Festival Danau Toba 2019 akan Pecahkan Rekor Bulang Sulappei Terbanyak

FDT untuk dongkrak kunjungan wisatawan

Medan, IDN Times – Setelah berulang kali berpindah lokasi, akhirnya penyelenggaraan Festival Danau Toba (FDT) dikembalikan ke Kabupaten Simalungun.  Tepatnya di Kota Wisata Parapat.

Tahun ini FDT rencananya akan digelar selama empat hari 9-12 Desember 2019. Acara ini terselenggara atas kerjasama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumut, Kementerian Pariwisata, Badan Otorita Pariwisata Danau Toba, dan Pemkab di kawasan Danau Toba.

Sejumlah  acara menarik disiapkan pemerintah. Salah satu tujuannya adalah mendongkrak kunjungan wisata ke Danau Toba yang sudah ditetapkan sebagai destinasi superoprioritas oleh pemerintahan Joko Widodo.

1. FDT bakal keren dengan pemecahan rekor MURI pemakaian Bulang Sulappei

Festival Danau Toba 2019 akan Pecahkan Rekor Bulang Sulappei TerbanyakFestival Gondang Naposo di Kabupaten Samosir 2018 lalu (Prayugo Utomo/IDN Times)

Pada FDT kali ini ada sejumlah acara keren yang bakal memikat wisatawan. Puncaknya adalah pemecahan rekor MURI pemakaian Bulang Sulappei terbanyak. Bulang Sulappei adalah tudung kepala terbuat dari kain tenun khas Simalungun.

Targetnya akan ada 1.000 orang yang terlibat dalam pemecahan rekor. Termasuk para wisatawan yang hadir ke sana.

“Tidak hanya sekadar dipakai, pada saat bersamaan, juga ada atraksi seni melipat kain Bulang Sulappei,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumut Ria Telaumbanua, Jumat (6/12).

Baca Juga: Pesan Punxgoaran untuk Millennial agar Bangun Danau Toba

2. Bulang Sulappei dipakai untuk dilestarikan karena sudah jarang dipakai

Festival Danau Toba 2019 akan Pecahkan Rekor Bulang Sulappei TerbanyakDanau Toba selalu menyajikan panorama yang indah dilihat dari berbagai sudut (Prayugo Utomo/IDN Times)

Kata Ria, penggunaan Bulang Sulappei untuk pelestarian budaya. Karena Bulang Sulappei sudah jarang digunakan. Dalam FDT nanti, Bulang Sulappei akan dipromosikan sebagai warisan budaya Simalungun.

“Jadi FDT ini juga tujuannya menunjukan budaya asli daerah, jadi ini yang bisa dilakukan masyarakat atau wisatawan untuk mengenal kebudayaan Simalungun,” ungkap Ria.

FDT bakal dihelat di beberapa lokasi. Mulai dari open stage Pantai Bebas dan Convention Hall Pora-pora serta lainnya.

3. Koor raksasa, tarian kolosal hingga lomba Solu Bolon akan meriahkan FDT

Festival Danau Toba 2019 akan Pecahkan Rekor Bulang Sulappei TerbanyakPanorama Danau Toba dari The Kaldera Toba Nomadic Escape (Prayugo Utomo/IDN Times)

FDT kali ini mengusung tema “Inspiring Danau Toba”. Maknanya adalah, bagaimana seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat bisa bekerja sama, berinspirasi, membuat ide, buah pikiran, gerak hati, kreatifitas terhadap pengembangan pariwisata di kawasan Danau Toba untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Serta kesiapan semua pihak bahwa pada  September tahun 2020 di Jeju Korea Selatan kita akan menerima sertifikat UNESCO Global Geopark, dan ke depannya Danau Toba menjadi destinasi Pariwisata bertaraf Internasional berbasis Geopark,” paparnya.

Ada banyak acara yang akan digelar untuk memeriahkan festival. Di antaranya, Lomba Ucok Butet, Koor Raksasa, Tari Kolosal Saoan, Tari Kolosal Multi Etnik, Pelepasan Balon dan Lampion, Hiburan Rakyat, Lomba Paduan Suara, Lomba Solubolon, Lomba Fotografi, Lomba Vokal Grup, Pameran UKM dan lainnya.

Tidak hanya kegiatan seni dan budaya saja. Ada agenda lomba lari 10K yang pesertanya tidak hanya berasal dari dalam negeri. Hal ini tentu akan meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Danau Toba pada saat FDT berlangsung.

“Dari agenda-agenda FDT yang ada, kita harapkan wisatawan mancanegara meningkat jumlahnya, wisatawan domestik juga diharapkan banyak jumlahnya,” pungkasnya.

Baca Juga: Danau Toba jadi Destinasi Favorit Menteri Pariwisata, Ini Alasannya

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya