Masih PPKM? Ini Tip Dampingi Anak Belajar Daring

Berpikir kritis dalam menemukan solusi masalah

Medan, IDN Times - Rangkaian Webinar Literasi Digital di Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara kembali bergulir dengan tajuk ‘Tips Dampingi Anak Belajar di Era Pandemi’.

Rasid, Editor Jurnal Kommunity Online Fakultas Dakwah UIN Jakarta menyampaikan berikan kepercayaan kepada anak. Berikan tanggung jawab kepada anak. Harus ada dua arah komunikasi antara anak dan orangtua.

“Pastikan anak aman saat online. Buat jadwal harian untuk anak,” ungkapnya.

Menurutnya metode pendidikan itu 45 menit pembelajaran. Orang tua, anak, dan guru harus ada komunikasi yang baik. Bagaimana caranya seorang guru menyelesaikan materinya semenarik mungkin. Harus ada game, jangan sampai anak memiliki game sendiri. Tapi lebih melek lagi mengenai digital di masa pandemi.

1. Carilah referensi dari banyaknya aplikasi

Masih PPKM? Ini Tip Dampingi Anak Belajar Daringunsplash.com/anniespratt

Prayudi Widyanto, Professional Bussines Coach M mengatakan download hanya aplikasi yang diperlukan. Pastikan nama dan lokasi pada saat mengunduh aplikasi itu adalah yang resmi dari provider. Carilah referensi dari banyaknya aplikasi yang disediakan mana yang paling banyak digunakan orang lain serta membaca ulasan pengguna lainnya.

“Selalu melakukan updating dari aplikasi yang digunakan,” katanya.

2. Berpikir kritis dalam menemukan solusi masalah

Masih PPKM? Ini Tip Dampingi Anak Belajar DaringIlustrasi pemberian materi secara daring (IDN Times/Istimewa)

Fitriani Lubis, Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS UNIMED Pd menjelaskan berpikir kritis dalam menemukan solusi masalah, berinteraksi dengan orang lain, berpikir di luar kebiasaan, berkolaborasi untuk memperoleh hasil yang maksimal, berpikir dan mengasah logika, rasa ingin tahu, kepedulian diri sendiri, sesama, dan alam semesta.

3. Bikin video dengan durasi lebih singkat

Masih PPKM? Ini Tip Dampingi Anak Belajar Daringilustrasi belajar daring (SHUTTERSTOCK/Travelpixs)

Willy Cahyadi, Wakil Ketua II STIE Bina Karya menuturkan jelaskan skills atau kemampuan  apa yang nantinya diharapkan  akan dikuasai oleh peserta  didik dalam bentuk modul pembelajaran dan bagaimana  modul tersebut akan dipelajari.

Video ini dibuat dengan durasinya dipecah-pecah menjadi sub-sub modul per-skill sehingga durasinya lebih singkat (bite size learning). Tugas ini disertai jawaban yang  benar saat peserta didik selesai  menjawab.

“Jadi jika ada yang salah,  peserta didik harus mengulangi  hingga jawaban semua benar. Bisa menggunakan duolingo, kahoot, mathgames, 1st2nd grade math  games for kids, codingame,” jelasnya.

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya