TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pelatih yang Dijewer Edy Diperiksa Polisi, Masih Buka Pintu Maaf

Coki diperiksa polisi lebih dari tiga jam

Coki (tengah) bersama kuasa hukumnya saat diwawancarai awak media usai pemeriksaan dirinya di Mapolda Sumut, Kamis (13/1/2022). (Istimewa)

Medan, IDN Times – Kasus Gubernur Sumatra Utara Edy  Rahmayadi yang menjewer telinga pelatih biliar Khariruddin Aritonang alias Coki terus berlanjut di Polda Sumatra Utara. Coki memenuhi panggilan kedua Polda Sumut, Kamis (13/1/2022).

Dia diperiksa lebih dari tiga jam oleh penyidik Polda Sumut. Ada 18 pertanyaan yang dilontarkan penyidik kepolisian.

“Pertanyaannya seputar kronologis kejadian dan seputar dampak penghinaan itu kepada klien kami,” ujar salah satu kuasa hukum Coki, Gumilar Aditya Nugroho, Kamis petang.

Tadi saya kira hanya persoalan kronologi dan fakta fakta di lapangan kemudian saksi juga, kemudian dampak terhadap hinaan itu.

Baca Juga: Kasus Edy Jewer Pelatih, Pemprov Sumut Jawab Somasi Pelatih Biliar

1. Coki mangkir panggilan pertama karena sedang iktikaf di masjid

Coki (tengah) bersama kuasa hukumnya saat diwawancarai awak media usai pemeriksaan dirinya di Mapolda Sumut, Kamis (13/1/2022). (Istimewa)

Sebelumnya, Polda Sumut sudah melayangkan panggilan pertama beberapa waktu yang lalu. Namun Coki mangkir.

Bukan tanpa sebab Coki tidak hadir. Saat itu, panggilan pemeriksaan bersamaan saat Coki beriktikaf di masjid.

“Saat itu kami minta jadwalkan ulang, sehingga Bang Coki hari ini bisa hadir,” ungkap Gumilar.

2. Coki masih membuka pintu maaf

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi didampingi Kepala Dinas Kominfo Sumut Irman Oemar menjawab pertanyaan wartawan, di Rumah Dinas Gubernur Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41 Medan (Istimewa/IDN Times)

Meski kasus itu bergulir, Coki masih membuka peluang permintaan maaf Gubernur Sumut Edy Rahmayadi. Coki sampai saat ini masih menunggu kepastian dari pihak Edy Rahmayadi. Apalagi, Pemprov Sumut sudah membalas surat somasi pihak Coki dan meminta polemik bisa diselesaikan dengan tabayyun.

Pihaknya siap jika polemik itu bakal diselesaikan dengan mediasi, kekeluargaan ataupun yang lainnya.

“Dari awal bang Coki itu menginginkan proses ini diselesaikan secara baik, artinya peluang komunikasi dari awal sampai detik ini selalu kita buka,” ujar Gumilar.

Baca Juga: 4 Daerah di Sumut Belum Bisa Vaksinasi Booster, Termasuk Medan

Berita Terkini Lainnya