Guru yang Berkelahi di SMA Negeri 8 Medan Terancam Sanksi Berat

Para murid akan dipanggil jadi saksi

Medan, IDN Times – Perkelahian antar guru di SMAN 8 Medan menampar wajah pendidikan di Indonesia. Kedua guru yang bertikai sudah dipanggil ke Dinas Pendidikan Sumatera Utara untuk diperiksa.

Dinas pendidikan pun menyayangkan perkelahian itu. Dinas Pendidikan akan memberikan sanksi dalam waktu dekat.

1. Terancam sanksi administrasi, mutasi hingga penundaan pangkat serta penundaan gaji

Guru yang Berkelahi di SMA Negeri 8 Medan Terancam Sanksi BeratIlustrasi. (IDN Times/Sukma Shakti)

Kedua guru yang bertikai adalah Herbin Manurung dan Deni Panjaitan. Herbin merupakan guru mata pelajaran matematika berstatus ASN. Sedangkan Deni merupakan guru mata pelajaran berstatus honorer. Deni juga merupakan anak dari Kepala Sekolah SMAN 8 Medan Jonggor Panjaitan.

"Itulah sanksinya nanti, (bisa) tindakan administrasi biasanya itu. Bisa saja kita mutasikan, penundaan gaji dan penundaan  pangkat," ujar Kepala Cabang Dinas Pendidikan Medan Selatan Zuhri Bintang, saat diwawancarai wartawan, Kamis (6/2).

Baca Juga: Viral! Sesama Guru SMAN 8 Medan Berkelahi, Begini Cerita Lengkapnya

2. Para murid akan dipanggil jadi saksi

Guru yang Berkelahi di SMA Negeri 8 Medan Terancam Sanksi BeratIDN Times/Sukma Shakti

Hingga saat ini pihaknya terus memproses kejadian perkelahian itu. Sehingga belum ada kebijakan yang dikeluarkan dari Dinas Pendidikan.

Pihaknya masih akan memanggil para saksi yang merupakan murid SMA N 8. Khususnya yang menyaksikan kejadian tersebut. Para murid rencananya akan dimintai keterangan, Jumat (7/2). Mereka juga akan mendapat pendampingan konseling selama pemeriksaan.

"Kita telah untuk kita  laporkan ke pimpinan  kepala dinas pendidikan Sumut, untuk diambil apa kesimpulannya," ujar Zuhri.

3. Hasil pemeriksaan sementara, pertikaian disebabkan masalah pribadi

Guru yang Berkelahi di SMA Negeri 8 Medan Terancam Sanksi BeratIlustrasi. IDN Times/Sukma Shakti

Dari hasil pemeriksaan sementara, kata Zuhri, pertikaian itu diduga disebabkan masalaha pribadi. Sehingga puncaknya terjadi pada Rabu (29/1) lalu.

Zuhri un mengimbau supaya para pelajar tidak terpengaruh masalah tersebut. Kegiatan belajar mengajar harus berjalan seperti biasa.

"Kalau memang persoalan pribadi sebaiknya diselesaikan secara pribadi. Tapi kalau itu persoalan kedinasan harus kita selesaikan secara administrasi di dinas pendidikan," ujar Zuhri.

Sebelumnya, video perkelahian kedua guru tersebut viral di lini masa media sosial. Dalam video itu mereka terlibat baku pukul dan saling kejar. Para pelajar juga berupaya melerai keduanya. Herbin sudah melaporkan kejadian ini ke polisi.

Baca Juga: Universitas Nommensen Siantar Gelar Olimpiade Matematika Tingkat SMA

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya