Gawat! 17 Orang di Satu Desa Simalungun Dinyatakan Positif COVID-19

Berawal dari pasangan suami istri terjangkit corona

Simalungun, IDN Times - Sebanyak 17 orang warga di satu nagori atau desa, yaitu Huta II, Nagori Tanjung Hataran, Kecamatan Bandar Huluan, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara dinyatakan positif terjangkit virus corona atau COVID-19 hasil swab test. Kasus ini berawal dari pasangan suami istri yang sebelumnya dinyatakan positif.

Sejauh ini, akumulasi kasus COVID-19 di Simalungun telah mencapai 45 orang, dengan rincian, 25 orang dirawat, 19 orang dinyatakan sembuh dan 1 orang meninggal. Kemudian, jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) COVID-19 untuk sekarang ini mencapai 27 orang.

1. Daerah ini penyumbang pasien terbanyak terpapar COVID-19 di Simalungun

Gawat! 17 Orang di Satu Desa Simalungun Dinyatakan Positif COVID-19Rapid test massal di satu desa, Kabupaten Simalungun (Dok.IDN Times/Istimewa)

Ketua GTPP COVID-19 Simalungun JR Saragih mengatakan bahwa wilayah ini merupakan wilayah pertama yang terbanyak pasien reaktif di Kabupaten Simalungun, sehingga wilayah tersebut akan diisolasi selama 14 hari kedepan. Menurut Bupati, hal ini sebagai langkah pencegahan dalam memutus penyebaran COVID-19.

"Aktifitas keluar masuk warga akan diawasi secara ketat. Selama 14 hari kedepan, TNI dan Polri serta Dinas Kesehatan dan instansi terkait lainnya akan kita siagakan untuk memantau dan memenuhi kebutuhan sebanyak 350 Kepala Keluarga selama di isolasi," kata Bupati Simalungun, JR Saragih, Senin (15/6).

Baca Juga: [UPDATE] Makin Merisaukan, COVID-19 di Sumut Nyaris Tembus 1.000 Kasus

2. Sebanyak 200 orang jalani rapid test, 16 di antaranya dinyatakan reaktif

Gawat! 17 Orang di Satu Desa Simalungun Dinyatakan Positif COVID-19Rapid test massal di satu desa, Kabupaten Simalungun (Dok.IDN Times/Istimewa)

Untuk langkah awal, GTPP COVID-19 Simalungun juga telah melakukan rapid test massal kepada sekitar 200 warga di sana dan penyemprotan disinfektan untuk tracking penyebaran.

"Dari 200 sampel hari ini, sebanyak 16 orang dinyatakan reaktif, dan pemeriksaan masih berjalan. Semuanya yang positif rapid test akan kita rujuk ke RSUD Perdagangan untuk dilakukan uji swab," ujar JR Saragih.

Ia kembali berharap bahwa warga yang reaktif berdasarkan rapid test tidak menjadi pasien positif COVID-19. Adapun pemeriksaan rapid test massal ini dilakukan karena adanya warga desa tersebut yang berobat ke Kota Pematangsiantar, dan ketika berobat tersebut, mereka di rapid test di salah satu rumah sakit dan hasilnya positif, dan karena positif rapid test maka dirujuk ke RSUD Perdagangan.

3. Wilayah ini masuk daerah bahaya

Gawat! 17 Orang di Satu Desa Simalungun Dinyatakan Positif COVID-19Bupati Simalungun, JR Saragih memberikan keterangan perkembangan COVID-19 di Simalungun (IDN Times/Patiar Manurung)

JR Saragih juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tetap menjaga kesehatan serta menerapkan protokol kesehatan.

"Wilayah ini sudah masuk dalam kategori bahaya. Karenanya, kita harus bekerja bersama memutus mata rantai penyebaran virus COVID-19 dengan tetap menjaga kesehatan dan terapkan selalu protokol kesehatan seperti memakai masker, cuci tangan dan menjaga jarak," ujarnya.

Bupati juga menambahkan bahwa Pemerintah telah siap sedia memberikan pelayanan dan bantuan dalam mengatasi penyebaran COVID-19 di Simalungun. "Jangan takut dirawat di Rumah Sakit. Pelayanan di Rumah Sakit kita usahakan sebaik dan senyaman mungkin untuk mempercepat kesembuhan pasien," tutup mantan prajurit TNI ini.

4. Pengakuan dua pasien pertama tidak memiliki riwayat perjalanan ke daerah zona merah

Gawat! 17 Orang di Satu Desa Simalungun Dinyatakan Positif COVID-19Humas GTPP COVID-19 Simalungun, Akmal Siregar (Dok.IDN Times/Istimewa)

 Humas GTPP COVID-19 Simalungun, Akmal Siregar menambahkan bahwa pasangan suami istri yang pertama terpapar virus corona mengaku tidak memiliki riwayat perjalanan ke kawasan zona merah. "Pengakuan mereka tidak kemana-mana tetapi punya riwayat kontak," kata Akmal dengan menekankan bahwa fokus utama tidak lagi riawat perjalanan karena telah melakukan rapid test massal.

Namun saat ini, kata Akmal Siregar, pihaknya sedang bekerja mencari jejak 15 pasien positif COVID19 terbaru sehingga sebarannya dapat ditemukan dan mata rantainya segera mungkin terputus. Ia mengakui bahwa ke15 pasien baru ini telah dirapid test sekitar tiga hari yang lalu. "Pastinya (pasien ditanyai riawat perjalanan) dan tugas medislah menanyakannya langsung," ucapnya.

Baca Juga: Kronologis Jatuhnya Pesawat Tempur TNI AU di Pemukiman Warga

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya