TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kartini di Era Digital, Harus Serba Bisa Terutama di Tengah Pandemik

Punya peran penting di tengah COVID-19

Siti Suciati Anggota DPRD Medan fraksi Gerinda (Dok.IDN Times/istimewa)

Medan, IDN Times – Presiden Soekarno mengeluarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No.108 Tahun 1964, tanggal 2 Mei 1964, yang menetapkan Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional sekaligus menetapkan hari lahir Kartini, tanggal 21 April, untuk diperingati setiap tahun sebagai hari besar yang kemudian dikenal sebagai hari kartini.

Emansipasi wanita mulai mengemuka atas sepak terjang salah satu pahlawan perempuan Indonesia, Raden Adjeng (R.A.) Kartini. Siapa yang tak kenal dengan tokoh yang begitu aktif memperjuangkan kesetaraan hak perempuan ini.

Raden Adjeng Kartini berasal dari kalangan priyayi atau kelas bangsawan Jawa. Salah satu sosok pahlawan wanita bagi setiap wanita bangsa ini. Selain sebagai sosok pahlawan beliau juga dapat menjadi motivasi bagi setiap kaum hawa bangsa Indonesia.

Baca Juga: Jadi Tersangka Penghinaan Istri Rasulullah, Youtuber Medan Menangis

1. Wanita juga mampu unjuk prestasi

IDN Times/Kevin Handoko

Begitu juga bagi Siti Suciati legislator Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Medan sebagai motivator kartini modern, hari kartini merupakan peringatan perjuangan dan pengorbanan membela hak perempuan.

“Jika dulunya wanita dianggap sebagai kaum lemah dan tak berdaya, kini wanita juga mampu menunjukkan prestasi dan memiliki hak yang sama seperti lawan jenisnya. Namun tidak melupakan kodratnya sebagai wanita. Atas segala perjuangan dan pengorbanan Kartini membela hak wanita Indonesia guna mendapatkan pendidikan yang layak dan perlakuan adil,” ujar Suci, Selasa (21/4).

2. Peran kartini modern sangat penting di tengah dampak COVID-19

instagram.com/debrynadewi

Bahkan di tengah pandemi virus Corona, kehadiran peran wanita sangat diperlukan dalam kondisi sulit seperti saat ini di perusahaan maupun dikeluarga.

“Baik di Perusahaan posisi sebagai manajemen perusahaan, wanita (Kartini Modern) dapat memberikan pandangan berbeda dari para pemimpin pria untuk menjaga kinerja perusahaan. Dan di keluarga sebagai Ibu perlu mendampingi anak belajar dari rumah, memastikan tiap anggota keluarga tetap sehat dan terjaga asupan gizinya dan juga perlu menciptakan kegiatan bermain agar anak-anak tidak bosan berdiam diri di rumah,” lanjutnya.

3. Dampak ekonomi di tengah COVID-19 wanita harus mampu kelola cash flow

ilustrasi bantuan sembako di tengah wabah COVID-19. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf

Cash flow atau biasa disebut aliran kas merupakan sejumlah uang kas yang keluar dan masuk, disni peran wanita juga dibutuhkan dalam mengelola keuangan rumah tangga ditengah dampak ekonomi COVID-19.

 “Wanita harus mampu mengelola cashflow keluarga agar bisa memenuhi kebutuhan selama di rumah. Di masa pandemi ini banyak mengurangi pendapatan rumah tangga, sehingga peran ibu dalam mengatur keuangan keluarga semakin  diperlukan,” kata anggota DPRD Medan Dapil 2 tersebut.

Baca Juga: Gelombang Kedua Pendaftaran Kartu Prakerja Dibuka, Ini Cara Daftarnya

Berita Terkini Lainnya