Tragedi Kanjuruhan, Gubernur Edy Minta PSSI Patuhi Statuta FIFA
Edy berharap Tragedi Kanjuruhan jadi pembelajaran penting
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times – Tragedi Kanjuruhan masih menjadi duka mendalam bagi para pecinta sepakbola tanah air. Kejadian yang menewaskan 131 orang dari data terbaru dan ratusan luka-luka itu harus diungkap secara transparan.
Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi yang juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) kembali berkomentar.
“Kita prihatin dengan kejadian ini,” ujar Edy, Rabu (5/10/2022).
Baca Juga: Kesedihan Putu Gede Soal Tragedi Kanjuruhan: Rasanya Gak Percaya
1. PSSI harus mengikuti Statuta FIFA
Edy memberi pesan kepada organisasi yang pernah diampunya itu. Kata Edy, harusnya PSSI mengikuti statute FIFA sebagai organisasi tetrtinggi sepak bola. Jika PSSI mengikuti aturan itu, kejadian serupa Kanjuruhan, Jawa Timur tidak akan terulang lagi.
"Ikuti statuta. Statuta sudah ada yang mengatur. Statuta PSSI pun ikut break down, menerjemahkan statuta dari FIFA," ujar Edy, Rabu (5/10/2022).
Untuk diketahui dalam tragedi Kanjuruhan, diduga ada pelanggaran terhadap Statuta FIFA. Di mana penggunaan gas air mata dalam pengendalian massa dilarang dalam dalam pasal 19 ayat b FIFA Stadium Safety and Security Regulations. Penggunaan gas air mata dalam insiden di Kanjuruhan disinyalir menjadi salah satu banyaknya penonton meninggal dunia.
Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan, Suporter PSMS Minta PSSI Bertanggung Jawab