Jelang Ramadan 1444 H, Harga Beras di Medan Masih Tinggi

KPPU soroti potensi spekulan

Medan, IDN Times – Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Kantor Wilayah I Medan melakukan pemantauan harga bahan pokok di Kota Medan. Komoditas yang paling menjadi sorotan adalah beras.

Monitoring dilakukan di sejumlah pasar di Kota Medan. Mulai dari Pasar Petisah, Pringgan dan Sei Kambing serta Pusat Pasar. Monitoring ini dilakukan untuk memastikan stabilitas harga bahan pokok menjelang Ramadan 1444 Hijriah.

1. Harga beras masih bertahan Rp14 ribu per Kilogram

Jelang Ramadan 1444 H, Harga Beras di Medan Masih TinggiKepala KPPU Kanwil I Ridho Pamungkas. (Dok KPPU)

Dalam pemantauannya, KPPU menemukan harga beras bertahan di angka Rp14 ribu per kilogram. Khususnya pada jenis beras premium.

Sedangkan, harga beras medium per kilogram sebesar Rp 13 ribu.

"Untuk stok aman, tapi harga tetap tinggi," sebut Kepala KPPU Kanwil I Medan Ridho Pamungkas, Selasa (21/3/2023).

Baca Juga: Long Form Sensus Penduduk di Sumut Tuntas, 221.632 Rumah Tangga Sampel

2. Komoditas lainnya terbilang stabil

Jelang Ramadan 1444 H, Harga Beras di Medan Masih TinggiMenteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meluncurkan MinyaKita di Kantor Kementerian Perdagangan, Rabu (6/7/2022). (IDN Times/Trio Hamdani)

KPPU juga memantau komoditas lain seperti minyak goreng, gula, telur dan lainnya. Dari sisi harga masih terbilang stabil.

Kata Ridho stoknya juga relatif aman. "KPPU melihat sebagian besar komoditas, belum menunjukkan gejala kelangkaan. Kecuali atas komoditas beras, minyak goreng dan daging ayam yang menunjukkan sedikit kenaikan harga," jelas Ridho.

3. KPPU waspadai spekulan komoditas pangan

Jelang Ramadan 1444 H, Harga Beras di Medan Masih TinggiKepala Kanwil I Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), Ridho Pamungkas saat memberikan keterangan terkait kasus sugaan kartel minyak goreng. (Istimewa/IDN Times)

Untuk komoditas beras, kenaikan harga diduga terjadi karena persoalan pasokan distributor dari sejumlah daerah di Sumut. Pihaknya juga mewaspadai perilaku spekulan yang bisa membuat harga tidak stabil.

"Karena musim panen dan penggilingan yang tidak sama. Kondisi ini, biasanya akan memicu spekulan yang bermain. Sehingga disparitas harga dari produsen sampai dengan konsumen semakin melebar," jelas Ridho.

Sementara itu, untuk komoditas minyak goreng, khususnya Minyakita, pihaknya sudah melakukan advokasi kepada distributor yang melakukan penjualan bersyarat dan pembatasan pasokan.

"Informasi yang diperoleh dari hasil diskusi dan advokasi, terkait pendistribusian Minyakita ini, akan disampaikan ke KPPU pusat untuk menjadi bahan yang nantinya akan dikaji lebih lanjut. Baik dari segi pengawasan, terhadap perilaku usaha maupun saran dan kebijakan kepada pemerintah," jelas Ridho.

Pihaknya juga sudah membangun koordinasi dengan Satgas Pangan Sumut dan TPID Sumut untuk mengawasi secara intensif  potensi perilaku anti persaingan yang dilakukan oleh para spekulan.

"Saya juga menghimbau kepada produsen dan distributor yang ada di Kanwil I, untuk tidak memanfaatkan situasi menjelang ramadan ini, dengan melakukan penahanan pasokan atau menaikan harga secara tidak wajar. Kepada konsumen, saya menyarankan agar masyarakat membeli komoditi pangan pokok sesuai dengan kebutuhan,”pungkasnya.  

Baca Juga: Ramadan, Bobby Minta Bulog Tambah Pasokan Beras 50 Ton Per Hari

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya