PDP COVID-19 Meninggal di Simalungun, Hasil Tracing Keluarga Negatif

Pemakaman standar COVID-19

Simalungun, IDN Times – Setelah mendapat perawatan selama kurun waktu delapan hari, seorang warga Simalungun berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) COVID-19 dinyatakan meninggal dunia. Kasus yang pertama kali ini dibenarkan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, JR Saragih yang juga merupakan Bupati Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Simalungun.

Pernyataan ini disampaikan dalam konfrensi pers di gedung Posko COVID-19, Jalan Asahan, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun.

1. Kematian PDP merupakan hal pertama di Simalungun

PDP COVID-19 Meninggal di Simalungun, Hasil Tracing Keluarga NegatifKetua Gugus Tugas COVID-19 Simalungun menyampaikan keterangan pers (Dok.IDN Times/Istimewa)

JR Saragih, mengatakan bahwa PDP yang meninggal tersebut berinisial HP. Sebelumnya dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Perdagangan yang dijadikan Pemkab Simalungun sebagai rumah sakit rujukan penanganan pasien COVID-19 .

HP adalah merupakan warga Kecamatan Dolok Marsagal, Kabupaten Simalungun, diketahui meninggal dunia, Kamis (2/4). Kematian korban menjadi beban tersendiri bagi Pemkab Simalungun dan diharapkan kasus yang sama tidak bertambah. “Meninggal pukul 05.00 WIB pagi tadi di RSUD Perdagangan seorang PDP berinisial HP, berusia 66 tahun," kata JR Saragih didampingi Kapolres Simalungun, AKBP Heribertus Ompusunggu dan Dandim 0207/Simalungun, Letkol Inf Frans Kishin Panjaitan, 

Baca Juga: [BREAKING] Seorang PDP COVID-19 di Simalungun Meninggal

2. Cara pemakaman menggunakan standar COVID-19 walau statusnya belum diketahui positif atau tidak

PDP COVID-19 Meninggal di Simalungun, Hasil Tracing Keluarga NegatifDok. Istimewa

Mengingat kematian korban berstatus PDP COVID-19, tim dokter dan Gugus Tugas COVID -19 memutuskan untuk mengebumikannya sesuai standar prosedur COVID-19. Korban PDP itu langsung dimasukkan ke dalam peti mati dan dibawa dari rumah sakit menuju pemakaman sekitar pukul 10.00 WIB. Manajemen RSUD Perdagangan sempat kesulitan mencari peti jenazah sehingga pemakaman sempat mengalami keterlambatan.

Dijelaskan, sejak pasien tiba di kampung setelah melakukan perjalanan dari Jakarta, langsung mengalami demam tinggi dan tim kesehatan langsung menanganinya. Saat ini, tim Gugus Tugas COVID-19 hanya menjelaskan, selain berstatus PDP, HP memiliki riawat penyakit komplikasi. "Dia demam tinggi dan penyakitnya komplikasi. Setelah diperiksa petugas medis secara resmi dinyatakan PDP COVID-19," terangnya.

Ditanya soal status, kata JR Saragih, tim dokter belum bisa menentukan hasilnya apakah positif COVID-19 atau tidak karena peralatan yang tidak memadai atau tidak mendukung. “Alat kesehatan yang dimiliki RSUD Perdagangan belum mendukung untuk menyatakan PDP sudah negatif atau positif COVID-19. Namun secara rapid test pada 28 Maret 2020, hasilnya bahwa PDP berstatus negatif,” ucap JR Saragih.

3. Tim Gugus Tugas COVID-19 menyatakan keluarga PDP itu negatif COVID-19

PDP COVID-19 Meninggal di Simalungun, Hasil Tracing Keluarga NegatifJR Saragih, Bupati Simalungun sekaligus ketua Gugus Tugas COVID-19 (Dok.IDN Times/Istimewa)

Untuk menjaga kesehatan keluarga pasien yang meninggal, tenaga medis langsung melakukan pemeriksaan , termasuk kepada setiap orang pernah berinteraksi atau dekat dengan pasien tersebut. Hasil pemeriksaan terhadap keluarga sudah dinyatakan negatif gejala COVID-19. Sebagai antisipasi atau pencegahan penyebaran COVID-19, JR Saragih mengajak setiap masyarakat untuk segera memeriksakan diri jika merasakan demam tinggi sehingga dapat dilakukan deteksi dini. Dan biaya pemeriksaan menjadi tanggung jawab Pemkab Simalungun.

Ia juga memerintahkan semua perangkatnya di desa-desa atau di mana pun berada agar mencari orang yang demam dan segera memeriksakan diri agar persoalan COVID-19 dituntaskan. "Jangan setelah parah sulit kita mengatasinya," katanya.

Pada kesempatan tersebut, JR Saragih mengakui bahwa Pemkab Simalungun sedang memantau 855 warga yang memiliki riwayat perjalanan dari luar kota. Kemudian, jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) ada 60 orang dan Orang Tanpa Gejala (OTG) sebanyak 931 orang.

"Belakangan ini ada banyak lalu lintas masuk ke Simalungun. Itu mereka warga yang di antaranya pulang kampung. Jangan ditahan hanya sama sama diawasi, karena mereka juga sebagian pulang kampung ke rumahnya," pungkasnya.

Baca Juga: Simalungun Isolasi Satu Desa untuk Memutus Penyebaran Corona

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya