[FOTO] Teatrikal Berdarah ala KontraS Peringati Hari Anti Penyiksaan

Protes keras masih terjadinya kasus penyiksaan di Sumut

Medan, IDN Times – Setiap 26 Juni, selalu diperingati dengan Hari Anti Penyiksaan Internasional (International Day in Support of Victims of Torture). Sebagai lembaga yang getol dalam kasus-kasus Hak Asasi Manusia (HAM), Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Sumatera Utara tetap menggelar aksi unjuk rasa meski di tengah pandemik COVID-19.

Tidak seperti aksi biasa yang digelar dari banyak massa, kali ini peringatan hari anti penyiksaan hanya diikuti beberapa massa saja. Itu pun dilakukan untuk mengurangi potensi penularan. Unjuk rasa digelar di Tugu Titik Nol Kota Medan, Jumat (26/6).

Dengan pengawalan dari polisi, KontraS memoperingati hari anti penyiksaan lewat teatrikal yang berisi protes terhadap aparat penegak hukum. Lantaran mereka menilai, praktik penyiksaan yang dilakukan aparat penegak hukum, masih langgeng terjadi di Indonesia.

Teatrikal bercerita soal seorang korban penyiksaan aparat penegak hukum. Korban mengenakan perban di beberapa bagian tubuh yang menandakan luka akibat penyiksaan. Pelakunya dipakaikan topeng bergambar serigala yang berlaku beringas menganiaya korban.

Sontak, aksi yang digelar KontraS menyita perhatian publik. Pengguna jalan sesekali melambatkan kendaraan hanya untuk melihat sekilas dan menyempatkan diri mendokumentasikan aksi teatrikal berdarah itu.

KontraS menyoroti betul sejumlah kasus penyiksaan yang terjadi di Sumut. Catatan mereka ada sembilan kasus dugaan penyiksaan yang dilakukan oleh aparat penegak hukum sepanjang setahun terakhir. Kepolisian menjadi lembaga yang paling disoroti.

Angka ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Data 2019 dalam periode yang sama, hanya ada 5 kasus yang terjadi di Sumut. Data tersebut hanya merupakan kasus di mana KontraS terlibat langsung dalam melakukan pemantauan, investigasi lapangan, maupun pendampingan hukum terhadap korban.

“Tiadanya ketentuan hukum tentang tindak penyiksaan, menciptakan celah dengan akibat yang mengerikan. Salah satu hambatannya adalah membawa aparat yang bersalah ke pengadilan atas dakwaan tindak penyiksaan. Hal ini diperparah dengan lemahnya mekanisme akuntabilitas internal dan eksternal aparat keamanan negara yang berkontribusi pada langgengnya budaya impunitas. Peran lembaga Negara lain seperti Komnasham, LPSK, Kompolnas, hingga Ombudsman untuk mendorong pencarian keadilan kasus penyiksaan semakin hari justru kami rasakan semakin meredup,” ujar Koordinator KontraS Sumut Amin Multazam Lubis.

IDN Times merangkum beberapa poin penting yang menjadi sorotan KontraS Sumut dalam peringatan Hari Anti Penyiksaan Internasional 2020. 

1. KontraS menganggap negara masih suka mempertontonkan penyiksaan

[FOTO] Teatrikal Berdarah ala KontraS Peringati Hari Anti PenyiksaanAksi teatrikal KontraS Sumut memperingati Hari Anti Penyiksaan Internasional yang jatuh pada Jumat (26/6). KontraS menyoroti, masih banyak penyiksaan yang diduga dilakukan aparat penegak hukum di Indonesia. (IDN Times/Prayugo Utomo)

2. Indonesia sudah meratifikasi konvensi anti penyiksaan ke dalam Undang-undang nomor 5 tahun 1998, tapi pelanggarannya masih marak

[FOTO] Teatrikal Berdarah ala KontraS Peringati Hari Anti PenyiksaanTeatrikal KontraS Sumut memperingati Hari Anti Penyiksaan Internasional yang jatuh pada Jumat (26/6). KontraS menyoroti, masih banyak penyiksaan yang diduga dilakukan aparat penegak hukum di Indonesia. (IDN Times/Prayugo Utomo)

3. Penyiksaan kerap dijadikan jalan pintas dalam penegakan hukum

[FOTO] Teatrikal Berdarah ala KontraS Peringati Hari Anti PenyiksaanAksi teatrikal KontraS Sumut memperingati Hari Anti Penyiksaan Internasional yang jatuh pada Jumat (26/6). KontraS menyoroti, masih banyak penyiksaan yang diduga dilakukan aparat penegak hukum di Indonesia. (IDN Times/Prayugo Utomo)

