TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Terorisme Sasar Millennial, Menko Mahfud Sebut Pendidikan Cara Efektif

Pemerintah terus susun formulasi efektif

Menko Polhukam Mahfud MD. (IDN Times/Prayugo Utomo)

Medan, IDN Times - Aksi teror yang terjadi belakangan di Indonesia trennya mulai bergeser. Para terduga pelaku kebanyakan berusia millennial.

Di Medan saja misalnya. Terduga pelaku teror bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan masih berusia 24 tahun. Ditambah sejumlah pemuda terduga lainnya yang juga ditangkap di Sumatera Utara.

Polisi menyebut mereka masih berusia dari 20 sampai 35 tahun. Lantas bagaimana pemerintah mengatasi ini.

Menteri Koordinasi Politik Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menko Polhukam) Mohammad Mahfud Mahmodin atau yang akrab disapa Mahfud Md memberikan penjelasan. Dia juga membenarkan tren itu.

Baca Juga: Rizieq Shihab Tak Bisa Pulang, Mahfud MD: Kalau Butuh Uang Saya Bantu

1. Mahfud beberkan soal tindakan radikalisme

(IIustrasi) IDN Times/Arief Rahmat

Mahfud memberikan penjelasan soal tindakan radikal menyimpang yang menjadi benih terorisme. Kata dia ujaran kebencian terhadap yang berbeda kelompok salah satunya.

Lalu soal jihad teroris yang kerap menimbulkan korban jiwa. Kemudian radikalisme yang menyasar kaum millennial.

2. Sudah banyak kebijakan untuk menindak benih radikalisme

Menko Polhukam Mohammad Mahfud MD berkomentar soal deradikalisasi di kalangan millennial (IDN Times/Prayugo Utomo)

Pemerintahan Joko Widodo, kata Mahfud sudah banyak menyusun formulasi kebijakan untuk menghempang terorisme dan radikalisme.

“itu ada kebijakannya sendiri -sendiri untuk membuat menindak yang ujaran kebencian yang biasanya disebut takfiri (Menuduh kelompok lain kafir) itu kan sudah ada undang-undang. Sudah banyak undang-undang, ada ujaran kebencian itu, ada fitnah, ada berita bohong, ada namanya hoaks yang sekarang banyak beredar, penistaan itu biasanya radikal dalam tahap ujaran kebencian ada hukumnya,” ungkap Mahfud, di Kota Medan, Selasa (26/11).

Baca Juga: Potret Kehidupan Santri di Pesantren yang Didirikan eks Napi Teroris

Berita Terkini Lainnya