TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Orangutan di Rumah Bupati Taput Dilepasliarkan, BBKSDA Khawatir

Pelepasliaran kata BBKSDA karena ketidaktahuan

[ilustrasi] Sapto, Orangutan anakan yang berhasil dievakuasi oleh petugas Yayasan Orangutan Sumatera Lestari-Orangutan Information Centre (YOSL-OIC) dari pemukiman di kawasan Gampong Paya, Kecamatan Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Nanggroe Aceh Darussalam. Selasa (22/1/2019) lalu. (IDN Times/Prayugo Utomo)

Medan, IDN Times – Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara mengakui soal pelepasliaran Orangutan yang sempat dipelihara di Rumah Dinas Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan beberapa waktu lalu tanpa pendampingan mereka.

Kepala BBKSDA Sumut  Hotmauli Sianturi mengatakan, pihaknya sudah sempat datang ke sana. Namun sayangnya, Orangutan anakan itu sudah keburu dilepas oleh staf di Pemkab Taput di Hutan Dolok Parliaman, Dusun Huta Dame, Desa Parbubu I, Kecamatan Tarutung, Senin (27/1) malam.

Masih menjadi tanda tanya besar, kenapa tiba-tiba orangutan itu dilepasliarkan. Padahal, jika orangutan itu sampai membawa zoonosis bisa memberikan dampak buruk bagi ekosistem.

Baca Juga: Bertualang Bertemu Orangutan, 10 Potret Memesona Wisata Bukit Lawang

1. BBKSDA bingung kenapa Pemkab Taput nekat melepasliarkan orangutan itu

[ilustrasi] Sapto, Orangutan anakan yang berhasil dievakuasi oleh petugas Yayasan Orangutan Sumatera Lestari-Orangutan Information Centre (YOSL-OIC) dari pemukiman di kawasan Gampong Paya, Kecamatan Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Nanggroe Aceh Darussalam. Selasa (22/1/2019) lalu. (IDN Times/Prayugo Utomo)

Hotmauli Sianturi mengatakan, jika pihaknya sudah datang ke sana untuk menjemput orangutan itu. Harusnya, sebelum pelepasliaran, orangutan itu benar-benar dalam keadaan baik .

“Misalnya sehat atau kuat baru kita rilis. Tapi entah bagaimana keputusan mereka, mereka merilis diam-diam. Dan kita sudah menyurati,” ungkap Hotmauli, Rabu (19/2).

2. Jika masyarakat melihat tanda-tanda orangutan harus melaporkan ke BBKSDA

[ilustrasi] Sapto, Orangutan anakan yang berhasil dievakuasi oleh petugas Yayasan Orangutan Sumatera Lestari-Orangutan Information Centre (YOSL-OIC) dari pemukiman di kawasan Gampong Paya, Kecamatan Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Nanggroe Aceh Darussalam. Selasa (22/1/2019) lalu. (IDN Times/Prayugo Utomo)

Setelah dilepasliarkan secara diam-diam, pihak BBKSDA Sumut hanya bisa melakukan monitoring di lapangan. Mereka juga meminta masyarakat untuk memberikan informasi jika melihat tanda-tanda kemunculan orangutan.

“Kita doakan saja anak orangutan itu bisa survive di alam,” ungkapnya.

Hotamuli juga mengamini jika pelepasliaran itu berpotensi menjadi masalah baru. Namun dia enggan berkomentar lebih jauh. Hanya saja, pihaknya sudah menyurati Pemkab Taput supaya tindakan serupa tidak terulang.

Baca Juga: Orangutan di Rumah Dinas Bupati Taput Dilepas Tanpa Dampingan BBKSDA

Berita Terkini Lainnya