Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Padanglawas, IDN Times - Kasus penyerangan harimau kembali terjadi di Kabupaten Padanglawas, Sumatera Utara. Kali ini korbannya adalah Faisal (45) yang merupakan warga Desa Pagaranbira, Kecamatan Sosopan.
Kasus ini menambah catatan penyerangan harimau dalam satu bulan terakhir di Sumatera Utara. Sebelumnya, harimau juga menyerang warga Desa Siraisan, Kecamatan Ulu Barumun, Kabupaten Padang Lawas (Palas) Abu Sali Hasibuan, 62, Kamis (16/5). Jenazahnya ditemukan dengan kepala yang sudah terpisah dari badan.
Baca Juga: Diduga Diterkam Harimau! Kepala, Tangan, dan Badan Abusali Terpisah
1. Faisal diserang harimau usai berbuka puasa
Informasi yang dihimpun, Faisal diserang harimau pada, Minggu (28/5) sekira pukul 19.15 WIB. Dia diserang usai berbuka puasa dan menikmati kopi di depan rumahnya. Harimau menerkam Faisal dengan ganas dari arah belakang.
"Korban mengalami luka di leher akibat serangan Harimau tersebut kemudian berteriak minta tolong," kata Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara Hotmauli Sianturi, Selasa (28/5).
2. Harimau lari saat kerumunan warga datang
twitter.com/suyashkeshari96 Saat itu, Faisal berteriak. Warga yang mendengar teriakan itu langsung datang. Kedatangan warga membuat harimau takut hingga akhirnya melarikan diri.
Karena serangan si Raja Hutan, Faisal alami luka robek pada bagian belakang kepala, luka robek pada bagian kepala samping kiri, luka cakar pada bagian punggung dan luka robek pada bagian dada sebelah kiri. Sampai saat ini korban masih dalam perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah Sibuhuan.
3. BBKSDA langsung lakukan patroli
Dok IDN Times/BBKSDA Riau Tim BBKSDA yang mendapati laporan penyerangn harimau langsung melakukan patroli. Mereka melakukan patroli bersama polisi dan TNI setempat. Tim disebar ke tiga titik, mulai dari Desa Siraisan, Desa Hutabargot dan Desa Pagaran Bira Jae.
Kata Hotmauli, tim gabungan dan masyarakat dilengkapi senjata bius dan senjata tajam untuk keamanan.
"Patroli dilaksanakan bersama-sama di 3 titik berbeda supaya lebih efektif. Ketiga desa ini adalah lokasi kejadian dan lokasi ditemukannya jejak-jejak Harimau Sumatera," katanya.
4. Pakai umpan kambing supaya si Raja Hutan muncul
twitter.com/TopTrending18 Tim di lapangan juga memasang umpan kambing di salah satu areal kebun sambil ditunggui oleh tim dari jarak jauh. Jika ada kesempatan untuk menembak harimau dengan bius akan dilakukan.
“Keselamatan Tim tetap menjadi prioritas. Untuk memeroleh kambing akan dikoordinasikan dengan camat, kepala desa dan masyarakat," sambungnya.
Baca Juga: Ditemukan Tewas Tanpa Kepala, Abusali Diduga Diserang Harimau