SMI Demo, Uang Kuliah Tunggal Dianggap Tak Berpihak pada Rakyat Miskin
Mahasiswa kembali suarakan pencabutan UKT
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times - Orasi kembali memekik di Bundaran Jalan Gatot Subroto, Kota Medan, Senin (2/9). Bukan membahas soal kisruh Papua atau soal pemindahan Ibu Kota negara. Puluhan massa dari Serikat Mahasiswa Indonesia (SMI) menyuarakan soal kondisi pendidikan.
Berbagai macam poster dibawa. Isinya menganggap pemerintah Joko Widodo melakukan kapitalisasi pada dunia pendidikan.
Wacana yang dibawa adalah Uang Kuliah Tunggal (UKT) di sejumlah universitas. Semenjak sistem ini diberlakukan memang terus menuai polemik.
Baca Juga: [BREAKING] Cilegon United Hajar PSMS Medan 3-0
1. UKT membuat rakyat miskin tidak mendapat pendidikan tinggi
Tingginya biaya pendidikan dianggap massa semakin mencekik rakyat miskin untuk mendapat pendidikan. Khususnya di sejumlah universitas negeri.
Koordinator aksi Ali Syahputra menegaskan, meningkatnha biaya pendidikan adalah dampak dari lahirnya Undang-undang Perguruan Tinggi Nomor 12 tahun 2012. Peraturan itu dianggap memicu soal otonomi kampus.
“Itu diperkuat dengan Permendikti Nomor 39 tahun 2017,” ujar Ali.
Baca Juga: Jika Iuran BPJS Kesehatan Tidak Naik, Defisit Bisa Rp77,9 T pada 2024