah PON 2024 Aceh-Sumut Suwarno juga sudah mengingatkan agar masalah ini segera dicari solusinya. Baik peralatan pertandingan di venue maupun perlengkapan atlet.
Dengan waktu yang mepet menurutnya akan riskan. Apalagi jika alat yang dipesan harus didatangkan dari luar negeri.
"Saya berharap masing-masing sudah masuk finalisasi termasuk kaitannya dengan peralatan. Peralatan ini waktunya mepet dan diadakan dengan cara lelang untuk Sumut. Mesti akan ada koordinasi. Kalau lelangnya jalan, tapi kedatangannya dari luar negeri, maka harus bicara dengan induk cabor, apakah mau pinjam atau sewa dulu atau seperti apa," pungkasnya.
Baca Juga: 3 Bandara Aceh Dipakai untuk Aerosport PON, Lalulintas Udara Aman