4. Instrumen hukum nasional dan internasional secara tegas dan terang melarang praktik penyiksaan

[FOTO] Teatrikal Berdarah ala KontraS Peringati Hari Anti Penyiksaan

5. Penyiksaan seolah jadi pembenaran bagi pelaku tindak pidana yang dianggap musuh opini publik

[FOTO] Teatrikal Berdarah ala KontraS Peringati Hari Anti PenyiksaanTeatrikal KontraS Sumut memperingati Hari Anti Penyiksaan Internasional yang jatuh pada Jumat (26/6). KontraS menyoroti, masih banyak penyiksaan yang diduga dilakukan aparat penegak hukum di Indonesia. (IDN Times/Prayugo Utomo)

Baca Juga: KontraS: Bangsa Merdeka Harusnya Tidak Mengenal Praktik Penyiksaan

6. Akses keadilan bagi korban penyiksaan masih sangat sulit didapatkan

[FOTO] Teatrikal Berdarah ala KontraS Peringati Hari Anti PenyiksaanMassa memegang poster kritik di tengah aksi aksi Hari Anti Penyiksaan Internasional , Jumat (26/6). (IDN Times/Prayugo Utomo)

7. Penggunaan kekuatan aparat keamanan khususnya kepolisian, seringkali menabrak prinsip legalitas, nesesitas dan proporsionalitas

[FOTO] Teatrikal Berdarah ala KontraS Peringati Hari Anti PenyiksaanTeatrikal KontraS Sumut memperingati Hari Anti Penyiksaan Internasional yang jatuh pada Jumat (26/6). KontraS menyoroti, masih banyak penyiksaan yang diduga dilakukan aparat penegak hukum di Indonesia. (IDN Times/Prayugo Utomo)

8. Masyarakat miskin, buta hukum dan terbatas akses bantuan hukum rentan menjadi korban praktik penyiksaan

[FOTO] Teatrikal Berdarah ala KontraS Peringati Hari Anti PenyiksaanTeatrikal KontraS Sumut memperingati Hari Anti Penyiksaan Internasional yang jatuh pada Jumat (26/6). KontraS menyoroti, masih banyak penyiksaan yang diduga dilakukan aparat penegak hukum di Indonesia. (IDN Times/Prayugo Utomo)

9. Sumut menjadi salah satu daerah penyumbang angka penyiksaan terbesar di Indonesia

[FOTO] Teatrikal Berdarah ala KontraS Peringati Hari Anti PenyiksaanTeatrikal KontraS Sumut memperingati Hari Anti Penyiksaan Internasional yang jatuh pada Jumat (26/6). KontraS menyoroti, masih banyak penyiksaan yang diduga dilakukan aparat penegak hukum di Indonesia. (IDN Times/Prayugo Utomo)

10. Bisnis keamanan, khususnya di sektor perkebunan kerap melahirkan praktik penyiksaan di Sumut

[FOTO] Teatrikal Berdarah ala KontraS Peringati Hari Anti PenyiksaanTeatrikal KontraS Sumut memperingati Hari Anti Penyiksaan Internasional yang jatuh pada Jumat (26/6). KontraS menyoroti, masih banyak penyiksaan yang diduga dilakukan aparat penegak hukum di Indonesia. (IDN Times/Prayugo Utomo)

11. Aparat penegak hukum harus melakukan evalausi terhadap oknum-oknum pelanggeng penyiksaan

[FOTO] Teatrikal Berdarah ala KontraS Peringati Hari Anti PenyiksaanSeorang massa memegang poster kritik di tengah aksi aksi Hari Anti Penyiksaan Internasional , Jumat (26/6). (IDN Times/Prayugo Utomo)

12. Peran lembaga negara lainnya seperti Komnas HAM, Ombudsman, LPSK dan Kompolnas serta lainnya harus proaktif dalam mendorong pencarian keadilan korban penyiksaan

[FOTO] Teatrikal Berdarah ala KontraS Peringati Hari Anti PenyiksaanAksi teatrikal KontraS Sumut memperingati Hari Anti Penyiksaan Internasional yang jatuh pada Jumat (26/6). KontraS menyoroti, masih banyak penyiksaan yang diduga dilakukan aparat penegak hukum di Indonesia. (IDN Times/Prayugo Utomo)

13. KontraS: Bangsa merdeka harusnya tidak mengenal praktik penyiksaan

[FOTO] Teatrikal Berdarah ala KontraS Peringati Hari Anti PenyiksaanAksi teatrikal KontraS Sumut memperingati Hari Anti Penyiksaan Internasional yang jatuh pada Jumat (26/6). KontraS menyoroti, masih banyak penyiksaan yang diduga dilakukan aparat penegak hukum di Indonesia. (IDN Times/Prayugo Utomo)

Baca Juga: Penyerang Novel Baswedan Dituntut Ringan, KontraS: Nalar Publik Dihina

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya