TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Nina Gusmita, Ratu Balap Kursi Roda Sumut yang Hattrick Emas dan Rekor

Mita bertekad tampil di Paralimpiade

Atlet Sumut Nina Gusmita meraih hattrick emas Peparnas 2021 (Dok.IDN Times/istimewa)

Medan, IDN Times - Nina Gusmita menjadi primadona bagi Sumatra Utara pada ajang Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI/2021. Tiga emas sudah ditorehkannya lewat nomor balap kursi roda T54.

Gusmita menjadi yang tercepat memacu kursi rodanya di nomor 100, 200 dan 400 meter. Terakhir pada Jumat (12/11/2021) kemarin, Gusmita finish di nomor 200 meter dengan waktu tercepat 33,44 detik. Dia pun mencatat hattrick emas.

Semua diraih Gusmita dengan kerja keras dan perjuangan panjang. Sempat memilih cabor voli, Gusmita kini menjadi ratu balap kursi roda.

Baca Juga: Sumut Koleksi 26 Emas Peparnas, Tambahan 2 Medali dari Angkat Berat

1. Gusmita satu-satunya atlet Sumut yang persembahkan tiga emas dan pecahkan tiga rekor nasional

Atlet Sumut Nina Gusmita meraih hattrick emas Peparnas 2021 (Dok.IDN Times/istimewa)

Nina Gusmita merupakan satu - satunya atlet yang sukses mempersembahkan tiga emas bagi Sumut. Bahkan dia memecahkan tiga rekor nasional.

Medali emas pertama disumbangkan Mita di nomor balap kursi roda 400 meter putri dengan waktu 1 menit 07,49 detik sekaligus pecahkan rekor Peparnas 2016. Kemudian emas kedua di nomor 100 meter putri mampu mencatatkan waktu tercepat 18,52 detik.

Catatan ini melampaui rekor Peparnas 2016 yang sebelumnya diukir Dina Rulina dengan 21,92 detik. Serta pada nomor 200 meter putri, medali emas kembali diraih Mita dengan waktu tercepat 33,44 detik atau lebih baik dari rekor Peparnas 2016 yang ditorehkan atlet Kalimantan Selatan Mulyani dengan waktu 36,69 detik.

2. Berawal dari voli duduk dan sempat menolak jadi atlet balap kursi roda

Nina Gusmita bersama Menpora Zainudin Amali (Dok.IDN Times/istimewa)

Sebelumnya atlet kelahiran Medan, 8 Agustus 1998 ini mengawali dengan ikut voli duduk empat tahun lalu. Gusmita akhirnya berprestasi di Kejurnas 2019 dan kini berlanjut di Peparnas. 
 
“Tahun 2017 Asean Para Games di Malaysia saya ikut voli duduk tapi kekurangan negara dan gak jadi dipertandingkan. Kemudian 2018 di Asian Para Games masih gagal. Nah, prestasi pertama di kejurnas dan ini kedua di Peparnas,” ujar anak pertama dari tiga bersaudara ini.
 
Nina Gusmita mengaku sempat menolak untuk bergabung menjadi atlet balap kursi roda. Namun, karena melihat peluang untuk bermain di level internasional lebih tinggi, akhirnya mahasiswa STOK Bina guna Medan ini menerima tawaran tersebut. “Awalnya memang ditawari balap kursi roda, tapi saya malah gak mau. Akhirnya tahu kalau APG 2019 Filipina itu gak jadi, akhirnya ditawari dan ikut pelatnas,” ungkap atlet yang akrab disapa Mita itu.

 

Baca Juga: Atletik Sumut Tambah 2 Emas, Rekor Peparnas Pecah 

Berita Terkini Lainnya