TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pembahasan Sekolah Tatap Muka di Sumut Belum Final

Kasus COVID-19 masing-masing daerah jadi pertimbangan

Ilustrasi sekolah tatap muka (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Medan, IDN Times – Pemerintah Provinsi Sumatra Utara belum memberikan keputusan final terkait Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di provinsinya. Hal ini terungkap dalam rapat koordinasi pembahasan PTM bersama 33 kabupaten/kota yang ada di Sumut.

Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah mengatakan, sekolah tatap muka adalah keputusan nasional. Namun catatannya harus melihat kondisi kasus COVID-19 masing-masing daerah.

“Kita juga tidak wajibkan semuanya harus dibuka secara serentak. Kalau sekolah tatap muka ini dibuka, tetap ada persyaratan yang juga disampaikan dari Kementerian Pendidikan,” kata pria yang akrab disapa Ijeck ini usai rapat, Jumat (11/6/2021).

Baca Juga: Soal Sekolah Tatap Muka di Sumut, Gubernur Edy: Tanya Sama Tuhan!

1. Sekolah tatap muka bisa saja disetop karena peningkatan kasus COVID-19

Uji coba pembelajaran tatap muka di SMP 5 Semarang. (dok. SMP 5 Semarang)

Ijeck menekankan soal persyaratan untuk belajar tatap muka itu. Namun dia belum mendetailnya lebih lanjut. Pun dilaksanakan sekolah tatap muka, masing-masing daerah harus melihat kondisi kasus COVID-19.

“Khusus di Sumut seperti bilamana daerah itu merah tidak dimungkinkan untuk bertatap muka, bila kondisi menurut gugus tugas bisa dilaksanakan kembali, dilaksanakan kembali. Kalau pun terjadi dalam pelaksanaan itu kondisi daerah itu (zona) merah, mau tidak mau harus ditutup. Jadi tidak semata-mata harus terus dibuka,” ujar Ijeck.

2. Pemprov Sumut belum melakukan pembahasan final

Uji coba pembelajaran tatap muka di SMP 5 Semarang. (dok. SMP 5 Semarang)

Kata Ijeck, pihaknya akan mengumpulkan masukan dari Gugus Tugas COVID-19 di masing-masing kabupaten/kota dan para kepala daerah di Sumut terkait sekolah tatap muka. Namun sampai saat ini, belum ada keputusan final seperti apa jika sekolah tatap muka dilaksanakan. Mereka masih akan melakukan  pembahasan soal Pembelajaran Tatap Muka itu.

Pihaknya juga aka membahas soal keamanan para murid. Khususnya untuk protokol kesehatan.

“Kita tidak hanya melihat kondisi area sekolah. Tapi juga anak anak didik yang akan berangkat sekolah, angkutan umumnya dan kondisi tempat tinggalnya. Ini akan menjadi masukan dan pemberitahuan kepada orangtua murid supaya tidak memaksakan anaknya berangkat dengan kondisi tidak mengikuti protokol kesehatan,” ujarnya.

Baca Juga: Pemprov Sumut Belum Punya Mekanisme Deteksi WNA yang Terpapar COVID-19

Berita Terkini Lainnya