Kunker ke Medan, Nadiem: PJJ Menyebabkan Learning Loss Terbesar

Dampak terbesar terjadi kepada pelajar SD dan PAUD

Medan, IDN Times – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Tekbologi (Mendikbudristek) RI Nadiem Anwar Makarim berharap, Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Sumatra Utara ditingkatkan persentasenya. Dia meminta, PTM bisa dilaksanakan hingga 80 persen.

Dia juga menekankan agar SD dan PAUD segera diberlakukan PTM, karena menurutnya dampak sekolah jarak jauh sangat besar untuk anak-anak SD dan PAUD.

“Riset kita dengan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) kita kehilangan 1 tahun pembelajaran. Bisa permanen dampaknya dan ini bisa menyebabkan learning loss terbesar dalam sejarah Indonesia, belum lagi yang putus. Dan ternyata dampak terbesar PJJ paling besar pada anak SD dan PAUD, mereka yang paling butuh tatap muka, dampaknya bisa permanen,” kata Nadiem di Rumah Dinas Gubernur Sumut, Senin (25/10/2021).

1. Vaksinasi kepada pelajar harus terus dikejar

Kunker ke Medan, Nadiem: PJJ Menyebabkan Learning Loss TerbesarGubernur Sumut Edy Rahmayadi didampingi Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah dan Walikota Medan Bobby Nasution mengikuti rapat koordinasi yang dipimpin oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nadiem Makarim di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Sudirman Medan, Senin (25/10/2021). (Veri Ardian/Diskominfo Sumut)

Nadiem juga meminta agar vaksinasi terus digeber. Ini, kata Nadiem, juga terkait keberlangsungan sekolah-sekolah swasta.

“Kita harus percepat sekolah bisa PTM, termasuk yang swasta. Banyak sekolah swasta yang kesulitan finansial karena orang tua murid banyak yang tidak mau membayar uang sekolah,” kata Nadiem.

2. Masih 47 persen sekolah di Sumut melakukan PTM

Kunker ke Medan, Nadiem: PJJ Menyebabkan Learning Loss TerbesarIlustrasi sekolah tatap muka (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Sementara itu, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi terus meningkatkan upaya vaksinasi kepada pelajar. Sampai saat ini, Senin (25/10), sekitar 47% sekolah di Sumut telah melakukan PTM, namun masih didominasi tingkat SMP dan SMA.

Ke depannya SD dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) akan diupayakan untuk melakukan PTM.

“Kita akan upayakan mempercepat vaksinasi untuk pelajar, sejak kurang lebih tiga bulan lalu kita terus dorong ke pelajar agar PTM semakin luas. SD dan PAUD kita akan pertimbangkan karena anak-anak ini sangat butuh tatap muka di usianya,” kata Gubernur Edy Rahmayadi

3. Pemprov Sumut terus mendorong sekolah lengkapi syarat PTM

Kunker ke Medan, Nadiem: PJJ Menyebabkan Learning Loss TerbesarIlustrasi pembelajaran tatap muka (Dok. SMP 5 Semarang))

Hingga 23 Oktober 2021, ada 22 kabupaten/kota di Sumut yang berada di level 3, kemudian sembilan  kabupaten/kota level 2 dan dua kabupaten/kota level 1.

Sesuai dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri PTM bisa dilakukan daerah di bawah level 4. Karena itu, Pemprov Sumut akan mendorong peningkatan PTM terbatas dan memperkuat pengawasan protokol Kesehatan.

“Tentu ada persyaratan yang harus dipenuhi seperti vaksinasi tenaga pengajar dan pelajar. Belajarnya juga dua kali seminggu dan dua jam per hari, dan tidak diperbolehkan buka kantin. Kita akan dorong sekolah-sekolah untuk memenuhi syarat-syarat PTM,” pungkas Edy.

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya