TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Skenario Sakit Jantung Gagal, Istri Perintahkan Jamaluddin Dibuang

Zuraida sempat berdebat dengan para pelaku

Jefri Pratama dan Reza Fahlevi saat memerankan reka adegan eksekusi Hakim Pengadilan Negeri Medan Jamaluddin (IDN Times/Prayugo Utomo)

Medan, IDN Times – Jika polisi tidak berhasil mengungkapnya, pembunuhan berencana terhadap Hakim Pengadilan Negeri Medan Jamaluddin terbilang sebagai skenario yang sempurna.  Zuraida Hanum sebagai dalangnya, cukup rapi menyusun rangkaian perencanaan, eksekusi, hingga rencana cadangan.

Fakta-fakta baru pun terkuak pada reka ulang atau rekonstruksi yang diperagakan oleh Zuraida, kekasih gelapnya Jefri Pratama serta Reza Fahlevi (adik Jefri), Kamis (16/1).

Rekonstruksi di kediaman Almarhum Jamaluddin, Komplek Royal Monaco, Jalan Aswad, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan, disesaki warga. Mereka penasaran ingin melihat sosok Zuraida dan para eksekutor.

Begitu tiba di rumah, warga langsung menyoraki para eksekutor. Hujatan bertubi-tubi dilontarkan warga kepada para pelaku.

Ada 77 adegan yang diperagakan di sejumlah lokasi pada rekonstruksi hari ini. Seluruhnya menyimpulkan proses pada hari eksekusi. Khusus untuk di kediaman korban, ada 54 adegan yang diperankan dalam rangkaian eksekusi.

1. Para eksekutor sudah menunggu di lantai 3, hingga Jamaluddin tertidur di kamar bersama anak dan Zuraida

Jefri Pratama dan Reza Fahlevi saat memerankan reka adegan eksekusi Hakim Pengadilan Negeri Medan Jamaluddin (IDN Times/Prayugo Utomo)

Sepanjang rekonstruksi, Zuraida berusaha menyembunyikan wajahnya dari sorot kamera awak media. Rekonsruksi menceritakan bagaimana Zuraida menjemput Jefri dan Reza di kawasan Komplek Graha Johor, Jalan Karya Wisata, sekira pukul 18.45 WIB.

Mereka langsung bergerak menuju kediaman Jamaluddin. Mereka juga langsung memakai jaket, sepatu dan sarung tangan yang dibeli beberapa hari sebelumnya.

Lantas Jefri dan Reza langsung naik ke lantai 3 rumah untuk bersembunyi. Mereka menunggu kode dari Zuraida untuk melancarkan eksekusi.

Jamaluddin pun pulang ke rumahnya. Zuraida sempat mengobrol dengan korban. Bahkan ada tamu yang datang ke rumah mereka.

Hingga pada akhirnya anak mereka KZ memanggil Zuraida untuk tidur. Disusul Jamaluddin yang juga masuk ke kamar sekira pukul 23.00 WIB.

Baca Juga: Istri Jamaluddin dan 2 Pelaku Disambut Warga dengan Teriakan Pembunuh

2. Zuraida sudah siapkan kain untuk menghabisi Jamaluddin

Zuraida Hanum saat masuk ke dalam rumahnya untuk memerankan reka adegan pembunuhan Hakim pengadilan Negeri Medan Jamaluddin (IDN Times/Prayugo Utomo)

Sekira pukul 01.00 WIB, Zuraida pun memberi kode kepada para eksekutor untuk turun ke kamar di lantai dua. Sebelumnya dia juga sudah menyiapkan kain yang digunakan untuk eksekusi nanti.

Eksekusi pun berlangsung. Jefri menindih badan Jamaluddin sambil membekap wajahnya. Dibantu oleh Reza. Sedangkan Zuraida, menenangkan anaknya yang sempat terbangun saat eksekusi berlangsung. Dia juga menindih kaki suaminya supaya tidak memberontak saat nyawanya diakhiri.

3. Setelah eksekusi Zuraida berdebat dengan para eksekutor

Setelah mengeksekusi Jamaluddin, Zuraida sempat berdebat dengan para eksekutor (IDN Times/Prayugo Utomo)

Setelah Jamaluddin mati kehabisan nafas, Zuraida dan para eksekutor terlibat perdebatan. Karena mereka terkejut, ada lebam merah di wajah Jamaluddin. Diduga karena bekapan yang dilakukan saat eksekusi terlalu kencang.

Sehingga mereka takut, lebam merah itu menjadi jejak yang tertinggal jika jenazah Jamaluddin. “Ini kalau mati di rumah enggak boleh karena hidungnya memar kemerahan, kalau dengan kondisi kek gini. Aku nanti yang tertuduh,” ujar Zuraida dalam perdebatan itu.

4. Rencana berubah dari skenario awal

Adegan saat Zuraida menjemput para eksekutor di seputaran medan Johor (IDN Times/Prayugo Utomo)

Yang menarik dalam rekonstruksi itu juga terungkap fakta lain. Rencana setelah mengeksekusi Jamaluddin berubah karena bekas memar itu.

Kata Kapolda Sumut Irjen Martuani Sormin Siregar, awalnya Zuraida akan membangun drama jika Jamaluddin mati karena serangan jantung. “Kemudian mereka berdebat akhirnya disepakati untuk membuang jenazah korban. Pokoknya, istri korban berkeras supaya Jefri dan Reza membawa jenazah dan membuangnya,” kata Martuani.

Baca Juga: Usai Dalangi Bunuh Hakim Jamaluddin, Istri Ambil Uang Duka dari PN

Berita Terkini Lainnya