Pelatih yang Dijewer Edy Diperiksa Polisi, Masih Buka Pintu Maaf
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times – Kasus Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi yang menjewer telinga pelatih biliar Khariruddin Aritonang alias Coki terus berlanjut di Polda Sumatra Utara. Coki memenuhi panggilan kedua Polda Sumut, Kamis (13/1/2022).
Dia diperiksa lebih dari tiga jam oleh penyidik Polda Sumut. Ada 18 pertanyaan yang dilontarkan penyidik kepolisian.
“Pertanyaannya seputar kronologis kejadian dan seputar dampak penghinaan itu kepada klien kami,” ujar salah satu kuasa hukum Coki, Gumilar Aditya Nugroho, Kamis petang.
Tadi saya kira hanya persoalan kronologi dan fakta fakta di lapangan kemudian saksi juga, kemudian dampak terhadap hinaan itu.
1. Coki mangkir panggilan pertama karena sedang iktikaf di masjid
Sebelumnya, Polda Sumut sudah melayangkan panggilan pertama beberapa waktu yang lalu. Namun Coki mangkir.
Bukan tanpa sebab Coki tidak hadir. Saat itu, panggilan pemeriksaan bersamaan saat Coki beriktikaf di masjid.
“Saat itu kami minta jadwalkan ulang, sehingga Bang Coki hari ini bisa hadir,” ungkap Gumilar.
Baca Juga: Kasus Edy Jewer Pelatih, Pemprov Sumut Jawab Somasi Pelatih Biliar
2. Coki masih membuka pintu maaf
Meski kasus itu bergulir, Coki masih membuka peluang permintaan maaf Gubernur Sumut Edy Rahmayadi. Coki sampai saat ini masih menunggu kepastian dari pihak Edy Rahmayadi. Apalagi, Pemprov Sumut sudah membalas surat somasi pihak Coki dan meminta polemik bisa diselesaikan dengan tabayyun.
Pihaknya siap jika polemik itu bakal diselesaikan dengan mediasi, kekeluargaan ataupun yang lainnya.
“Dari awal bang Coki itu menginginkan proses ini diselesaikan secara baik, artinya peluang komunikasi dari awal sampai detik ini selalu kita buka,” ujar Gumilar.
3. Pihak Coki minta Gubernur Edy bertindak bijak
Gumilar pun mengingatkan supaya Gubernur Edy bisa bersikap bijak dalam polemik ini. Karena, peluang perdamaian sudah dibuka sejak awal.
Memang, kata Gumilar, sudah ada pihak yang akan memediasi Coki dan Edy. Namun mereka hanya menunggu.
“Sampai saat ini kami hanya bersikap pasif. Jadi hanya menunggu. Kami berharap Gubernur Edy bisa bijak melihat kondisi yang ada,” pungkasnya.
Baca Juga: 4 Daerah di Sumut Belum Bisa Vaksinasi Booster, Termasuk Medan