TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dampak Negatif Internet, Anak Rentan Jadi Korban Kekerasan Seksual 

Orang tua berperan dalam mencegah dampak negatif pada anak

ilustrasi suami yang membagikan live location kepada istri (pixabay.com/free-photos-242387)

Medan, IDN Times - Berdasarkan Sistem Data Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (Simfoni-PPA) Tahun 2021, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Sumatra Utara (Sumut) terdapat korban kekerasan terhadap anak sebanyak 925 orang. Kasus kekerasan terbesar adalah korban kekerasan seksual pada anak sebanyak 533 orang.

Dari jumlah itu, terdapat berbagai faktor mengakibatkan kasus kekerasan anak yang semakin mengkhawatirkan. Satu di antaranya, dampak negatif internet terhadap anak. Tidak hanya sekadar gangguan fisik dan kesehatan, penggunaan internet yang tidak terkontrol juga dapat mengakibatkan anak rentan menjadi korban kekerasan seksual.

Baca Juga: Nongkrong di Inter Coffee USU dengan Panorama Langit dan Kolam Biru 

1. Orang tua berperan dalam upaya mencegah dampak negatif penggunaan internet

Ketua TP PKK Sumut Nawal Lubis menjadi narasumber pada kegiatan Advokasi Pemanfaat Internet Dalam Rangka Perlindungan Perempuan dan Anak secara virtual dari Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Sudirman No. 41, Medan, Rabu (25/5/2022).

Oleh karena itu, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Sumatra Utara (Sumut), Nawal Lubis, mengingatkan pentingnya peran orang tua dalam upaya mencegah dampak negatif penggunaan internet terhadap anak.

"Perkembangan teknologi yang begitu pesat di mana anak-anak sudah bisa mengakses internet dengan mudahnya. Ada dampak positifnya, namun yang harus diantisipasi adalah dampak negatifnya," ucap Nawal Lubis saat menjadi narasumber webinar tentang advokasi pemanfaatan media informasi dalam rangka perlindungan anak, di Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Sudirman Nomor 41 Medan, Rabu (25/5/2022).

2. Mendampingi anak dalam mengakses internet

pexels.com/@nurseryart

Nawal menyebutkan, untuk melindungi anak dari dampak negatif internet dapat dilakukan orang tua dengan pendekatan hati. Kemudian, mendampingi anak dalam mengakses internet dan mengetahui seluruh akses jejaring sosial dan lainnya.

"Orang tua juga dapat menggunakan aplikasi ramah anak, bisa jadi pilihan sebagai cara mendidik anak di era digital dan mendisiplinkan penggunaan smartphone. Sudah banyak pengembang perangkat lunak yang memungkinkan orangtua memasang aplikasi ramah anak atau melalui parental control," ujarnya.

3. Pentingnya orang tua agar menyediakan waktu untuk anak

unsplash.com/ROBIN WORRALL

Nawal juga mengingatkan pada orang tua agar menjadi panutan bagi anak dan menyediakan waktu untuk makan bersama, bercengkrama, dan bicara dari hati ke hati dengan bertatap muka. Mematikan televisi yang tidak ditonton juga dapat membantu untuk fokus pada setiap anggota keluarga.

"Ketika anak mulai bisa berselancar sendiri di dunia maya, berikan peringatan pada anak agar tidak sembarangan menyebarkan hal-hal yang berbau privasi di dunia online. Hal-hal tersebut dapat berupa foto, alamat, nomor telpon dan lainnya," katanya.

Disampaikan juga, beberapa dampak yang kerap terjadi akibat penggunaan internet pada anak antara lain, terjadinya gangguan pada fisik. Apabila berlebihan menyebabkan gangguan kesehatan mata, masalah tidur dan sulit konsentrasi, ketidakseimbangan perkembangan motorik, serta gangguan penceranaan.

Tak hanya itu, gangguan perkembangan bahasa dan sosial, yang dapat menunda perkembangan bicara dan bahasa anak, membatasi pergaulan sosial, serta mengurangi waktu berkualitas bersama keluarga.

Baca Juga: [BREAKING] Diduga Jual Kulit Harimau, Eks Bupati Bener Meriah Diciduk

Berita Terkini Lainnya