Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Dokter Relawan COVID-19: Prokes dan Ekonomi Bisa Jalan Bareng

Ilustrasi ekonomi terdampak pandemik COVID-19 (IDN Times/Arief Rahmat)

Medan, IDN Times - Pandemik COVID-19 belum selesai. Hal ini menjadi sorotan Dokter relawan COVID-19, Fajri Adda'I untuk meminta jika nanti Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berakhir, maka tak perlu lagi ada dikotomi antara protokol kesehatan dengan kegiatan ekonomi.

Karena menurutnya, kedua hal tersebut tetap bisa berjalan bersamaan.

1. UMKM menjadi contoh pada sektor ekonomi

Ilustrasi UMKM. (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)

Ia mencontohkan, UMKM akan tetap bisa dilakukan dengan selalu melaksanakan protokol kesehatan. Begitu juga dengan aktivitas ekonomi lain seperti di pasar ekonomi untuk bisa berjalan menerapkan protokol kesehatan.

Artinya, contoh yang dimaksud dapat berjalan pada bidang sektor ekonomi untuk bisa menyeimbangkan kondisi di tengah pandemik COVID-19.

2. Kebijakan PPKM dinilai menghambat laju penularan

Petugas memantau suhu tubuh penumpang menggunakan alat pemindai suhu tubuh yang dipasang di Terminal Kedatangan Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Senin (2/3/2020) (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/ama)

Dirinya juga memahami kondisi ekonomi saat ini sulit. Namun, kebijakan PPKM diambil semata untuk menghambat laju penularan.

Dia memberi gambaran, jika 5 sampai dengan 10 persen orang yang sakit COVID-19 perlu dirawat di Rumah Sakit "Bayangkan ketika penularannya banyak, lalu ada 1 juta orang yang terpapar maka Rumah Sakit akan penuh. Artinya, penularan harus diputus," jelasnya.

"Saya paham betul bahwa kondisinya sulit, tapi rumah Sakit sempat penuh banget terutama 2 pekan lalu. Berapa pun jumlah rumah Sakit tidak akan bisa terpenuhi karena penularan terlalu cepat, karena itu (penularannya) harus dihentikan," ujarnya.

3. Varian baru yang sedang dihadapi seluruh dunia

Ilustrasi Suasana Pandemik COVID-19 di Brazil, Amerika (ANTARA FOTO/REUTERS/Adriano Machado)

Dirinya juga menambahkan, saat ini seluruh dunia sedang menghadapi varian baru yang lebih menular. Bahkan, data terbaru menunjukkan viral-loadnya 1.200 kali lebih banyak, inkubasi varian yang baru ini 4 hari menularkan dan bergejala cepat dibandingkan varian sebelumnya yang inkubasinya 7 hari.

Di seluruh dunia, kasus positif juga kembali melonjak seperti di Amerika Serikat dan sejumlah negara di Eropa. Namun, karena disana orang yang divaksinasi sudah banyak maka angka resiko berat hingga meninggal dunia bisa dihindari. Tidak banyak yang memerlukan perawatan.

"Karena itu kita harus mempercepat vaksinasi. Jangan ragu untuk divaksinasi sambil tetap patuhi protokol kesahatan," jelasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Doni Hermawan
Indah Permatasari
Doni Hermawan
EditorDoni Hermawan
Follow Us