Jenderal AH Nasution Diusulkan jadi Nama Bandara di Madina
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times – Jenderal Abdul Haris Nasution diusulkan menjadi nama Bandara di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatra Utara. Usulan itu disampaikan oleh Harun Mustafa Nasution, Anggota DPRD Sumut dari Komisi D.
Usulan itu disampaikan Harun saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dinas Perhubungan Sumut, Senin (28/8/2023) lalu.
1. AH Nasution asli Putra Mandailing
Kata Harun, nama Jenderal A.H. Nasution sangat layak diusulkan sebagai nama Bandara di Madina. Alasannya, AH Nasution merupakan putra asli Madina.
“Almarhum Jenderal AH Nasution itu pahlawan nasional putra asli Mandailingnatal. Semasa hidupnya berjuang untuk bangsa dan negara, jadi sangat layak nama beliau kita usulkan sebagai nama Bandara di Madina sebagai bentuk penghargaan dan kebanggaan,” kata Harun.
Baca Juga: 3 Terdakwa Pembunuh Eks DPRD Langkat Dituntut 18 Tahun Penjara
2. Ahli Waris Pak Nas juga sudah setuju
Kata Harun, pihak ahli waris keluarga besar Pak Nas –julukan AH Nasution— sudah memberikan mendukung penuh usulan tersebut. Ahli waris juga sudah menulis surat persetujuan atas usulan dipakainya nama Jenderal A.H. Nasution sebagai nama Bandara di Madina.
“DPRD Sumut secara resmi akan berkirim surat ke Pemerintah Kabupaten Madina mengusulkan agar nama Bandara di Madina tersebut diberi nama Bandara Jenderal Abdul Haris Nasution,” kata Harun.
Informasi yang dihimpun, AH Nasution dilahirkan di Desa Hutapungkut, Kecamatan Kotanopan, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatra Utara pada 3 September 1918. Dia adalah anak kedua dan juga merupakan putra tertua dalam keluarganya. Ayahnya adalah seorang pedagang yang menjual tekstil, karet dan kopi. AH Nasution wafat pada 6 September 2000.
3. Rencana jangka panjang, Bandara Madina akan berangkatkan haji
Harun menjelaskan, kehadiran Bandara di Madina pasti akan berdampak baik bagi pembangunan daerah maupun ekonomi masyarakat sekitar. Nantinya Bandara ini bisa dilandasi pesawat berukuran besar.
Dalam jangka panjang, Bandara di Madina bisa melayani keberangkatan haji. “Jadi tidak lagi ke Medan, langsung dari Madina. Tapi kita selain Bandara kita siapkan juga sarana dan prasarana lainnya, seperti asrama haji dll. Jadi jamaah se Tabagsel dan sekitar tidak perlu lagi ke Medan jalan darat 12 jam, lalu terbang berangkat haji. Toh Bandara di Madina nanti bisa menampung pesawat Boeing yang ukurannya besar untuk jamaah,” kata Harun.
Pembangunan Bandar Udara Mandailing Natal, Kecamatan Bukitmalintang terus digeber. Bandara Madina diprediksi akan rampung pada 2024 mendatang.
Baca Juga: 5 Hotel dan Penginapan di Mandailing Natal, Harganya Terjangkau