Rentan Demam Berdarah, Ini yang Harus Dilakukan Masyarakat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pematangsiantar, IDN Times - Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Siantar dr Dorlyn Sirait mendorong dan mengimbau masyarakat agar bergiat menjaga kebersihan lingkungan sekitar tempat tinggal. Langkah ini sangat perlu khusus di musim penghujan karena rentan dengan Deman Berdarah Dengue (DBD).
Ia mengatakan, DBD merupakan penyakit yang rentan menyerang di seluruh Kabupaten/Kota. Nah, pihaknya berharap siklus tersebut tidak menimbulkan korban jiwa.
Baca Juga: Bulog Pastikan Stok Pangan di Siantar Selama Ramadan Aman
1. Sepanjang tahun 2019 sebanyak 85 kasus DBD, empat di antaranya meninggal dunia
Seperti di tahun 2019 ini, kata Dorlyn Sirait, ada 85 kasus DBD dan sudah ada empat orang korban meninggal dunia. Berbeda dengan tahun 2018 lalu, dari 188 kasus tidak ada korban meninggal dunia.
Korban jiwa diakibatkan lambatnya proses pemeriksaan kesehatan. Idealnya, jika panas dua sampai tiga hari perlu pemeriksaan darah sampai benar-benar positif apa yang dialami pasien tersebut.
2. dr. Dorlyn : Jangan anggap remeh kondisi lingkungan
Menurut dia, mencegah korban jiwa tidaklah mustahil jika masyarakat tidak menganggap remeh kondisi lingungan sekitar dan penanganan yang cepat saat mengalami demam.
"Biasanya tidak akan terjadi kasus ini jika penanganan cepat dilakukan. Jika sudah ada demamnya segeralah di periksa atau lapor ke Puskesmas. Fase kritis biasanya di hari ketiga dan kelima," tuturnya.
Masih kata dia, di fase demam turun justru merupakwn level krisis seorang pasien. Biasanya pasien langsung beranggapan sembuh dan memilih melakukan aktivitas seperti biasanya. "Begitu demam lagi maka penanganan sulit dilakukan," bebernya.
3. Langkah mencegah demam berdarah yaitu dengan T3M
Untuk mencegah terjadinya kasus DBD, Dinkes menghimbau peran aktif elemen masyarakat dalam melaksanakan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) dan melakukan T3M Plus yaitu tindakan menguras, menutup dan mengubur benda atau wadah yang dapat menampung air hujan.
"Contohnya, ban bekas, ember, pot bunga, botol minuman dan sebagainya," ucapnya.
4. Dinkes Siantar surati pejabat terkait agar masyarakat laksanakan Jumat Bersih
Dalam kesempatan ini, Dinkes telah menyurati instansi OPD, dinas pendidikan, camat, lurah, kemenag dan lembaga lainnya. Harapannya, kerjasama ini dapat digalakkan sehingga kebersihan lingkungan dapat terealisasi.
"Kita harapkan secara aktif melakukan gotong royong. Contohnya Jumat Bersih di lingkungan sekolah masing-masing" terangnya.
Langkah yang perlu dilakukan juga adalah menguras bak mandi serta proses fogging. "Pengasapan bukan cara utama. Terpenting itu adalah mengubur semua benda yang dapat menampung air hujan karena ini membuat ruang hidup bagi nyamuk penyebar DBD," tutupnya.
Baca Juga: Mahasiswa Demo di Kantor DPRD Siantar yang Kosong